TS #16 - Cekcok

63 8 0
                                    

"Orang kalo udah kenal cinta emang jadi goblok, ga kenal temen, di otaknya cuma doi yang ga seberapa."

-Siti Dahlia dan rasa sakit hati-

🎀🎀🎀

***

Tahu enggak rasa sakit hati karena rasanya teman berubah? Lebay sih kalau orang bilang, tapi, rasanya ya sakit aja gitu.

Siti Dahlia - gadis yang lebih suka menggunakan kata 'Aku' daripada 'Gue' itu sedang merasa sakit hati pada temannya. Siapa lagi kalau bukan Daniza. Biasanya, saat Siti menasehati Daniza, gadis itu masih mendengarkan dan akhirnya menuruti Siti walaupun hanya belajar bersama satu hari. Tetapi tadi? Respon macam apa itu? Siti saja tidak mau lagi membayangkannya. Lihat saja saat Daniza susah, Siti tidak akan peduli!

Siti melihat Stella dan Alin masuk ke kelas bersamaan, tanpa Daniza. Dia mengernyitkan dahinya. Memutar otaknya kira-kira ke mana temannya itu pergi. Siti menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha menepis semua pikiran tentang Daniza. Mulai sekarang, seorang Siti Dahlia tidak akan memedulikan Daniza lagi.

Tepat setelah Siti berhasil mengusir Daniza dari pikirannya, Siti melihat Daniza yang memasuki kelas dengan wajah murung. Biasanya, Siti akan langsung bertanya apa yang membuat temannya itu murung. Tetapi kali ini tidak, Siti akan benar-benar tidak akan lagi memedulikan Daniza.

Daniza berjalan gontai ke tempat duduknya. Setelah duduk, Daniza menghela napas. Stella yang sedang sibuk dengan lipstiknya tidak memedulikan Daniza.

Melihat ke belakang, Daniza berusaha menarik perhatian Siti. Sama saja, tidak ada respon.

Menarik napas sekali lagi. Daniza berkata, "Gue mau move on."

Hening.

Tidak ada yang merespon perkataan Daniza.

"Stel, Sit, gue mau move on. Lo berdua respon, dong," ujar Daniza.

"Mau direspon gimana?" tanya Stella cuek.

"Ya gimana gitu. Elo juga Sit, biasa juga ngasih saran, ayo dong," pinta Daniza.

"Ga guna banget, nanti juga langsung balik lagi," ketus Siti.

Terkejut. Daniza langsung menggebrak mejanya. "LO KOK GITU SIT? GUE LAGI SEDIH LOH!"

Semua orang di kelas 12 IPA 3 menjadikan Siti dan Daniza sebagai pusat perhatian. Padahal mereka tadi memiliki kegiatan masing-masing.

"Terus masalahnya buat aku kalo kamu lagi sedih itu apa?" tanya Siti cuek.

Daniza membelalakkan matanya. "Lo ga biasa gini deh, Sit. Kenapa?"

Siti mencoret-coret bukunya dan berkata, "Emang kamu bakal peduli?"

Daniza mengepalkan tangannya. "Sit, please banget jangan buat gue emosi. Lo tau gue gimana, kan?"

"Tau. Kamu aja yang ga tau aku gimana," ujar Siti sambil menatap Daniza intens.

"Ga tau gimana, ha? Yang jelas, Sit. Gue ga suka banget gini."

Wajah Siti memerah, berusaha menahan rasa emosinya.

"Ngaca aja dulu, Za."

Perkataan Siti membuat semua orang di kelas terkejut. Stella yang tadinya masih sibuk dengan lipstiknya langsung memfokuskan diri kepada perdebatan Siti dan Daniza.

"Lo ga suka apa? Sampe kesel gini? Karena gue ga belajar? Belajar kok gue, dikit," ucap Daniza santai.

Siti terkekeh. Sedikit mendongak untuk lebih leluasa menatap wajah Daniza. "Belajar jadi orang bego yang ngejar-ngejar cowok?"

The Somplaks [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang