TS #24 - Broken Heart

57 10 0
                                    

"Patah hati? Belajar aja lah."

- Daniza Birdella -

🍁🍁

Hai beb, selamat makan hati kamu.

***

"Move on? Ga sudi! Nyesel banget udah suka sama orang kayak gitu," gumam Daniza. Dia kesal pada dirinya.

Daniza mengerjakan soal ujian dengan ogah-ogahan, walaupun sedang patah hati, dia tetap harus fokus pada ujian ini. Dia tidak mau patah hati menyebabkan masa depannya hancur. Harusnya dari awal dia mendengarkan kata-kata Siti ataupun Alin.

Mengerjakan ujian sambil bergelut dengan pikiran lain itu rasanya sangat melelahkan, apalagi harus disertai dengan emosi.

Waktu berjalan begitu cepat, bel sudah berbunyi, kertas soal dan jawaban ujian dikumpul. Daniza sudah bersiap-siap dengan memakai tasnya, setelah sampai rumah nanti, dia akan minum air mineral yang banyak biar mabuk.

"Jah! Ayo pulang bareng, kita singgah ke cafe dulu bentar," ajak Alin pada Daniza. Di belakang Alin sudah ada Stella, Siti, dan Embun.

Kalau begini, ditolak pun percuma, ajakan itu hanya bisa dijawab dengan 'ayo'.

Dengan pasrah Daniza mengiyakan ajakan Alin. Mereka berjalan beriringan sambil bercerita.

"Lo katanya mau belajar terus, Stel?" tanya Alin pada Stella.

Stella mengangguk. "Emang gue bisa nolak ajakan lo?"

Alin tertawa. Alin itu tipe pemaksa. Jika dia mengajak seseorang dan orang itu tidak mau, Alin akan terus memaksanya, jika tetap tidak mau, Alin akan mengeluarkan jurus andalannya, ngambek.

Saat sedang berjalan di koridor, Daniza melihat Pangeran lewat. Rasanya Daniza ingin sekali menyindirnya. Karena tidak tahan, Daniza berkata, "Percuma ganteng tapi jahat, ditolak pula," ujar Daniza mencibir.

"Ngatain siapa, Jah?" tanya Stella bingung.

Daniza mengangkat bahunya tak acuh.

Di lain sisi, Pangeran yang mendengar ucapan Daniza sangat geram. Egonya semakin terluka. Pangeran masih bingung, dia jahat dari mananya, sih? Bukannya dia sudah baik karena mau mengajak pacaran orang yang tidak selevel dengan dia? Padahal Daniza itu banyak kurangnya, tetapi Pangeran mau memaklumi itu. Menurut Pangeran, Daniza itu tidak tahu diri.

Pangeran mempunyai satu orang panutan, Angkasa, dia sangat menyukai lelaki itu. Walau akhirnya dia harus meninggal karena kebodohannya, Pangeran yakin dia tidak akan sebodoh itu.

Menggunakan ketampanannya untuk suatu hal. Pangeran juga akan menggunakannya, untuk menghancurkan orang yang sudah berani-beraninya menolak dan melukai ego seorang Pangeran.

Memangnya siapa yang tidak mau dengan Pangeran? Sekali Pangeran memberi senyumannya, semua gadis akan bertekuk lutut dan mohon-mohon untuk dijadikan pacar.

"Rena, mau ngelakuin sesuatu buat aku, enggak?" tanya Pangeran pada gadis yang notabenenya adalah pacarnya.

"Anything for you."

Pangeran mengeluarkan smirknya.

***

"Serius deh Jah, tadi itu lo nyindir siapa, ga mungkin gue, kan? Gue kan baik hati dan tidak sombong, rajin menabung lagi," ujar Stella panjang lebar.

"Menabung di cafe," timpal Siti.

Lalu Stella dan Siti berdebat. Alin dan Daniza hanya menonton dan sesekali tertawa.

The Somplaks [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang