TS #30 - Hari H

71 11 0
                                    

"Kalem, kalem, kalem."

- Daniza dan mantranya -

🍁🍁

Hai beb, ngantuk.

***

Keluarga waras

Iza punya masalah.

Terus nanti Iza bakal bawa orang yang ikut andil buat Iza kena masalah.

Tapi dia orang baik, jangan dimarahi. Kalian sambut dia, ya? Dia korban kekerasan di rumahnya, Iza ga bisa apa-apa selain bantu dia dalam hal ini aja.

Bang Sat

Masih aja peduliin orang, heran:')

Bang Bi

Ampun Jah, gausa baik bgt jdi anak.

Mamski

Baru aja Mama mau nyidang kamu karna surat spo di kamar kamu:)
Mau unbk kok ada surat spo.

Daniza keluar dari aplikasi wutsup tanpa berniat membalas pesan di grup keluarga itu. Tujuan Daniza adalah agar nanti dia tidak perlu menjelaskan apa-apa, dan Daniza yakin anggota keluarganya juga akan paham.

Saat sudah di depan pintu rumah Daniza, Siska ingin pulang saja rasanya, dia bolak balik mengatakan pada Daniza jika dia ingin pulang. Daniza langsung menahan tangannya dan tidak membiarkan Siska lepas dari pandangannya.

"Assalamualaikum," salam Daniza.

"Waalaikumsalam," jawab anggota keluarga Daniza berbarengan.

"Eh ada tamu, siapa nih? Temen Ijah?" tanya Bu Zubaidah disertai senyum manisnya tentunya.

Daniza mengangguk. "Iya, dia mau nginep, boleh, kan, Ma?" tanya Daniza berharap.

Bu Zubaidah langsung mengiyakan dan mengajak Siska untuk masuk.

"Nanti ke kamar gue aja, Sis. Abis lo makan, mandinya ke kamar gue oke, pake baju gue juga," ucap Daniza sambil menunjuk di mana letak kamarnya.

Siska mengangguk. Sebenarnya dia tidak ingin ditinggalkan oleh Daniza, dia sangat canggung berada di sini.

"Iza belajar dulu, Ma," pamit Daniza lalu menaiki tangga dengan sedikit berlari.

***

Siska sudah selesai makan dan bingung harus melakukan apa sekarang, dia ingin segera ke kamar Daniza tetap bingung juga.

Saat dia akan beranjak, Ibu Daniza menghampirinya, bersamaan dengan ketiga laki-laki yang Siska duga sebagai Abang-abangnya Daniza.

"Siska, saya mau langsung aja. Daniza kalo ditanya engga akan jawab, dia kenapa bisa dapat surat spo?" tanya Bu Zubaidah tanpa basa-basi.

Bagaimana Siska tidak menjawab, semua menatapnya dengan tatapan ingin tahu dan tentunya mengintimidasi. Akhirnya mengalirlah cerita Siska.

The Somplaks [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang