Kring...
"Akhirnya jam istirahat yampun. Laper banget." Ujar Ana sehabis merenggangkan tubuhnya.
"Ehhh lo kira gue ga laper? Lotaukanguecumamakanrotisamasusutadipagilogamikirapaperutguegamempancumamakanbegituandoang!" kata Vidri nge-rap ala Min Suga BTS.
"Lo bilang apa?" Tanya Ana polos karena sedari tadi tidak mempedulikan ocehan Vidri.
"LO GOBLOK!" Sembur Vidri dan langsung menuju ke arah kantin sambil mendengus kesal pada Ana.
"Aaa...Vid! Tungguin!" Ujar Ana sambil melangkah mengejar Vidri.
Sesampainya di kantin Vidri baru sadar kalau dia lupa mengambil uang diatas TV.
"An, gue minjem duit lo dulu dong, gue lupa ambil duit" kata Vidri mulai memohon dengan mata berbinar."Makanya jangan sosoan kesel sama gue lo!" Kata Ana meledek.
"Iya, maap An maap." Pinta Vidri.
"Ya! Lo mau berapa? Holkay nih gue." Kata Ana menyombongkan diri.
"Dua puluhh rebu aja."
"Nih, dua pulu rebu lima ratus." Kata Ana sambil menyerahkan uang lembaran dua puluh ribuan dan satu uang logam.
"Idih, kembalian mini market mana nih?" Ujar Vidri sambil melihat uang logam lima ratus rupiah tersebut.
"Kembalian mini market deket rumah kalik tuh." Kata Ana sambil menggosok kuku tangannya.
"Idihh sombong." Sembur Vidri sambil memesan makanan dan diikuti oleh Ana.
"BUK! NASI GORENG SAMA TEH MANIS DUA"
"Tau gitu gausa kasi gue duit juga kalik An." cicit Vidri yang bingung dengan temannya tersebut.
"Tau deh Vid, gue lagi di fase goblok abis nge-flashback pas pelajaran sejarah." Vidri yang mendengar penuturan dari Ana hanya mengganggukan kepalanya malas. Akhirnya pesanan Vidri siap dan Vidri mencari tempat duduk.
"Eh Vid lo tau kaga ada murid baru njir, baru pindahan semester dua dia. Gantengnya beuh...bikin orang lumer." Kata Ana dengan penghayatan bathin.
"Siapa? Gatau." Jawab Vidri sambil mengunyah makanan.
"Itu tuh si Noah namanya kalo gasalah." Vidri yang mendengarkannya langsung terjeda aktivitas mengunyahnya.
"Noah? Noah siapa?" tanya Vidri semakin penasaran.
"Noah Aditya tuh."
"ANJAY DEMI ABS NYA PARK JIMIN LO?"
"Iya Vid,TAPI NGOMONG GAUSA NGEGAS GITU JUGA KALI!"
"Mon maap bundaqu. Eh tapi iya sih ganteng orangnya tinggi lagi." Puji Vidri.
"Emang lo tau orangnya?"
"Taulah, orang tadi pagi tuh dia kaga sengaja gue tabrak" jelas Vidri sambil menyendok makanan.
"Wah beruntung banget lo Vid kalo gue jadi lo, pasti gue minta nomer WA nya euhh." Semangat Ana.
"Idih, sosoan aja lo! Belajar dulu yang bener baru nyari pacar ganteng cem dia. Kalau dia tau otak lo minus pasti dia bakal ogahan deket sama lo." Ana seketika sadar diri.
"Eh Vid kalo ngomong di saring gitu kek, terus ampasnya di usapin ke mukak lo."
"Ih ih emang kenapa? Salah mulu gue."
"Lo idup kan emang serba salah. Mending lo berenti napas terus lo di kafanin gitu biar nambah estetik indehoy gitoh anjir uwuw banget."
"Gue mati, lo gabakal punya temen yang di contekin pas ulangan gimana hayo?"
"Cari temen baru dong."
"Udah deh ke kelas aja, udah bel tuh."
"Yauda deh ayo, SIAPA SURU LO NGOMONG TERUS!" Ucap Ana yang setia dengan gaya ngegasnya. Akhirnya mereka beranjak dari kantin.
Pelajaran dilanjutkan seperti biasa. Saat sedang mencatat beberapa materi yang di jelaskan Vidri baru sadar kalau gelang biru yang biasanya ia pakai menghilang entah kemana.
"An, lo ada liat gelang biru gue kaga?" tanya Vidri bisik-bisik pada Ana.
"Mana gue tau." Jawab Ana enteng dan Vidri hanya memilih pasrah dan memilih ikhlas terhadap gelang biru yang harganya tidak lebih dari lima ribuan di pasar malam.
Pelajaran berjalan seperti biasa dan akhirnya jam yang ditunggu-tunggu menggema di area sekolah. BEL PULANG SEKOLAH IYEY.
Vidri berjalan ke area parkir di sekolahnya dan mengambil sandalnya di post Security lalu pulang dengan sepedanya.
Saat mendorong sepedanya sampai di depan gerbang sekolah ada seorang pria yang Menghanpirinya. Dia adalah Noah sedangkan Vidri hanya menatap pria itu cengo.
Anjir ganteng -Batin Vidri
"Eum...lo yang tadi pagi ga sengaja gue tabrak kan?" Tanya Noah dan Vidri masih berada di dunia fantasinya sekarang lalu akhirnya Noah melambaikan tangannya di depan wajah Vidri.
"Eumm...hai, halo."
"Ha? Iya kenapa?" akhirnya Vidri sadar dari alam duniawinya
"Nih gelang lo kan?" Kata Noah sambil menyodorkan gelang biru milik Vidri.
"Kok bisa ada di lo?"
"Nyangkut nih di jam gue."
"Oh...Iya makasih ya?"
"Eum...Iya gue duluan ya? Lo pulang lewat mana?"
"Ke situ." kata Vidri sambil menunjukkan jalan yang ditanya.
"Oh sama dong"
"Kali aja jodoh gitu...Ehh ngga-engga." Kata Vidri keceplosan.
"Eumm...mau nebeng ga?" tawar Vidri pada Noah dan di terima saja oleh Noah.
TBC
Woahhhh anjir si Pidri pulbar sama si Noha...eh Noah maksud gw gaiseu ehew.
Intinya suka gasuka gw bakal apdet storynya eheq T_T
Bonus pict si Noah neh eheq.
See you :*
KAMU SEDANG MEMBACA
NOAH
Teen FictionDia datang saat aku memerlukan teman. Dia menghiburku dengan caranya sendiri. Ya, mungkin memang dia yang kucari.