18

57 23 57
                                    

"Vid?" Kata Noah menyadarkan Vidri dari lamunan.

"Sebenernya gue bingung mau ngomong apa. Gue canggung banget sekarang." Kata Vidri sambil menunduk memandang jari-jari tangannya.

"Jujur aja Vid." Pinta Noah.

"Sebenernya gue naksir sama lo. Tapi gue gapernah ngira lo bakal suka ke gue. Lagian gue itu orangnya sensian." Jawab Vidri sejujurnya.

"Gue suka lo. Lo itu beda Vidri, lo cewe apa adanya. Gue mulai suka sama lo, pas awal ketemu bahkan. Apalagi gue suka sikap lo selalu baik sama orang lain. Naya contohnya."

"Vidri gue harap lo bisa bales perasaan gue." Sambung Noah.

"Gue belum bisa bales sekarang, kasi gue waktu." pinta Vidri.

"Gue kasi lo waktu sampe besok. Dan gue harap jawabannya ga mengecewakan." Akhir Noah dan dijawab anggukan oleh Vidri.

"Eum...Lo makan aja. Gue mau pulang. Udah sore, Mama nungguin gue buat makan pasti." Kata Vidri dengan buru-buru dan melangkah keluar rumah Noah lalu berlari ke arah rumah miliknya.

Sampai di rumah ia sudah disambut oleh Ibunya dan? Ibunya? Noah? Hey, apa-apaan ini? Vidri langsung tersenyum pada Ibu Noah dan menghampirinya.

"E-ehh Tante ada disini. Udah lama?" Tanya Vidri sopan.

"Iya dari tadi sore. Katanya kamu nemenin si Noah ya di rumah? Aduhh anteng banget kalian." Kata Ibu Noah gemas.

"Dia maksa Tante katanya suruh buatin telur dadar. Dianya gabisa katanya." Jelas Vidri sambil memasang wajah kesal.

"Kata siapa? Dia bisa masak kok." Kata Ibu Noah yang membuat Vidri sedikit kaget.

"Lah? Dia bilang kalau masak rasanya hambar Tanteeee."

"Kamu di boongin Vidri."

"Ahh! Sebel." Kata Vidri sambil menghentakkan kakinya.

"Ehhhh! Gasopan sama orang tua begitu Vidri!" Kata Ibu Maya yang datang dari dapur dengan beberapa hidangan untuk makan malam.

"Lah, kok Mama tumben masak banyak?"

"Ini Tante Dila mau makan malem disini sama Noah juga katanya." Jelas Ibu Maya pada Vidri anaknya.

Lah gunanya gue masakin telor dadar buat dia apa? Apa iya itu akal-akalan dia biar bisa ngomong sama gue? Ahhh! Noah! Awas aja lo! - Bathin Vidri kesal.

Dengan kesal Vidri menuju kamarnya dan mengambil handuk untuk mandi lalu melangkah menuju kamar mandi dengan wajah yang sama seperti tadi.

Maafkan diriku memilih setia. Dan walaupun kutahu cintaku lebih besar darinya~

#Vidriberkumandang:)

_____

Setelah mandi Vidri langsung keluar kamar untuk makan. Dan saat ia melangkah menuju meja makan sudah ada Ibunya, Ibu Dila, dan Noah. Entah bagaimana perasaannya saat ini. Kesal karena telah di bohongi atau canggung karena baru saja Noah mengutarakan isi hatinya pada Vidri? Sudahlah Vidri harus bersikap normal saat ini.

"Ayo makan." Ujar Ibu Maya menginstruksikan untuk makan.

Ting!
4 pesan dari 2 chat.

Ana
Vidri!
Reyhan.
Huwaa.

Vidri
Bntar Na.
Gue lagi makn.

Ana
Abis makan lo harus
ketemu gue di taman.
titik.

Vidri
Iya.

Setelah membalas pesan dari Ana akhirnya Vidri membuka pesan dari seorang yang sekarang duduk di hadapannya. Siapa lagi kalau bukan tetangga enam langkahnya. Noah.

Noah
Senyum dong

Vidri
Lo nyuruh gue masak
kerumah lo buat apa?
Ujung-ujungnya makan dimari
Hmm?

Noah
Cuma mau ngomong sama lo

Vidri
Ribet banget!
Buang-buang tenaga!

Noah
Iya. Maaf-maaf

"Kalian sibuk chatingan sama siapa? Fokus makan aja!" Perintah Ibu Dila yang tidak lain adalah Ibu dari Noah. Dan seketika Vidri dan Noah langsung meletakan Hp di atas meja lalu fokus ke makanan.

Vidri merasa terus menatapnya saat makan. Dan Vidri tidak suka dilihat sangat intens. Jadi dengan cepat ia menghabiskan makanannya dan minta izin pada Ibunya untuk menemui Ana. Tidak sampai disitu Noah pun ikut minta izin pada Ibunya untuk pergi bersama Vidri.

"Vidri!" Kata Noah mengejar Vidri yang sedang berjalan di depannya.

"Kenapa?" Tanya Vidri yang fokus dengan jalan.

"Lo mau kemana malem-malem?"

"Si Ana ada masalah sama Reyhan kayanya." Jelas Vidri cemas.

Sesampainya di taman Noah dan Vidri melihat Ana dan Reyhan duduk saling membelakangi di bawah pohon rindang. Mereka tampak seperti bicara. Namun Vidri dan Noah hanya memperhatikan mereka dari jauh untuk saat ini. Mereka bersembunyi di balik tanaman di dekat pohon rindang.

"Ngapain ngumpet?" Tanya Vidri pada Noah yang sedang fokus mengintai temannya.

"Biarin mereka bicara dulu." kata Noah.

"Noah?"

"Apa?"

"Bisa ga jangan pegang tangan gue?" Pinta Vidri agak berbisik.

"Ehh? Maaf."

Tbc

Update ya.
Vee lagi mood ngtik. Hufft.
Semoga aj kebelakangnya mau ngefeel ya ceritanya.

Pita harap kalian bisa nikmati ceritanya.

Pita sayang readers :)
Pita sayang temen-temen yang udh support.

Makasi udah nemenin Pita sampai sejauh ini.

See you next chapt :)

NOAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang