Setelah kejadian kemarin, hari ini Vidri memutuskan untuk tidak berangkat bersama Noah.
Ia pasti sangat malu menampakan wajahnya di depan Noah, apalagi kemarin Noah mencium pipinya yang membuat Vidri sangat berseri.Saat Vidri menjalankan sepedanya menuju sekolah saat ia melewati rumah Noah ia melihat seorang perempuan yang tidak asing dari pandangannya. Riana.
Ngapain tuh cewe ke rumah si Noah? -Batin Vidri.
Entah kenapa hatinya sekarang rasanya redup tidak seperti tadi, yang berseri-seri.
"Ahhh, gue ga boleh mikirin dia terus." Kata Vidri menyemangati dirinya sendiri.
Vidri sudah sampai di sekolah saat ini, ia menelusuri koridor untuk menuju ke kelasnya tapi tiba-tiba ada Reyhan yang menghampirinya.
"Vid! Noah mana? Biasanya barengan." Kata Reyhan.
"Eumn dia, gue, ga bareng dia." Kata Vidri gugup. Tiba-tiba Reyhan nyentuh dahi dan pipi Vidri yang membuat Vidri terkaget.
"Lo sehatkan? Lo sakit? Kok mukak lo cem orang gamakan dua hari? Kusut cem tali layangan." Tanya Reyhan.
"Gapapa, cuma badmood aja kok Rey." Kata Vidri lalu berjalan melewati Reyhan begitu saja.
Saat ia memasuki kelas, disana sudah ada Ana dan beberapa orang yang sedang piket. Wah rajin sekali Vidri akhir-akhir ini.
"An, lo udah sarapan? Ngantin yok? Gue tadi lupa sarapan." Pinta Vidri pada Ana namun Ana hanya diam tak menjawab pertanyaan Vidri.
"An, denger?" Tanya Vidri sekali lagi namun lagi-lagi tak ada jawaban dari Ana yang membuat Vidri keheranan.
"Lo kenapa si?" Tanya Vidri dan masih tidak jawab. Vidri kesal karena sifat Ana dan memilih untuk duduk di kursi kosong yang terletak di pojok.
Kenapa sih tuhan ngasi gue cobaan numpuk kaya gini? -Bathin Vidri.
_____
Saat bel istirahat berbunyi Vidri hanya memilih untuk ke kantin sendiri. Entah kenapa ia sangat malas untuk mengajak Ana. Mungkin Vidri masih kesal dengan sikapnya tadi pagi.
Kantin sangat ramai, Vidri hanya ikut mengantri disana sampai ada seorang yang ia kenali di sebelahnya. Naya. Iya adik dari Riana.
"Eumm...hai kak Vid."
"Iya, hai."
"Kita duduk bareng aja yuk? Mau ga?" Tawar Naya pada Vidri. Vidri hanya mengiyakan permintaan adik kelasnya tersebut.
Saat Vidri duduk bersama dengan Naya tidak ada satupun percakapan diantara mereka. Namun beberapa menit kemudian Naya membuka pembicaraan mereka.
"Eumm...kak." Panggil Naya.
"Eumm?"
"Kakak mau ketemu Ayah ga?"
Deg!
Pertanyaan macam apa ini? Vidri bertemu Ayahnya? Ayah yang sudah menjadi 'Ayah' orang lain?
"Please ya dek, gue gasuka bicarain urusan keluarga." Kata Vidri sambil melihat ke seluruh isi kantin dan melihat Ana sedang asik dengan pacarnya. Dan Noah? Entahlah bukan urusannya.
"Kak, ayolah?" Paksa Naya.
"Dek, lo gabisa maksa gue kaya gini. Urusin aja hidup lo sendiri. Jangan urusin hidup orang asing kaya gue!" kesal Vidri dan meninggalkan Naya sendirian.
Vidri sangat frustasi hari ini, mulai dari tadi pagi, Ana, sekarang Naya. Yatuhan kuatkan Vidri. Ketika Vidri ingin berjalan ke arah toilet ia ditabrak seseorang yang membuat Vidri sedikit terhuyung dan Vidri melihat itu adalah Noah dan? Riana?
Sudahlah itu bukan urusan Vidri. Jadi Vidri tidak mempedulikannya dan ia hanya melanjutkan langkahnya menuju toilet. Sebenarnya ia tidak ingin buang air kecil tapi ia hanya ingin menumpahkan tangisnya untuk saat ini.
Yatuhan Vidri harus apa? -Bathinnya.
Ketika ia keluar dari toilet tiba-tiba ada Riana yang berdiri di depan toilet.
"Oh, ternyata lo punya sisi lemah ya? Lo abis nangis? Aduh kasian." Ledek Riana.
"Setiap orang pasti punya sisi lemah. Termasuk manusia yang lagi berdiri di depan gue." Balas Vidri tak mau kalah.
"Cih! Apa lo bilang?" Kata Riana tidak suka.
"Pernah ke THT? Budek?"
"DASAR CEWE BAJINGAN LO!" Kata Riana lalu berusaha menjambak rambut Vidri.
"Ahh! Bangsat lo!" Kata Vidri juga ikut membalas jambakan Riana sampai ada yang melihat mereka berdua bertengkar seperti itu.
Dan tidak lama ada yang menghentikan mereka yang tidak lain adalah Noah dan Naya. Noah berusaha menarik Vidri dan Naya berusaha menarik Riana.
"Vid, lo jangan gini." Kata Noah.
"Kak! Lepasin kak Vidri!"
"Dasar cewe bajingan!"
"Lo gasadar diri banget sih Anjing!" Kata Vidri masih menjambak rambut Riana sampai akhirnya Reyhan dan Ana datang.
"STOP WOY! KALIAN MAU GUE ADUIN KE BK?" Kata Ana. Dan akhirnya aksi tarik menarik rambut tadi usai sudah.
Vidri sangat kalut dan memilih berlari menuju kelasnya dengan kepangan rambut yang acak-acakan dan air matanya tidak bisa ditahan lagi.
Sampai di kelas ia duduk di bangku pojok ruangan kelasnya masih dengan rambut acak-acakan ia hanya menelungkupkan kepalanya di sela tangannya.
Sampai beberapa detik kemudian ada tangan hangat yang menyentuh bahunya.
"Maafin gue untuk kedua kalinya Vid." Vidri akhirnya melihat ke sebelahnya dan ternyata Noah.
"Buat apa lo minta maaf sana gue? Lo gaada salah apa-apa." Kata Vidri sambil menghapus air matanya.
"Sisir rambut lo sana."
"Hmm." Kata Vidri masih mengusap air matanya.
"Vidri, ayo senyum. Biasanya bacot. Kok tiba-tiba nangis?" Goda Noah dan Vidri hanya tersenyum tipis. Sampai akhirnya Ana datang menghampiri Vidri.
"Eh Noha, cowo bego! Jauhin temen gue. Jangan buat sakit hati terus!" Ancam Ana.
TBC
Hai gaiseu, Vee update.
Gimana partnya?
Udah ada tegangnya belum?
G.Bntar deh Vee mau nanya, galau tiga hari it normalkah?
Dhlh gausa d jwb gaje.
Suka, tak suka bakal update lagi.
See you next chapt :*
KAMU SEDANG MEMBACA
NOAH
Teen FictionDia datang saat aku memerlukan teman. Dia menghiburku dengan caranya sendiri. Ya, mungkin memang dia yang kucari.