06

145 57 216
                                    

Sekarang Ana hanya duduk berdua dengan Reyhan. Ia hanya mengacuhkan Reyhan yang berusaha menggodanya sedari tadi.

"Ana, jangan jutek dong," kata Reyhan.

"Gue emang kaya gini ah! Lo banyak bacot, kalau makan ya makan aja biar ga dingin tuh nasi!" ceroscos Ana.

"Aduduhh perhatian banget si, kan jadi suka," ujar Reyhan dengan suara yang dibuat-buat.

"Najis deh lo kaya gitu, kaya bencong!" kata Ana sambil menahan tawanya.

"Ohh kamu maunya yang gimana? Yang cool gitu?" kata Reyhan sambil mendekatkan wajahnya pada Ana dan membuat Ana membeku dalam posisinya.

"HAHAHAHA! Gausah tegang astaga! Di bibir kamu ada rambut," kata Reyhan memberi instruksi namun rambut Ana masih setia menempel di pinggir bibir Ana dan akhirnya Reyhan menyentuh bibir Ana dan menarik anak rambut yang menempel disana.

"Nih tuh, makanya iket rambutnya jangan di gerai kalau makan," suruh Reyhan pada Ana dan Ana hanya mengangguk cepat sambil menunduk memakan nasinya.

Kok gue degdegan si? Yatuhan tolongin Ana -Bathin Ana

Lucu banget Ana -Reyhan

"Eumm...An nanti kalau gue ngechat lo, dibales ya? Gue dari dulu ngechat gapernah lo bales."

"Iya." jawab Ana singkat.

Ting!

Ada sebuah pesan masuk dari ponsel.

Satu pesan dari Reyhan

Reyhan
Lo cantik.

Ana membaca pesan dari Reyhan akhirnya membalas pesan tersebut walau Reyhan berada di depannya.

Ana
Makasi.

Lalu Ana menatap Reyhan dengan segurat senyum tipis di wajahnya. Sedangkan Reyhan tersenyum atas kelakuan Ana.

"Jangan natap gue kaya gitu!" kata Ana lalu mengalihkan pandangannya ke seluruh sisi kantin.

"Abis lo lucu, makanya gue dari awal suka sama lo," kata Reyhan jujur.

"Udahlah jangan ngegombal terus!" desus Ana.

"Malu ya pasti?"

"Kalau udah tau gausah nanya lagi!" kesal Ana lalu berpindah ke meja yang di tempati Vidri dan Noah.

"Lah? Ngapain kemari? Kasian tuh gebetan lo" kata Vidri

"Ihhh ngga ya!" kumatlah sudah penyakit ngegas dari Ana.

"Kasian temen gue An, lo campahin terus." Sela Noah.

"NOAH!!!" teriakan tersebut keluar dari mulut Reyhan yang sekarang berjalan ke arah meja mereka bertiga.

"Apa?" kata Noah datar.

"Geser." kata Reyhan langsung duduk di sebelah Noah dengan senyumnya yang mengembang seperti adonan kue yang ditambahkan baking powder.

"Vid ke kelas aja yuk?"

"Yaudah ayok."

"Yah baru juga gue duduk An." kata Reyhan.

"Bukan urusan gue lah" kata Ana lalu pergi meninggalkan  Noah dan Reyhan.

Di kelas.

NOAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang