"mau jalan?" Tawar Noah
"kemana?"
"Ke hati lo." Kata Noah.
"Heh, gue lagi males debat sama lo nih." Kata Vidri masih dengan wajah murungnya.
"Muka lo jangan ditekuk napa si? Cantik lo memudar tau ga?"
"Heh! Lo baru kenal dari kemaren aja udah macem-macem!"
"Jangan gitu dong Vid. Yauda nanti gue jemput, lo harus cantik. Ok?. Gamau tau!" kata noah menegaskan.
"Terus sekarang gue gacantik gitu?! Heh! Lo itu ya baru kenal udah pinter buat sakit ati!"
"Astaga Vid! Gue gaada niat bilang lo gacantik Vid! Lo kenapa si?" Tanya Noah dengan nada agak meninggi.
"Iya gue tau gue gacantik! Tapi gausa jujur gitu!" Keluh Vidri dan langsung berjalan kearah sepedanya.
"Eh Noah! Sini lo cepetan pulang!" Lanjut Vidri dan Noah langsung menghampiri Vidri yang sudah duduk di bagian belakang sepeda dan mengisyaratkan Noah untuk memboncengnya.
Akhirnya Vidri dan Noah meninggalkan gedung sekolah mereka dan pulang kerumah.
Sesampainya di depan rumah Noah tanpa mengucapkan apapun Vidri langsung mengayuh sepedanya. Tapi Noah berdiri di depan sepedanya dan menghalangi jalan Vidri.
"Euhh! Noah! Awas ga?!" kesal Vidri.
"Lo bisa lewat asal lo senyum ke gue." Kata Noah sambil merentangkan tangannya menghalangi jalan Vidri.
Vidri menatap Noah datar. Dan Vidri langsung melemparkan senyumannya paksa. Tapi Noah menggelengkan kepalanya.
"A, A senyum yang ikhlas." Kata Noah menggelengkan kepalanya. Vidri mendengus kesal.
"Noah! Lo maunya apasi?"
"Senyum lo." Kata Noah dingin dan membuat Vidri terheran dengan perubahan sikap Noah dengan secepat kilat.
Akhirnya Vidri melemparkan senyumannya sehingga membuat Noah terpikat pada gadis di depannya.
"Noah! Hai! hallo!" Kata Vidri melambaikan tangannya di depan wajah Noah dan membuat Noah tersadar dari lamunannya.
"Eumm? Oiya senyum lo manis! Lo cantik! Tapi sayang lo galak gue jadi takut." Kata Noah sambil menahan tawanya.
"Galak? Masa si?"
"Ngga asal lo senyum, keliatan anggun kok." Puji Noah.
"Kampret! Udahlah mau pulang mandi. Nanti jadikan lo ngajak gue jalan?"
"Iya, ga sabaran banget." Kata Noah sambil tertawa dengan memperlihatkan gigi rapinya.
"Serah lo aja, awas!" Vidri mengayuh sepedanya dan Noahpun menggeser badannya untuk memberikan jalan.
Noah hanya tersenyum melihat tinggkah lucu Vidri. Tanpa isyarat, bibirnya mengguratnya senyum manis sambil menatap punggung gadis yang baru saja di depannya itu dan masuk ke dalam.
Vidri yang sedang mengayuh sepeda rasanya ingin terjun dari air terjun Niagara saja sekarang. Ia sangat tertegun dengan cara Noah menghiburnya tadi.
"STOP! Vidri lo gaboleh mikirin Noah terus, otak lo udah ambyar aja dari kemaren." Monolog Vidri sambil menggeleng kecil dan akhirnya tiba di rumah.
Rumah Vidri sangat sepi, seperti biasa. Hanya ada dia di rumah di siang hari seperti ini Ibunya? Jelas saja bekerja.
Vidri langsung berjalan ke arah dapur dan ia melihat ibunya sudah memasak sayur untuknya, jadi Vidri harus menghangatkannya sekarang.
Panas panas panas panas panas badan ini, pusing pusing pusing pusing pusing pala ini
~
KAMU SEDANG MEMBACA
NOAH
Teen FictionDia datang saat aku memerlukan teman. Dia menghiburku dengan caranya sendiri. Ya, mungkin memang dia yang kucari.