24

42 13 61
                                    

Dah dah, akutuh sayang kalian. Tapi tolong dong jangan campah sama tanda bintang :)

Lahsjasbsbbs

-skip-

"Rahasia?"

"Iya rahasia, lo mau tau ga?" tawar Noah meyakinkan.

"Emang apaan?"

"Kalau lo makan gue kasi tau, sekarang, aaaa," instruksi Noah agar Vidri mau membuka mulut dan makan.

Satu suapan dari Noah berhasil masuk ke mulut Vidri. Sambil mengunyah makanan Vidri setia mengoceh menanyakan rahasia yang Noah maksud, namun Noah mengacuhkannya dan terus menerus menyuapi Vidri makanan.

"Uhuk!"

Vidri tersedak makanan karena Noah menyuapinya tanpa jeda, bahkan tidak memberi kesempatan untuk Vidri berbicara sekalipun. Noah langsung memberikan segelas air pada pacarnya itu agar tidak tersedak.

"Eh! Lo mau gue mau mati keselek atau gimana? Mana nyuapinnya gaada akhlak lagi!" Protes Vidri.

"Maaf maaf,"

"Ah! Sekarang apa?! Rahasianya apa?" Vidri sangat-sangat penasaran dengan rahasia Noah rasanya, padahal itu hanya akal-akalan agar Vidri mau makan.

"Rahasia?"

"KATANYA TADI mau kasi tau rahasia," mimik wajah Vidri langsung berubah cemberut dan menyilangkan tangannya di depan dada, persis seperti anak berumur lima tahun yang sedang marah.

"Kalau dikasi tau kan bukan rahasia lagi sayang," Noah mengacak rambut Vidri gemas.

"Ihhh dasar pacar nyebelin, awas aja lo nyuruh-nyuruh gue bikin telor lagi!"

"Emang lo bisa bikin telor? Ayam ya?"

"EHHH NOAH BABU! GUE PUTUSIN LO SECARA GA BERBUDAYA AJA KALI ENAKNYA YA?"

"Aaaaa marah, gimana? Emang orang mutusin pacar biar berbudaya harus di sungkemin dulu ya sayang? Hmm?" Noah rasanya gemas ingin mencium gadis yang sedang cemberut di depannya ini, ayolah siapapun sangat gemas jika melihat Vidri saat ini.

"Ih bener-bener banget sih lo! Beneran gue tenggelemin di danau Toba seru kayaknya ya? Sini gak lo!" Noah yang mendengar malah terkekeh geli melihat pacarnya yang sedang kesal itu.

Noah masih setia meledek Vidri sehingga terjadilah main kejar-kejaran di meja makan.

"Eh lo bener-bener ya! Sini gak lo sini!" Vidri memerintahkan Noah untuk berhenti dengan nada kesalnya.

Vidri berusaha mengejar Noah yang berlari di depannya, saat Vidri berusaha berlari mengejar Noah tiba-tiba Noah berhenti dan berbalik badan sambil merentangkan tangannya sehingga Vidri otomatis kaget dan langsung menabrak Noah sehingga mereka berpelukan.

"Yes! I win,"

"Noah, lo tau? Sebenernya gue pengen banget nangis tadi. Tapi lo ngehibur gue. Jadi nangisnya cancel aja. Makasi," Vidri membalas pelukan Noah, sungguh hangat. Menangis? Tidak untuk saat ini karena dia sudah menemukan keceriaannya pada seorang Noah Aditya. Karenanya Vidri berpikir apa gunanya menangis? Toh semuanya akan sama saja, tidak ada yang akan berubah, walau menangis dapat meringankan beban pikiran namun, Ayahnya tidak akan kembali pada Ibunya, keluarganya tidak akan bersatu lagi. Tapi Vidri harus bersyukur masih memiliki Ibu yang sangat menyayanginya.

Vidri merasa berharga dilahirkan oleh seorang wanita penuh kasih sayang seperti Ibu Maya, yang mudah memaafkan, yang selalu sabar, yang selalu pengertian. Walau Vidri kadang melawan ataupun terkadang acuh dengan Ibunya tapi, percayalah sebenarnya Vidri sangat mencintai Ibunya lebih dari dirinya sendiri.

"Coba liat senyumnya, udah manis belum?" Goda Noah.

"Manis dong, pacar siapa coba?"

"Pacar siapa lo?" Canda Noah.

"Pacar Noahlah siapa lagi?"

"Siapa tadi? Ga denger," Vidri menjinjitkan kakinya dan mendelatnya bibirnya fi telinga Noah dan membisikan sesuatu.

"Pacarnya si babu," bisik Vidri di telinga Noah, sedangkan Noah hanya mengiyakan saja.

"Vidri, lo mau tau sesuatu ga?"

"Apa?"

"Gue itu sayang banget sama lo, jangan ngegas-ngegas lagi. Tapi kalau lo ngegas keren banget. Gue kenapa bisa suka sama lo ya?" Sungguh laki-laki aneh. Jelas terlihat Vidri sangat mudah akrab dengan orang, dia sangat terbuka. Bahkan tidak sedikit Kakak kelas yang katanya menyukainya namun entahlah.

Ting!
7 pesan dari 3 chat

Ana
Vidri! NYONTEK
BAHASA INGGRIS!

Mama syg
Mama pulang cepet
Nanti kamu nitip?
Mama beliin martabak aja ya!

Kak Andre Ganteng
Dek,
Ini gue.

"Ehh? Kak Andre, kok nge--"

"Siapa Andre??"

"Emm, ituu yang. Itu. Liat aja profilenya," Vidri menyerahkan HP nya.

"YAAMPUN SAYANG! DEMI TUHAN. DIA YANG GUE AJAK BERANTEM TUH BUKAN SIH? KENAPA DIA BISA TAU NOMER LO? LO DI TEROR?"

"Tapi bukan gitu,"

"Apa lo di ancem? Sini gue telpon orangnya, biar gue keluarin jurus taekwondo gue,"

"Lebay kamu seyeng!"

"Jadi,"

Tbc

Hai ak balik lagi.
Setelah ak mereview baca ceritaku sendiri. Rasanya ak rada kurang fell ya ga?

/iya.

Jadi gini, niatnya ak mau bkin cerita yg banyak partnya, bahkan ak berpikir sampai bikin 60 part. Tapi apa daya. Kisah Noah sama Vidri emang datar sedatar-datarnya jadi lebih baik di tamatin aja :)

Oiya, ak sengaja ga nampilin cast/visualisasi pemeran antagonis. Why? Nanti bisa kebawa smpe real life, ak gamau kalian smpe kaya gitu.

Paham?

C U 💜

NOAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang