13

69 32 89
                                    

"Ana." Kata Vidri menyela Ana.

"Vid, maafin gue." Pinta Noah pada Vidri.

"Lo gasalah, ngapain minta maaf?" Kata Vidri sambil mengusap wajahnya sehabis menangis.

"Ey! Noha, ga Noah. Temen gue gaperlu maaf dari lo, tapi dari jalang lo tuh!" Ketus Ana.

"Jalang? Siapa?"

"Riana, siapa lagi?"

"Astaga, dia yang deketin gue. Gue dari awal gasuka sama dia. Plis jangan fitnah gue yang aneh-aneh!" Tegas Noah.

"UDAH! KALIAN MAKIN BIKIN GUE STRES!" Teriak Vidri menghentikan pertengkaran antara Ana dan Noah.

"Vid, Vidri! Vid." Kata Ana sambil mengejar Vidri yang berjalan keluar dengan rambut acakan dan wajah yang dipenuhi dengan air mata.

Ternyata Vidri pergi ke taman sekolah. Ana pun duduk di sebelah Vidri.

"Vid lo nggak ap--"

"Lo kenapa diemin gue tadi pagi? Sekarang ngapain kesini? Ngapain belain gue?" tanya Vidri bertubi-tubi.

"Itu, eum...tadi pagi abisnya gue liat si Reyhan megang pipi lo, mana lo kalem-kalem aja tampangnya." Jelas Ana.

"Itu? Haha. Itu? Ganyangka gue sama lo, lo bisa berfikiran begitu sama gue. Denger ya. 'GUE-BUKAN-PENIKUNG' ngerti?" Kata Vidri lalu memalingkan wajahnya menutupi tangisnya.

"Vid maafin gue."

"Hufft~ gue sebenernya kesel denger temen sendiri ngatain gue. But, lo masih temen gue. Gue gamau kita ribut cuma kesalahpahaman." Kata Vidri menyunggingkan senyum tipis.

"Aaaa, peluk Ana sini. Maksa! Peluk cepet." Kata Ana sambil memanyunkan bibirnya dan Vidri langsung memeluk temannya itu.

"Huaa, kenapa ini peluk-pelukan? Ikutan!" Kata Reyhan datang bersama Noah di belakangnya dan Reyhanpun langsung ikut memeluk Ana dan Vidri.

"HUWEE REYHAN GOBLOK! GAUSAH IKUTAN NGALAY!" Teriak Ana.

"Sayang tuh ya, gaboleh teriak-teriak ntar kalah cantik sama Vidri." Goda Reyhan.

"APA?!"

"Bercanda ah."

"Ga lucu goblok."

"Pacar sendiri loh, udahan ya cerita sama Vidri. Pinjem catatan An." Kata Reyhan sambil memohon pada Ana.

"Dikelas."

"Ayo kelas." Kata Reyhan dan Ana langsung bangkit meninggalkan Vidri dan Noah disana.

Baru saja Vidri beranjak dari tempat duduknya tiba-tiba Noah memanggilnya.

"Vidri!" Vidri langsung berbalik.

"Apa?"

"Gue gaada hubungan apa-apa sama Riana "

"Iya terserah. Itu kan hak lo bukan hak gue. Lagian itu bukan salah lo, jangan salahin diri lo karena orang lain."

"Lo ga marahkan sama gue?"

"Dikit? Tapi lupain aja." Kata Vidri dan melanjutkan jalannya menuju ke kelas.

"Dikit itu rasanya banyak banget Vid."

"Gue pengen es krim." Kata Vidri

"Oke, pulang sekolah."

"Gue bawa sepeda."

"Gue buntutin lo dari belakang." Ingin Noah.

"Kenapa?"

"Karena lo..."

NOAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang