21

40 15 67
                                    

Vee mau minta Vote dong, hidupkan data seluler terus klik bintang. Makasih ❤

"Abis dari loker," kata Ana pada mereka berdua.

"Yang jadian, traktir sekali-sekali napa," kode Reyhan pada Noah.

"Ntar di pasar malem," jawab Noah.

"What? Pasar malem? Gue gabisa sekarang, Mama ngajak gue kundangan ke rumah Bibi, anaknya nikah," jelas Ana pada mereka.

"Yaudah kapan-kapan aja."

_____

Pelajaran berjalan seperti biasa, namun Vidri hanya melamun sambil mendengar penjelasan materi dari guru yang mengajar. Ia diingatkan dengan kata-kata Naya yang mengatakan bahwa dia sekeluarga akan pindah, apa masih bisa Vidri bertemu dengan Ayahnya di lain waktu suatu hari nanti?

Sebenarnya ini terlalu berat untuknya. Tapi untuk apa Ibu dari Riana ingin bertemu dengan Ibunya? Vidri tidak ingin mengatakan ini pada Ibunya, Vidri tak mau jika Ibunya akan stres akan hal seperti ini lagi, tidak akan. Vidri memutuskan bahwa ia yang akan menemui Ibu dari Riana.

"Vidri, lo gapapa kan?" Bisik Ana di sebelahnya yang merasa aneh dengan temannya.

"Ngga kok, gapapa."

Tak terasa setengah hari sudah murid berkutat dengan beberapa materi tang di jelaskan guru, akhirnya bel pulang sekolah berbunyi menandakan murid-murid bisa pulang ke rumah masing-masing.

Vidri merasa tidak ada tenaga sama sekali kali ini, rasanya ingin menggunakan kuasa teleportasi untuk cepat sampai di rumah tanpa mengayuh sepeda dengan bersusah payah. Tapi apa boleh buat, ia harus mengayuh sepedanya untuk sampai di rumah.

Hampir setengah perjalanan Vidri mengayuh sepedanya sampai akhir ia berada di persimpangan jalan memutar ke rumahnya, ya tepatnya dimana bertemu dengan seseorang yang saat itu menggodanya dan tidak sengaja bertemu lagi saat Naya kabur dari rumah.

Entah pikiran apa yang terbesit di kepalanya, ia penasaran mengapa lelaki itu terus saja mengganggunya, jika ia itu hanya iseng mengapa ia mengejar Vidri malam itu? Saat Noah mengantar Naya ke rumahnya.

Dengan bermodalkan keberanian Vidri mencoba melewati jalan itu dan rencananya Vidri ingin bertemu dan bertanya pada laki-laki tersebut.

Vidri mendorong sepedanya ke daerah sana dan benar saja dari jauh disana terlihat sepi. Baiklah Vidri aman sekarang tapi, tujuan utamanya kemari adalah bertemu dengan laki-laki yang mengejarnya itu, bukan untuk mencari jalan memutar menuju rumahnya.

"Dicariin malah gaada," monolog Vidri, dan tidak lama dari jauh ia melihat laki-laki yang mengejarnya itu memarkirkan motornya disana dan tanpa berfikir panjang ia mencoba untuk menghampirinya.

Sampai di depan warung itu, Vidri melihat laki-laki itu duduk bersandar sambil merokok? Yang benar saja, pikir Vidri saat ini.

"Emm, permisi kak," ucap Vidri sopan pada laki-laki itu. Dan laki-laki itu seakan tidak menggubris sama sekali.

"Kak, bisa kita bicara sebentar?" Tanya Vidri sekali lagi, dan akhirnya laki-laki itu hanya menoleh padanya.

"Ohh lo? Napa?"

"Bisa kita bicara sebentar?"

Laki-laki itu langsung menarik tangan Vidri dan mengajaknya ke tempat lain agar pembicaraan mereka tidak di dengar oleh temannya.

"Cepetan mau nanya apa?" ujar laki-laki itu sambil menghisap rokok yang teraput di sela jarinya.

"Kak, bisa berenti ngerokok bentar? Saya sesek hirup asapnya," kata Vidri sambil menutup hidungnya dengan tangan. Dan laki-laki itu langsung membuang rokoknya itu ke selokan.

"Udah, apa lagi? Cepetan bicara."

"Kakak ngapain pas malam itu ngejar saya?"

"Buat apa lo tau?"

"Ngg-ga apa-apa, tapi... Eumm, itu," Vidri sangat gugup saat dilontarkan pertanyaan yang skakmat sekali.

"Oke, oke. Gue ngaku aja. Itu di suruh Riana," ucap laki-laki itu dengan santai dengan tangannya di masukan ke saku jaket yang di kenakannya.

"Kata Riana lo itu ngerebut pacarnya dia, dan gue disuruh bantu dia buat ngejauhin lo sama cowok itu," jelas laki-laki itu yang membuat Vidri sangat tercengang. Sejak kapan Vidri merebut pacar orang? Riana memang Queen drama sejati.

"Kalian saling kenal?"

"Ga, pas lo gue godain, lo inget? Pas lo udah lewat pulang. Dia dateng terus cerita kalo lo itu ngerusak hubungan dia sama cowo lo itu, siapa namanya?"

"Noah."

"Nah Noah itu, mungkin dia buntutin Noah kali makanya sampe disini. Dan ya, lo gausah ganggu hubungan orang, padahal pas pertama gue liat lo itu gue ngiranya lo itu cewek baik-baik," sungguh kata-kata itu membuat Vidri semakin geram.

"Kak, asal kakak tau ya, yang jadi korban itu saya bukan dia."

"Maksud lo?"

Tbc

Vee update! Lama ga up ya? Bikos mataku abis sakit huu.
Maap udah buat nunggu lama, maap ya maap.

Udah mau greget ga?

Udahin aja, gamau tau. Biar Vee semangat update >_<

See U ❤

Bintangnya dong para dugong.
↘↙

NOAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang