Memory

1.9K 167 30
                                    

Bahkan seringkali memory dalam otakku berjalan mundur hingga selalu bertemu dengannya.

-------------------------------------------------------

Pelukan kencang yang ku terima saat baru saja duduk dibangku kantin.

Dia, Jung Hoseok, dia langsung menerjangku dengan pelukan kencang dan mengguncang badanku ke kanan dan kekiri

"Aigoo jimin-ssi yang terhormat, kemana saja kau pergi eoh?" Astaga jika dikatakan, dia sangat lucu dengan aegyo andalan nya, "Aku ada disekolah tenang saja hyung, kenapa begitu heboh?" tanyaku, sehabis perkataan ku dia memberi jarak dari pelukan tadi.

"Aku takut dongsaengku ini hilang," ujarnya dengan kekehan kecil, aku yang mendengar itu tersenyum dan memeluk balik tubuhnya. Kini kami benar-benar seperti anak kecil.

Tunggu, Jungkook. Aku belum mengenalkan nya pada Hyung-deul.

Aku melihat sekeliling untuk mencari Jungkook. Ternyata dia ada dibelakang meja yang tak jauh dari keberadaan ku kini.

Dia sedang berbincang dengan salah satu temanku. Min Yoongi. Terlihat sekali dia senang terbukti dengan tawa mengembang setiap kata yang Yoongi lontarkan.

"Jimin-ah. Kau ingatkan hari ini kita ada latihan di klub dance?" tanya Hoseok yang duduk disebelahku. Aku pun menjawab "Iya" sebagai tanda aku ingat jika ada jadwal dance hari ini.

Yoongi dan Jungkook pun menghampiri meja kami "Annyeonghaseyo Sunbae-nim" sapa Jungkook dengan ramah,dan dibalas oleh hyung deul dengan tatapan bingung.

"Oh! Hyung deul perkenalan. Ini hoobae kita, Jeon Jungkook. Aku bertemu dengannya tadi pagi saat akan berangkat ke sekolah dan berakhir dapat hukuman bersama," jelas ku kepada hyung deul.

"Tunggu Jimin-ah, kenapa kau bisa dihukum?" tanya Namjoon.(Kim Namjoon)

Aku pun menggaruk belakang kepalaku yang tak gatal, "Saat dalam perjalanan, bus kami mendapat kendala. Karena sepertinya tidak memungkinkan untuk menunggu bus lain datang. Kami memutuskan untuk berjalan dan telat masuk sekolah dan ya berakhir terkena hukuman," jawabku dengan rasa malu.

"Hm baiklah, Jungkook-ah. Duduklah disini. Jika kau mau kami semua akan menjadi temanmu," ucap Hoseok dengan senyum cerahnya, Jungkook pun mengangguk dan tersenyum kearah Hoseok sehabis itu dia duduk dibangku yang ditunjukan tadi.

"Hoseok hyung, sepertinya kita akan mendapatkan peserta baru dalam klub dance," kataku. Hoseok pun memasang wajah terkejut kearahku "Woah, jinjja? Nuguya?" tanyanya yang masih dengan pasang wajah terkejut nya, aku pun menunjuk kearah Jungkook dengan dagu.

Ternyata Jungkook sedari tadi menyimak pembicaraanku dengan Hoseok. "Jungkook-ah! Kau benar akan ikut klub kami?" tanya Hoseok dengan antusias. Jungkook hanya mengangguk setuju.

Setelah itu Hoseok berteriak heboh, ya dia memang salah satu senior dalam klub dance, dan dia begitu antusias untuk mengajar setiap Junior nya agar lebih jago lagi dalam dance.

------

Air hujan turun membasahi kota sore ini.

Baru saja keluar dari tempat klub, kini aku dilanda kebingungan. Apakah aku harus menunggu hujan reda atau harus ku terjang.

Melihat sosok anak kecil yang sepertinya tengah kebingungan disampingku dengan membawa payung ditangannya. "Annyeong, kenapa kau sendirian disini hum?" tanyaku dengan nada selembut mungkin keanak didepan ku.

"Aku mau mengantarkan payung ini untuk Eonnie ku di halte bus sana, tapi hujan datang lalu aku juga tidak bisa membuka payung ini," jawab anak kecil itu.

"Begitukah? Aku juga akan ke halte bus sana, bagaimana jika kita pergi kesana bersama, soal payung, kemarikan padaku" jawabku dan anak itu pun memberikan payungnya padaku.

Ternyata payungnya sedikit tidak berfungsi dengan baik, ku tarik paksa akhirnya payung itu terbuka. Aku menggendong anak itu dan segera ke halte sebelum sesuatu yang tidak ku inginkan datang.

Saat sudah sampai di halte akupun menurunkan anak itu dan mengembalikan payung tadi, dan tak lupa mengucapkan "Gomawo" pada anak tadi.

Melihat bangku halte kini yang penuh pun memilih untuk berdiri saja.

Rasanya kini membosankan hingga tanpa sadar aku sedari tadi melamun dan pikiran ku mulai meliar












"풀꽃수목원 2.1KM"

"Tidak! Tidak sekarang!" teriak dalam batinku. Kepalaku terasa pusing seperti berputar

"Sstt ayo kemari"

Aku menggeleng kencang agar berusaha tetap fokus.

"Tidak! Kumohon jangan mendekat!"

Hal itu kembali, sampai tak kuasa menahannya aku meneteskan air mataku, berusaha tetap tenang agar tidak membuat kecurigaan orang-orang.

Bus datang, aku pun masuk hingga duduk dibangku penumpang, aku hanya diam mata ku menatap kosong kearah luar jendela.









Udah mulai keluar sedikit demi sedikit teorinya nih 😆

Maaf kalo masih belum ngefeel dikalian, karena aku pun juga masih berusaha buat teori ini dibuat versi cerita dan ternyata bagiku sedikit sulit

Jangan lupa vote dan jika ada saran silahkan tulis dikolom komen, Kamsahabnida~! 🤗💜

The First MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang