Swan

1.4K 142 12
                                    

Bagiku kasih sayang adalah segalanya, tapi bisakah aku mendapat itu lebih dari mu?
-------------------------------------------------------









Jalanan mulai lebih berwarna karena bunga-bunga disetiap pohon yang sudah mulai bermekaran disana, musim semi tak lama lagi akan berakhir dengan digantikan musim panas.

Jimin, pria itu sedang terdiam dengan duduk dibangku halte dengan memandang orang berlalu lalang dengan tatapan kosong nya.

Dengan berpakaian lengkap seragam sekolahnya, dirinya menjadi pusat perhatian karena kini bukanlah jamnya seorang pelajar ada diluar sekolah.

Sedangkan Jimin benar-benar seperti tidak mengerti apa yang membuat dirinya menjadi pusat perhatian. Bus pun datang Jimin naik masuk kedalam.

Dirinya memutuskan untuk pergi kesuatu tempat yang tak lain adalah 'Arboretum' entah apa yang ada dipikiran Jimin hingga dirinya memutuskan pergi kesana bahkan memilih untuk bolos sekolah.






Ponsel Jimin berdering.

Ternyata Taehyunglah yang mengirim pesan.






-------------------------------------------------------
태형아 [Taehyung]

-Hey!
-Kau ada dimana?
-Ssaem sudah masuk kedalam kelas.
-------------------------------------------------------

Jimin hanya membaca pesan tersebut, pikirannya kacau bahkan apa yang sedang dirinya lakukan seperti orang kebingungan.

....













Bus pun berhenti ditempat tak jauh dari tujuan, Jimin pun turun dari bus.

Saat dirinya melangkah menuju Arboretum, pancaran matanya mulai sudah tidak tenang, seperti sedang ketakutan.

Tapi dengan langkah majunya terus dia menuju alamat yang ia tuju tadi.

Saat ia menatap tulisan tersebut, sekilas bayangan memori buruk itu datang lagi di kepala Jimin.

Jimin dengan wajah pucatnya melangkah mudur sedikit demi sedikit, matanya yang memerah seperti menahan amarah bahkan kesakitan yang entah karena apa, bahkan air matanya tanpa hentinya keluar dari sangkarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin dengan wajah pucatnya melangkah mudur sedikit demi sedikit, matanya yang memerah seperti menahan amarah bahkan kesakitan yang entah karena apa, bahkan air matanya tanpa hentinya keluar dari sangkarnya.

Tubuh Jimin rasanya lemas sekali hingga dirinya pun berbalik badan dan segera berlari menjauh dari tempat itu. Tanpa sadar ada seseorang yang sedang memperhatikannya sedari tadi dari kejauhan.

....





Jimin terus berlari tanpa tujuan bahkan tidak memperdulikan orang disekitarnya.

Kini dirinya benar-benar dalam keadaan tak baik.

Bahkan tak sedikit orang yang menatapnya dengan kasihan

Jimin terus berlari hingga tempat yang dia tuju adalah sebuah bangunan tua yang terbengkalai.

Disanalah dirinya terus merangung keras bak orang kesetanan, jerit pilu yang terdengar benar-benar menyayat hati orang yang mendengarnya.

Jimin dengan posisi duduk dengan memeluk lututnya, benar-benar menjadi poin tambahan untuknya dipandang orang yang perlu dikasihi yang nyatanya memanglah benar begitu.

....










Jimin seperti ditelan bumi, tidak ada seseorang pun yang tau ada dimana dirinya sekarang. Taehyung khawatir karena Jimin tak membalas pesan nya.

Akhirnya Taehyung memberi tau kabar itu ke temannya, tapi tak ada yang tau dimana Jimin dimana sekarang.

Kini sudah menjelang sore, hujanpun datang. Jimin belum juga ada yang tau keberadaanya. Taehyung sepulang sekolah memutuskan untuk ke apartemen milik Jimin tapi dia tidak menemukan adanya kehidupan di dalam sana, bahkan tak ada sautan dari dalam.

Semuanya dibuat kalang kabut, tapi semua itu berakhir karena sesudah mendapat pesan dari Hoseok, jika ia telah menemukan Jimin disebuah halte bus dengan kondisi tak baik dan memutuskan untuk membawa Jimin ke Rumah Sakit.

Taehyung yang mengetahui kabar itupun merasa lega, sayangnya ia tak bisa menengok temannya itu karena ada sesuatu yang lebih penting baginya.

....










Jimin's Pov

Aku terbangun yang pertama kali kuketahui ialah aroma obat yang begitu pekat masuk ke indra penciuman ku.

Aku bisa mendengar suara eomma ku yang sedang berbicara dengan seseorang, kepalaku begitu pening sekali.

Tubuhku bahkan rasanya sangat lemas, untuk membuka kelopak mataku saja rasanya berat sekali.

Suara pintu terbuka terdengar seseorang masuk kedalam ruangan ini.

Kini sapuan lembut dikepalaku bisa kurasakan, aku pun membuka kelopak mataku.

Eomma... Ternyata Eomma ku yang selama ini sibuk dengan pekerjaannya ada disampingku, bahkan kini ia memberikan sapuan lembut di kepalaku


"Eomma..." ucapku lirih, ini benar-benar tidak ku duga, aku merasa amat bahagia sekali bisa bertemu dengan eomma ku walaupun harus sakit begini.

"Eomma tadi mendapat panggilan dari Hoseok teman mu, dia bilang butuh eomma karena mu, dan kebetulan sedang dekat dari lokasi jadi eomma langsung kesini...."

"Cepatlah sembuh, Eomma ada banyak urusan besok harus mengunjungi klien di Australia," ucapan eomma cukup membuatku dibuat bahagia diawal dan dijatuhkan diakhir.

"Eomma... Bisakah lebih lama lagi?" tanya ku dengan memastikan, tapi hanya gelengan yang aku dapat, eomma pun segera bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan diriku sendiri diruangan bernuasa putih ini.

Pupus sudah harapanku untuk mendapatkan dekapan hangat malam ini.

"Angsa putih yang selalu sendiri, menyedihkan sekali dirimu Park Jimin," gumamku sendiri dengan memainkan selang infus yang ada ditanganku.











Hallo kembali lagi hehehe!
Aku mau ngucapin terimakasih banyak buat kalian yang mau baca buku ini!
UDAH TEMBUS 1K😭😭
Aku seneng banget makasih kalian semua.

Aku harap kalian ga bosen sama book ini ya.

Jangan lupa vote okey😉

See you!! ❤️💜❤️💜

The First MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang