Jimin mengantuk saat mengikuti mata pelajaran fisika, ia pun memutuskan untuk pergi ke toilet sekedar untuk membasuh wajahnya agar lebih segar lagi.
Saat di koridor, dia mendengar derap kaki yang cukup kencang dari kejauhan, seseorang sedang pergi kearah nya dengan berlari.
Jimin pun terdiam ditempat, orang itu mulai lebih dekat kearahnya, Jimin tau siapa dia, Min Yoongi.
Yoongi berlari melewati Jimin dengan dengan wajah yang kusut, mata dan hidung nya yang memerah disertai air mata yang mengalir di pipi putih nya tak lupa dengan penampilan nya, kemeja milik nya yang tampak kusut.
Jimin hanya diam dan melihat kebelakang punggung Yoongi, yang masih berlari yang hingga menghilang dari pengeliatan nya.
Jimin pun memutuskan untuk ke tujuan awalnya untuk membasuh wajahnya, tapi tak lama dia melihat Jungkook yang sedang berlari seperti sedang mencari sesuatu, "Jungkook-ah," panggil Jimin dari kejauhan.
Jungkook pun menghampiri Jimin yang memanggilnya tadi, "Kau cari sesuatu?" tanya Jimin, sedang Jungkook masih sibuk untuk mengatur napas nya.
"Yoongi hyung... Kau melihat nya?"tanya Jungkook, Jimin pun mengangguk, "Ya dia pergi kearah kesana, ada apa?" jawab Jimin disertai tanya dengan menunjukan kemana tadi Yoongi pergi.
Jungkook tanpa menjawab pertanyaan Jimin pun langsung berlari menyusul kemana pergi nya Yoongi.
.
.
.
Ini hari ketiga.
Dari setelah kejadian yang menimpa Yoongi dan Jungkook, sudah dua hari yang lalu pula keduanya pun juga tak ada di sekolah, sahabat nya mulai bertanya-tanya kemana perginya mereka.Tapi hari ini, keduanya sudah berangkat sekolah, keduanya hanya diam seakan tak ada semangat hidup, saat ditanya hanya mengangguk dan menggeleng lebih parahnya hanya mendehem saja.
Saat ini mereka bertujuh ada di kantin, suasana nya cukup canggung karena Yoongi dan Jungkook, ya walaupun biasanya dua orang itu lebih sering diam, tapi tetap saja ini berbeda, terlebih aura yang dikeluarkan oleh keduanya.
"Apakah kalian ada masalah? Ceritalah," ucap Hoseok dengan tatapan meminta penjelasan, kini Yoongi menghela nafas, seakan banyak sekali beban yang sedang ia alami.
"Aku dikeluarkan, dan hari ini adalah hari terakhir," ucap Yoongi yang membuat semuanya menampilkan wajah terkejut tapi tidak dengan Jungkook, dia masih menundukkan kepala sedari tadi, dan kini dirinya sudah tak kuasa menahan air matanya untuk tidak keluar dari sana.
"Tapi kenapa? Kenapa kau mendadak dikeluarkan,?" tanya Jimin kini dengan nada kesal bercampur sedih, "Kau tau kenapa kelas kita ditutup?" kini Yoongi tanya balik kearah Jimin dan dibalas gelengan lemah.
"Aku pun tak tahu, aku cukup terkejut melihat kelas kita sudah ditutup oleh pihak sekolah, dan aku merasa sedih karena itu," jelas Jimin, kini arah mata Seokjin mulai tak tenang, raut wajahnya yang tampak tegang dan hanya Namjoon dan Taehyung yang melihat itu.
"Waktu itu aku dan Jungkook ada di sana, tapi tiba-tiba guru brengsek itu datang, dan terjadilah perkelahian antara bocah sampah dan guru brengsek itu," ucap Yoongi tanpa adanya emosi di raut wajahnya, tampak tenang dan dingin, dan kini Jungkook mulai terisak kecil, tentu saja semuanya tau jika Jungkook nya menangis.
"Sepertinya ada yang melaporkan tentang keberadaan kelas kita, dan aku sangat kecewa dengan orang itu karenanya kita dan terutama Yoongi hyung tidak bisa bersenang-senang kembali bersama," ucap Taehyung dengan penuh penekanan, Namjoon pun menyikut perut Taehyung dari samping, tapi dari ucapan dari Taehyung tadi mendapatkan anggukan banyak dari mereka tentu saja Seokjin masih saja terdiam kaku.
Bukankah kesetiaan adalah hal utama dari sebuah hubungan, jika sebuah penghianatan dilakukan, maka pihak yang dikhianati akan merasa sangat marah bercampur kecewa.
.
.
.
Hari-hari mereka lewati tanpa adanya sosok Yoongi diantara mereka, dan itu membuat semuanya merasa terpukul terlebih Jungkook, dia sudah amat sangat menyayangi sosok Yoongi sebagai kaka dan pelindung nya.
Semuanya seakan berubah total, bahkan semuanya mulai jarang berkumpul seperti biasa dan hanya sekedar bersenang-senang bertukar cerita.
Seokjin, dia tentu sangat amat terpukul atas keluar nya Yoongi dari sekolah, dia jadi sering diam melamun sendiri dikelas, dia berfikir apakah jalan yang ia ambil ini benar atau salah, jika benar tapi kenapa hatinya merasa begitu sesak atas semua kejadian yang menimpa nya akhir-akhir ini.
Jimin dan Hoseok memutuskan untuk melupakan kesedihan mereka dengan cara melakukan dance, Jimin tentu saja sangat bersemangat jika sudah menyangkut dance.
Tepat hari ini adalah hari ulang tahun Hoseok, tentu saja Jimin ikut senang tak hentinya pria bermarga 'Park' itu mengucapkan selamat untuk Hoseok.
Saat waktu istirahat semua member dance pun beristirahat, banyak yang keluar untuk sekedar mencari udara segar ataupun makan, dan diruangan hanya menyisakan Jimin, Hoseok dan wanita itu
Tiba-tiba wanita itu pergi keluar ruangan dan datang kembali dengan sebuah roti ulang tahun lengkap dengan lilin yang menyala diatas nya, wanita itu mendekat kearah Hoseok dengan menyanyi lagu ulang tahun, Jimin yang tahu itu pun ikut bernyanyi, sebenarnya Jimin tahu, wanita yang dia suka itu ternyata tertarik dengan Hoseok, Jimin pun hanya diam saja setidaknya dirinya bisa melihat Hoseok nya tersenyum begitu senang dengan sosok wanita baru yang datang di kehidupan nya.
Akhir-akhir ini sering dengerin lagu 'Butterfly (prologue mix)' bawaan nya jadi inget teorinya bangtan.
Makanya sekarang jadi gampang buat ngelanjutin book ini cepet.
Kalo kalian tau lagu itu setidak kalian tau dan bisa merasakan auranya apa aja terlebih setiap kejadian yang di videonya.
Jangan lupa vote dan komen ya💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Mistake
Fanfiction[FOLLOW ME FIRST] Seorang pria bernama Park Jimin yang mengalami tragedi menyeramkan seumur hidupnya dan ia menutupinya selama ini hingga membuatnya depresi. Entah apapun itu sampai ia menjadi kepribadian yang rumit. Demi menjaga kebohongan nya ten...