With You

1.3K 118 12
                                        




Masih dengan awan biru gelapnya bahkan dinginnya angin pagi hari masih sangat serasa.

Kini tepat pukul 06:34 pagi, seorang pria dengan pakaian lengkap rumah sakitnya berjalan sendiri menyusuri taman dengan tiang infus yang ia bawa di tangan kanannya.

Pria itu memutuskan untuk duduk di bangku yang telah tersedia disana.

Dengan wajah murung nya dia hanya melihat-melihat sekeliling nya, bahkan tak hanya sekali ataupun dua kali dia menghela nafas.

Kening nya mengurut seperti banyak sekali yang sedang iya pikirkan, dia siapa lagi jika bukan 'Park Jimin'

Pria yang tinggal sendiri di rumah sakit tanpa kehadiran teman maupun keluarga nya.








Drtt

Ponsel dari dalam saku baju Jimin berbunyi, Jimin pun mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya sekarang.

Diponsel tertera nama Hoseok disana, Jimin pun mengangkat panggilan itu.







Kenapa lama sekali kau mengangkat telfon ku?

Suara Hoseok disana terdengar seperti kesal yang dibuat-buat, Jimin pun terkekeh kecil karena itu.

Mian Hyung...

Apakah kau kesepian sekarang?

An-

Jangan berbohong Jimin-ah

Jimin pun bingung harus berkata apalagi, inilah kenyataan nya, dia kesepian seorang diri.

Geurae... Kau tak bisa berkata lagi kan, apa yang kau lakukan adik kecil

Eoh?

Apa yang kau lakukan ditaman sepagi dan sedingin ini eoh?

Pip

Panggilan pun berakhir dari pihak sana, Jimin bingung kenapa Hoseok bisa tau keadaannya sekarang.

Tak lama langkah sepatu terdengar mulai mendekati nya, oh dia datang, orang yang menelfon tadi, Hoseok.

Jimin pun tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Hoseok dan dibalas sama seperti yang dilakukan Jimin.

Hoseok datang dengan sekantong plastik berwarna putih, Jimin bisa tau apa isi didalam nya.






Camilan.

Hoseok pun duduk disamping Jimin dan menepuk punggungnya, "Hey kenapa sendiri, dimana ibumu?" tanya Hoseok.

Jimin yang mendapatkan pertanyaan tak terduga itupun menatap lurus ke arah Hoseok dan tiba-tiba dia hanya tersenyum hambar,

"Eomma pergi, dia selalu sibuk hyung kau tau itu," Jimin mengatakan hal itu benar-benar seperti tak ada beban.

"Yak ada apa ini, adikku Park Jimin!" seru Hoseok dan membuat Jimin bingung karena respon Hoseok barusan.

"Kau jika ada masalah bisa memberi tahu ku dan cerita pada ku, juga jika kau kesepian aku akan datang untuk mu, jangan seperti ini kau tau itu?" ucapan Hoseok cukup membuat Jimin tertegun.

Dikeadaan ini hanya Hoseok lah yang mengerti dirinya seperti apa dan bagaimana perasaannya sekarang.

"Gomawo hyung, sudah mau kesini menjegukku, omong-omong kenapa kau kesini bukankah harusnya kau hari ini bersiap untuk sekolah?" tanya Jimin dengan heran

Hoseok tersenyum tulus dengan tangan yang menggengam tangan Jimin yang tak di infus, "Kau kesepian dan aku tau itu, Appa dan Eomma mu tak ada disampingmu disaat seperti ini, lalu kenapa jika aku membantu mengembalikan senyum adikku ini,"

Hoseok hanya terkekeh melihat wajah blank milik Jimin, dengan tiba-tiba Hoseok memeluk Jimin dengan hangat.

"Hyung-ah, sekali lagi terima kasih aku sampai bingung bagaimana jika dirimu tak ada disampingku," ucap Jimin dengan suara lirih miliknya.

"Aish, bisakah kita masuk kedalam kamarmu, badanmu dingin seperti ini heum dan lihat aku membawa camilan untuk kita berdua" ucap Hoseok dengan melonggarkan pelukannya tadi dan anggukan Jimin sebagai jawaban.



....








Kini mereka berdua sudah ada di dalam kamar rawat milik Jimin

"Hyung apakah tak apa jika kau tak sekolah?" tanya Jimin dengan ragu.

Hoseok yang mendengar perkataan itu hanya mengangguk dan seperti mengalihkan pembicaraan.

"Kau tak suka aku disini?" tanya Hoseok dan tentu saja membuat Jimin terkejut.

"Aniya, aku suka kau disini" jawab Jimin dan Hoseok lagi-lagi hanya mengangguk.

"Aku kira kau tak suka aku disini" ucapan Hoseok membuat Jimin langsung memberikan tatapan bingung kearah Hoseok yang sedang melamun.

"Aku kira aku itu manusia yang tidak diharapkan, yang dibuang dan direndahkanㅡ"

"Ya jangan sep-"

"Dan aku sangat berterima kasih kepada mu, karena telah suka dengan kehadiran ku disini," ucap Hoseok dan memberikan senyuman kosong ke arah Jimin.

Jimin yang melihat itu mendekat kearah hoseok dan memeluk nya. Benar-benar pelukan penuh rasa, bukan hanya sekedar pelukan melainkan pelukan berbagi luka.

"Kau tadi berkata padaku 'Kau jika ada masalah bisa memberi tahu ku dan cerita pada ku, juga jika kau kesepian aku akan datang untuk mu' maka jangan kau juga harus seperti itu" ucap Jimin dengan senyum manisnya.

"Tentu, dan mau berbagi cerita bersama?" tanya Hoseok, Jimin tersenyum dan anggukan antusias sebagai jawaban.



Akhirnya mereka pun berbagai cerita, semua beban yang mereka berdua miliki akan mereka ceritakan dan saling merasakan bagaimana menjadi sisi Jimin ataupun Hoseok.















"Maafkan aku Hyung tak bisa menceritakan kejadian mengerikan itu padamu sekarang."










Hallo aku updated lagi nih
Akhirnya haha
Jangan lupa vote dan komennya yah

Kalo ada saran jangan sungkan buat kasih tau aku lewat komen okey😉

Salam sayang dari pacar Jiminnn

[don't forget to vote]

The First MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang