Bel sekolah sudah berbunyi 3 menit yang lalu yang bertanda istirahat sudah waktunya, banyak dari siswa-siswi yang mulai pergi ke kantin atau lainnya, yang terpenting mereka keluar dari kelasnya.
"Taehyung-ah, kau ke kantin kan?" tanya Jimin kepada Taehyung yang sedang diam dibangkunya dengan membaca komik yang di tangannya,
"Eoh? Ayo," jawab Taehyung yang akhirnya menutup komik yang dibaca tadi dan meletakkanya di atas meja.
.....
Jimin dan Taehyung berjalan berdampingan menuju kantin, saat mereka sudah selesai mengantri mengambil makanan,
Mereka berdua, ah tidak lebih tepatnya Jimin, melihat sekeliling mencari teman-teman lainnya.
"Dimana hyung-deul?" tanya Jimin kepada Taehyung, yang ditanya hanya mengendikan bahunya seperti tak peduli.
Tiba-tiba ada tepukan dari belakang bahu Jimin, "Hello my brother," sapa Hoseok, ya yang menepuk bahu Jimin tadi adalah Hoseok.
Jimin pun membalas sapaan tadi, dan baru sadar jika hyung lain nya ada dibelakang Hoseok dengan masing-masing membawa nampan yang berisi makanan yang tak jauh beda dengan miliknya.
Taehyung yang tadinya disebelahnya, tiba-tiba pergi memilih bangku dikantin sendirian, Jimin terheran ada apa dengan anak itu.
Jimin pun menghampirinya dan duduk disebelahnya, "Ada masalah?" tanyaku dengan bisik-bisik kepada Taehyung, dan tak ada jawaban darinya.
Hyung-deul pun ikut duduk dimeja yang sama, kebetulan meja kantin memanglah panjang bisa untuk terisi 7-8 siswa.
Semuanya makan dengan suasana yang canggung, Jimin pun menatap Yoongi hyung dengan diam-diam, apa ini yang dimaksudnya kemarin hari?.
Seokjin Hyung, hari ini tidak seperti biasanya, dia lebih murung. Jimin bertanya dengan berbisik ke Taehyung, "Taehyung-ah apa kau tau kenapa Seokjin hyung murung?" dan lagi-lagi tak ada balasan dari Taehyung.
Hoseok hyung yang mungkin tidak suka situasi seperti ini, akhirnya ia membuka pembicaraan "Ada apa dengan kalian, jika ada masalah berceritalah, kita teman apa gunanya teman dihubungan ini eoh?" ucap Hoseok dengan nada tegas.
"Aish Seokjin hyung ceritalah pada kami, Taehyung kau ada apa sebenarnya hingga menghindar dari kami" ucap Namjoon untuk membenarkan ucapan Hoseok.
"Maaf membuat keadaan ini ikut rumit,"ucap Seokjin mendahului. Kami pun terdiam untuk mendengarkan penjelasan Seokjin,
"Aku hanya sedang tertekan karena appa, ia selalu membuatku muak dengan segala perintahnya, maafkan aku dan aku akhir-akhir ini sedikit egois," ucap Seokjin dengan tatapan kosongnya kearah makanan didepannya.
"Jika kau tertekan, ceritalah pada kami, bukan hanya diam saja hyung, lain kali jika kau memiliki masalah ceritalah pada kami semua," ucap Namjoon dengan senyum dimple nya.
Hoseok selaku duduk tepat berhadapan dengan Taehyung, menendang kaki Taehyung yang ada di bawah meja,"Ceritalah" bisik Hoseok walaupun masih terdengar oleh kami.
Taehyung yang semulanya sedang memakan makanan nya, ia pun menatap Hoseok lurus kedepan "Apa yang harus ku katakan? Tak ada yang menarik" ucap Taehyung dengan nada seperti tak peduli.
Taehyung setelah berkata seperti itu dia berdiri membawa nampannya dan pergi meninggalkan kita semua begitu saja, ya Jimin sekarang tahu, jika ucapan Yoongi benar, Aneh.
"Kenapa dia jarang sekali bercerita pada kita tentang hidupnya, Jimin-ah apa kau tau sesuatu?" tanya Namjoon yang membuat mereka semua menatap Jimin.
"Aku pun tak tau hyung, setahu ku dia baik-baik saja" ucap Jimin dengan ragu
"Oh tunggu, dimana Jungkook?" tanya Hoseok sembari melihat diantara kami semua, tapi tak ada yang menjawab satupun
.....
Cuaca sore saat ini cukup cerah, angin kecil terkadang menerpa wajahnya yang sedang duduk dihamparan rumput yang luas dengan teman-teman lainnya yang sedang saling melempar candaan.
Jimin dan teman-teman sedang ada dibukit yang tidak begitu jauh dari belakang sekolah, memang bukit itu tidak terlalu tinggi untuk dapat melihat pemandangan dibawah sana, tapi itu sudah lebih dari cukup.
Jimin memandang lurus keatas melihat awan orange dengan wajah damainya dengan disebelahnya ada Hoseok.
"Hari ini benar aneh, dan aku tau apa maksud Yoongi hyung sekarang," ucap Jimin yang masih memandang lurus kearah sana.
"Uhm, ya hari ini memang aneh dan aku merasa canggung dengan keadaan seperti ini," jawab Hoseok yang kini memandang wajah Jimin yang ada disebelah nya, Jimin pun ikut menatap Hoseok hingga mereka saling bertatap muka.
"Jungkook... Ia pun tak ada keterangan jelas, aku sudah mengirim pesan, tapi tak ada balasan, aku pun meneleponnya tapi sama saja, tak ada jawaban," ucap Jimin dengan sedikit lesu, Hoseok hanya mengangguk membenarkan ucapan Jimin.
Jimin menghadap kebelakang, ia bisa melihat jika Taehyung sedang duduk disamping Namjoon dan Seokjin duduk berhadapan dengan Yoongi.
Setidaknya ia sedikit lega Taehyung masih bisa diajak berbicara bersama Namjoon, dari tadi Jimin bertanya kenapa Taehyung bersikap seperti di Kantin, dan hanya jawaban gelengan saja, itu membuat Jimin sedikit gemas bercampur kesal.
Setidaknya jika hanya bisa terbuka pada satu orang saja, rasanya sudah lebih dari cukup - Park Jimin
Gimana, gimana?
Apakah sudah menemuka sedikit titik terang permasalahan?
Atau
Tambah rumit?Jangan lupa vote setiap chapter ini, karena satu vote aja bisa buat aku semangat ngelanjutin-nya
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Mistake
Fanfic[FOLLOW ME FIRST] Seorang pria bernama Park Jimin yang mengalami tragedi menyeramkan seumur hidupnya dan ia menutupinya selama ini hingga membuatnya depresi. Entah apapun itu sampai ia menjadi kepribadian yang rumit. Demi menjaga kebohongan nya ten...