Tersenyumlah dan peluklah aku. Karena hanya kalian yang aku percayai saat ini.
-------------------------------------------------------Suasana apartment ku kini terasa ramai dari sebelumnya, teman-temanku ternyata menepati janjinya untuk datang sesudah pulang sekolah, disini ada Jungkook juga.
Taehyung dan Namjoon yang sedang bermain game di ponsel mereka, Yoongi dan Jungkook yang sepertinya sedang membicarakan tentang musik, Seokjin hanya duduk diam sendiri dengan ponsel ditangannya. Aku melihat Hoseok yang sedang melamun.
Aku pun memilih untuk mendekati Hoseok dan duduk disebelah nya yang kosong, "Hoseok hyung, are you okey?" tanyaku, Hoseok pun mengangguk. Tapi aku tak yakin dia baik-baik saja, ada tatapan cemas dari pancaran matanya.
"Kau sudah baikan Jimin-ah?" tanya Hoseok, aku pun menjawab "Ya" dan tersenyum kearahnya.
Kini dia diam entah apa yang sedang dipikirkannya, "Kau ingin bercerita Hoseok hyung?" tanyaku dengan suara lirih kearahnya. Dia hanya menatapku, tatapan itu adalah tatapan orang yang menyedihkan, ya seperti diriku.
"Mungkin iya, aku merindukan ibuku, tapi aku juga membenci ibuku," itu adalah jawaban yang penuh teka teki aku yakin.
"Kau begitu merindukannya, atau membencinya?" tanyaku dengan hati-hati
"Aku tidak tahu, bahkan sentuhan tangannya saat membelai wajahku kini aku tak bisa mengingatnya. Aku hidup dan dibesarkan bersama anak panti lainnya" ucapnya dengan gemetar, terlihat kini dia menunduk dengan tangis kecilnya.
Memilih membawanya dalam pelukanku, ku tepuk bahunya dengan lembut "Hey Jung Hoseok, kau ada aku, kau punya kami," kataku dengan nada berbisik. Dia pun mendongak dan kini menatapku dan mengatakan kalimat "Terima kasih" aku pun mengangguk dan memeluknya kembali.
Kini aku menatap kearah Yoongi dan Jungkook, mereka berdua benar-benar seperti sudah dekat sekali. Itu cukup bagus.
"Uhm aku akan memberi tahu sesuatu" kata Yoongi, jadi kami pun langsung menatap kearah Yoongi dengan rasa ingin tahu "Aku akan mengikuti audisi piano, ku harap aku akan menang kali ini, benarkan Jungkook-ah?" ucap Yoongi dengan semangat.
Kami pun bertepuk tangan senang bersama, Yoongi pernah mengatakan jika dia ingin mengikuti sebuah audisi piano tapi dia mengurungkan niatnya tersebut, katanya ada suatu hal yang mengganjal dihatinya.
Kini Yoongi tersenyum senang, akhirnya dia bisa mengikuti salah satu kemauanya itu.
"Good luck" ucap Namjoon dengan bahasa inggris nya. Yoongi tanggapan nya hanya menatap bingung kearah Namjoon, dan seketika kami semua tertawa bersama.
Drrtt
Suasana menjadi tenang karena satu sumber suara, ternyata itu dari ponsel Jungkook. Anehnya Jungkook hanya memandang layar ponsel miliknya tanpa mengangkat panggilan tersebut.
Kami merasa bingung karena melihat wajah Jungkook yang tampak murung. Ada apa?.
"Jungkook-ah" panggil Yoongi disampingnya. Tanggapan Jungkook pun mematikan ponselnya "Hyung-deul sepertinya aku harus pergi lebih dulu, tak apa kan?" kami pun hanya mengangguk, "Jimin Hyung semoga lekas sembuh, " ucap Jungkook, akupun tersenyum kearahnya.
Sekarang suasana pun menjadi sedikit canggung, dan sama-sama bingung harus melakukan apa "Humm sepertinya aku juga harus pulang, Appaku sudah memintaku untuk pulang," ucap Seokjin dan langsung mengambil tas miliknya, dan pergi.
Karena dua orang sudah pulang, yang lain pun ikut pulang. Kini aku sendiri di ruang tamu, sedangkan sekarang sudah menjelang malam.
Ku pikir keluar untuk berjalan-jalan sebentar bukanlah sebuah masalah.
------
Jadi disinilah aku. Duduk disebuah bangku taman dengan didepan ku terdapat air mancur.
Samar-samar aku mendengarkan sebuah lantunan lagu yang aku kenal, yap! Itu adalah lagu yang sedang aku garap untuk koreo nya.
Ternyata suara itu bersumber di sebrang sana, lebih tepatnya depanku tapi sangat disayangkan, diriku tidak bisa melihatnya orang itu dengan jelas karena terhalang oleh air mancur.
Tiba-tiba orang itu mulai beranjak pergi, yang aku lihat dengan jelas kini adalah dia seorang wanita, tapi aneh nya kenapa aku merasa ada tertarikan dengan wanita tadi.
Dengan rasa penuh penasaran. Aku mengikutinya dari belakang. Dia tiba-tiba berhenti saat melihat seekor kucing, dia mengeluarkan satu buah sosis dari tas miliknya dan memberikannya pada kucing itu.
Entah keanehan apa hari ini yang menimpaku sampai tersenyum bodoh sekarang.
Melihat jam di ponsel milikku. Sekarang waktunya makan malam dan dirumah aku tak ada bahan makanan.
Jadi makan malam kali ini sepertinya akan diluar. Bibimbab sebagai tujuan ku sekarang.
Di tengah jalan ponsel ku berdering, ada panggilan masuk dari Taehyung. Aku pun mengangkatnya.
Yeoboseyo?
Kau ada dimana?
Sedang diluar, ada apa?
Tak apa, ya sudah
Pip
Panggilan terputus dari pihak sana. Ada apa dengan Taehyung? Pikir ku. Karena terdengar dari nada bicaranya seperti orang yang sedang menahan amarah.
Hallo maaf telat updated dan sekali update pendek
Lain kali aku usahain lebih panjang buat chapter kedepan^^!
Jangan lupa Vote and Comment nya yah, Borahaeyo! 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Mistake
Fanfiction[FOLLOW ME FIRST] Seorang pria bernama Park Jimin yang mengalami tragedi menyeramkan seumur hidupnya dan ia menutupinya selama ini hingga membuatnya depresi. Entah apapun itu sampai ia menjadi kepribadian yang rumit. Demi menjaga kebohongan nya ten...