Suara tangisan dari dalam kamar, gelap nya malam sebagai tema malam ini.
Seorang anak kecil terisak diatas kasurnya dengan balutan selimut tebal. Begitu memilukan kondisinya sekarang.
Keadaan sunyi dan hanya ada suara tangisan dari anak kecil itu. Meremas kencang apapun yang bisa ia raih sebagai pelampiasan.
Wajah anak itu begitu pucat. Bibir yang bergetar. Nafas yang tak beraturan. Begitulah berantakan keadaan anak itu.
Dia terus menangis dan mengumam kalimat "Mianhae... Hajima," begitu terpuruk dalam keadaan. [Maaf/tidak kumohon]
Tuk
Tuk
Tuk
Suara ketukan dari jendela itu membuat anak itu berusaha untuk menghapus air matanya.
Anak itu begitu takut hingga tubuhnya gemetar hebat. Memeluk selimutnya dan berusaha bersembunyi di dalam selimutnya
Suara dari arah luar jendela kini berbunyi kembali, "Jimin-ah uljimayo, naleul Taehyung," ucap seorang anak kecil lainnya yang diluar jendela tadi yang mengaku sebagai Taehyung. [Jimin-ah jangan menangis, aku Taehyung]
Jimin, anak kecil yang didalam kamar itu pun turun dari kasurnya dan membuka jendela kamarnya, "Taehyung-ah hiks Aku takut," kata itulah yang keluar dari mulut Jimin.
Taehyung pun mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata temannya itu dengan tangan gempal nya, "Ani, ada aku disini jadi jangan takut" kata Taehyung untuk menenangkan temannya.
Jimin sudah tidak menangis walaupun dirinya masih sesegukan karena efek sehabis menangis. "Jimin tidak tidur?" tanya Taehyung, dan hanya dibalas gelengan lemah dari Jimin.
Taehyung tersenyum kecil melihat temannya ini. "Mau tidur di kamarku? Kau bisa menginap. Eomma membuatkan soup tahu, kau mau?" Jimin menatap Taehyung dengan mata binarnya.
Taehyung melihat binar mata itupun langsung mengajak Jimin untuk keluar dari kamarnya lewat jendela.
Mereka berdua pun berjalan bersama dengan tangan saling bergandengan. Taehyung melepas sandal miliknya dan memberikannya kepada Jimin.
Taehyung mengelus tangan jimin yang sedang dia genggam. "Tadi kenapa Jimin menangis lagi?" tanya Taehyung.
Jimin kembali dengan tatapan kosongnya, tak ada binar dimatanya. Taehyung yang mengerti itupun segera merangkul temannya itu. "Gwaenchanha, jika belum ingin bercerita, jadi sekarang jangan bersedih lagi otte!" kata penyemangat Taehyung untuk mengalihkan kesedihan Jimin.
-----
Mereka sudah sampai dirumah Taehyung. Tapi mereka masih diam didepan pintu tanpa masuk ataupun mengetuk pintu.
Jimin menatap Taehyung dengan tatapan ragu. "Apakah tidak apa-apa jika aku menginap?" tanya Jimin.
"Tak apa, ayo masuk," Taehyung membuka pintu rumahnya dan menarik tangan Jimin untuk ikut masuk
"Eomma Taetae pulang!"seru Taehyung. Jimin melepas sandal milik Taehyung dan ikut masuk kedalam mengikuti langkahnya dari belakang.
Ibu Taehyung menghampiri anaknya."Taetae dari mana, kenapa malam begini keluar" tanya ibu Taehyung dengan raut wajah cemasnya.
Taehyung hanya senyum konyol. "Taetae tadi mengajak Jimin untuk makan bersama, Jimin sendirian dirumahnya pasti kesepian," ibu Taehyung menatap wajah Jimin yang masih sembab.
Wajah Jimin dibelai dengan tangan halus milik ibu Taehyung "Jimin kalau sendirian dirumah kesini aja ya, main sama Taetae" ucap ibu Taehyung dengan penuh sayang.
Jimin merasa ada rasa nyaman saat diperlakukan seperti itu. "Taetae kenapa kakimu kotor, cuci kakimu lalu kita makan bersama," perintah ibu itu. Taehyung segara lari untuk membersihkan kaki. Sehabis itu mereka berempat makan malam bersama dengan kaka Taehyung juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
The First Mistake
Fanfiction[FOLLOW ME FIRST] Seorang pria bernama Park Jimin yang mengalami tragedi menyeramkan seumur hidupnya dan ia menutupinya selama ini hingga membuatnya depresi. Entah apapun itu sampai ia menjadi kepribadian yang rumit. Demi menjaga kebohongan nya ten...