02| Yang ke 31 kalinya

484 56 11
                                    

"Baiklah, hubungi aku jika kau sudah selesai."

Percakapan selesai sampai disitu. Jisoo langsung memutuskan panggilan dari Sehun setelah namja itu menyuruhnya untuk menghubunginya setelah dia selesai dengan tugas-tugasnya. Dia melirik Seulgi yang sibuk mendesign dengan iPad pro miliknya. Menghela nafasnya panjang dan menumpukan kepalanya diatas meja. Membuat gadis bermata kucing yang duduk berhadapan dengannya melihatnya dengan heran. Bukannya selesaiin tugas, Jisoo malah mencoba untuk tidur?

"Ada apa lagi?"tanya Seulgi yang sudah bisa menebak isi kepala sahabatnya.

Jisoo mengangkat kepalanya dan menatap kedua mata Seulgi dengan kesal. "Aku sedang kesal!"

"Aku tau, makanya aku tanya ada apa!"balas Seulgi dengan jengkel.

Jisoo menghela nafasnya panjang dan melirik karya Seulgi. Setelah itu, melirik layar iPadnya yang masih berwarna putih. Dia bahkan belum memulai tugasnya.
"Temanin aku minum malam ini."ujarnya mengambil apple pencil yang tertempel di iPadnya.

Seulgi meliriknya dengan heran. Tak biasanya gadis itu akan mengajaknya untuk minum. Dia menggeleng pelan dan lanjut menggambar di iPadnya.
"Tidak, besok kita ada kelas. Besok malam saja."

"Baiklah, besok malam saja."balas Jisoo memulai menggambar.

"Kau ada masalah dengan Sehun hm?"

Jisoo menggeleng. Tidak. Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan namja itu. Jisoo hanya.....
"Sepertinya aku terlalu banyak memikirkan hal yang seharusnya tidak aku pikirkan."jawabnya.

Seulgi melirik Jisoo yang pandangannya tak lepas dari layar iPadnya. Dia tersenyum simpul saat melihat raut wajah sahabatnya yang sudah berubah. "Aku paham.."ujarnya mengacak-ngacak rambut Jisoo, membuat gadis itu tambah kesal dan langsung menepis tangan Seulgi yang nakal itu.

"Kau tidak paham Seulgi."ujarnya merapikan rambutnya.

"Jisoo-ya, kita sudah saling kenal sejak kita masih balita. Aku tau semuanya tentang mu. Aku tau apa yang kau pikirkan sekarang."

Jisoo tersenyum dan menggeleng pelan. Pandangannya memang ke layar iPad, tapi pikirannya kemana-mana.
"Kau memang tau semuanya. Tapi, ada satu hal yang kau tidak tau Seulgi."

Seulgi tersenyum dan mencubit pipi Jisoo dengan gemas. "Sudahlah. Fokus ke masa depan Jisoo, tidak ada gunanya kau melihat ke masa lalu."

Jisoo mengangguk dan tersenyum. "Aku sedang berusaha."

Seulgi tersenyum dan menempelkan apple pencil di ipadnya. Dia sudah selesai. "Aku sudah selesai!"

Jisoo menatapnya dengan tidak percaya. Bahkan, dirinya baru saja memulai.
"Hyaa!!"

"Kau akan menjadi model ku jika design ini diterima!"ujar Seulgi dengan semangat.

Jisoo pun tersenyum mendengarnya. "Tentu saja, memang sudah seharusnya. Hanya aku yang cocok untuk menjadi model baju itu!"balasnya dengan PD.

"Cih...PD sekali kau, Ms. Janice."

~~~

Oh Sehun, sepertinya kau harus menunggu. Sehun mengambil ponselnya dan mencari kontak Jisoo di dalamnya. Memang tidak ada kegiatan lain yang bisa dia lakukan selain menghubungi Jisoo sekarang.

"Aku sudah di depan."

Tak lama kemudian, gadis yang baru saja dia tunggu keluar dari gedung dan berlari kecil menghampirinya. Sehun tersenyum dan melambaikan tangannya pada Jisoo. Gadis itu tampak sempurna dari sudut mana pun di mata Sehun..

MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang