17| janji

215 20 1
                                    

vote & comment!
enjoy
--------------

"Oppa!!"

Suara Yeeun sudah terdengar di telinga Jinyoung dari kejauhan. Gadis itu masih belum berubah ternyata. Entah sudah berapa kali Jinyoung memperingatinya untuk tidak memekik demi kesehatan tenggorokannya. Tapi gadis itu masih saja memekik.

"Sudah berapa kali aku bilang jangan memekik?"

Nada suara yang tenang tapi menusuk itu membuat Yeeun terdiam. Tapi, dia senang karena setidaknya Jinyoung peduli padanya.
"mianhae, aku hanya kangen dengan oppa, makanya aku semangat."

Jinyoung menghela nafasnya pelan. Kangen...? Sepertinya kemarin mereka baru saja bertemu.
2 minggu yang lalu?

"kita kemana hari ini?"tanya Yeeun yang sangat excited.

"waktu ku hanya sampai jam makan siang berakhir."

Selalu saja begitu...
"n-nee...baiklah. kita makan saja.."ucap Yeeun yang tidak seexcited tadi.

Jinyoung selalu saja sibuk. Entah apa yang dia sibukkan sampai tidak pernah ada waktu untuk kekasihnya ini. Bahkan, mereka hanya bertemu 1/ 2 kali seminggu. Untung saja, Yeeun memakhluminya. Yah, walau dia tak jarang terus menghubunginya dari pagi sampai malam. Itu pun tak pernah diangkat. Jinyoung hanya mengangkat panggilan darinya pada saat malam hari. Sisanya dia abaikan.
Entah apa yang membuat Yeeun sampai betah menjalankan hubungan ini dengannya. Dia pun heran. Seharusnya, Yeeun sudah minta putus sekarang. Bayangkan saja. Mereka sudah berkencan selama hampir setengah tahun, tapi mereka hanya keluar menghabiskan waktu mereka bersama tak sampai 10 kali.

"Yeeun-ah."

"hm?"

"Apakah kau tidak bosan dengan hubungan ini?"tanyanya membuat fokus gadis itu teralih.

Dia menggeleng dan tersenyum. "tidak. kenapa oppa bertanya seperti itu?"

"Kau tidak capek?"

"Capek? Kok capek?"

Jinyoung menggeleng pelan. "lupakan saja.."

Jinyoung, seorang namja yang berusia sekitar 24 tahun ini menghela nafasnya pelan. Semenjak dia berkencan dengan gadis yang sedang memesan makanan ini, dia sama sekali tidak merasakan ada yang berbeda. Kehadiran Yeeun sama sekali tidak berpengaruh dengan hidupnya..
Dia sama sekali belum bisa menerima fakta kalau Yeeun adalah kekasihnya. Kenapa? Karena...

flashback on

"Park Jinyoung, kau mau mati?"tanya Jisoo yang dibuatnya kaget.

Jinyoung pun terkekeh geli mendengar pertanyaan Jisoo. Menurutnya, gadis itu sangatlah imut jika dia kesal. Makanya dia sering sekali membuat dia kesal. Semakin sering Jinyoung membuatnya kesal, semakin erat juga hubungan mereka. Dan Jinyoung tau itu. Makanya, dia terus membuatnya kesal agar mereka tidak saling bosan karena mereka sudah berkencan hampir setahun sejak pertama kali Jinyoung menyatakan perasaannya kepada Jisoo.

"Gak usah rangkul-rangkul!"ujar Jisoo kesal ketika tangan kanan Jinyoung merangkul bahunya.

Bukannya melepaskan, Jinyoung malah mempererat rangkulannya. Membuat Jisoo semakin kesal dan mendorongnya menjauh sampai tabrak tembok.
Mereka sedang berada di sekolah. Gila aja kalau mereka mesra-mesraan sekarang. Yang ada, mereka menjadi bahan gosip terhots hari ini.

MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang