03| Park Jinyoung's life

521 54 6
                                    

Semuanya...
Semuanya hancur..
Hidupnya, perasaannya..
Semuanya hancur setelah berakhirnya hubungannya dengan kekasihnya...

Jinyoung yang berandalan kembali menguasai hidupnya. Tak ada hari tanpa berkelahi untuk memuaskan dirinya. Entah apa manfaat yang dia dapatkan dari memukul dan dipukul oleh orang lain. Tidak ada lagi Jinyoung yang ramah. Kembalinya Jinyoung yang dingin, Jinyoung yang nakal. Badboy

Dia terduduk di lantai apartment studio, memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya yang kacau. Telinganya digunakannya untuk mendengar suara hujan yang turun membasahi kota Seoul. Dia menghela nafasnya berat. Meraih bingkai foto yang terpajang di meja kecil di dekatnya. Menatap foto sepasang kekasih yang berbahagia di dalam bingkai foto itu. Dia tersenyum.

"Soo-ya...bagaimana kabar mu disana? Apakah kau berbahagia? Aku merindukan mu.."lirihnya.

Tanpa dia sadari, pipinya sudah basah sekarang. Air mata yang keluar dari matanya membasahi wajahnya yang terpenuhi oleh memar bekas pukulan. Dia tersenyum simpul.
"Cih...Park Jinyoung. Untuk apa kau memikirkan masa lalu mu.."lirihnya mengatai dirinya sendiri.
"Tentu saja dia sudah berbahagia dengan pria lain..untuk apa kau masih berharap dengannya bodoh."lanjutnya mengelap air matanya dengan bajunya.

Hidup memang tidak adil bagi Jinyoung. Terkadang, dia terus berpikir.
"kenapa aku masih belum bisa melupakannya.."

Entah kenapa, dia sangat yakin...
Kalau gadis itu pasti sudah melupakannya. Berbeda dengan dirinya yang masih belum bisa melupakan Jisoo.
Waktu sudah berjalan 2 tahun sejak berakhirnya hubungan mereka.
Dan, selama itulah dia mencoba berbagai macam cara untuk melupakan Jisoo.

"Kim Jisoo, kau benar-benar sudah membuat ku gila.."

Seandainya waktu bisa diputar. Dia pasti akan memutar waktunya ketika bersama Jisoo dulu. Mereka begitu bahagia..

flashback on

Jisoo memberikan icecream yang baru saja dia beli kepada Jinyoung.
Jinyoung tersenyum, dengan senang hati dia menerima icecream yang diberikan oleh Jisoo untuknya.
Jisoo ikut tersenyum dan mendudukan dirinya di sebelah Jinyoung.

"Soo-ya.."

"hm?"

"Aku mencintai mu."

Jisoo tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu Jinyoung, sambil menikmati icecream dan pemandangan sunset yang indah.
"aku juga.."balasnya.

Jinyoung tersenyum dan mengecup puncuk kepala Jisoo. "Kau bisa membuat ku gila.."

"dan aku senang karena bisa membuat mu gila.."balas Jisoo mencubit pipi kekasihnya dengan gemas.

Dia mengeluarkan sebuah kamera dari tasnya dan memotret Jisoo yang sedang asik menikmati icecreamnya.
Jisoo yang sadar kamera pun berpose di depan kamera dan membiarkan Jinyoung memotretnya.

"yeoppo.."gumam Jinyoung melihat hasil foto yang baru saja dia ambil.

flashback off

Jinyoung terdiam. Memorinya baru saja berputar mengingat kenangan manis yang telah dia ciptakan bersama Jisoo. Dia menghela nafasnya berat dan bangun dari duduknya untuk menghidupkan heater untuk menghangatkan ruangan. Musim dingin akan segera tiba..

dingdong

Mengabaikan suara bel apartment memang sudah menjadi kebiasannya. Dia tidak pernah mempedulikan suara bel yang terus berbunyi itu, seakan tidak ada orang di dalam apartment ini.

MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang