"Lee Minho!"
Namja yang berpakaian khas orang kantoran langsung kaget ketika mendengar suara seorang wanita yang baru saja masuk ke dalam ruang kerjanya. Dia melirik jam tangan yang melingkar di lengannya yang kekar itu. 21:23. Ini sudah malam. Untuk apa seorang wanita yang sudah sedikit berusia berkeliaran di kantor? Yah...walaupun wajah dan penampilannya menutupi usianya.
"Eommoni..."
"Bagus kalau kau masih tau sopan santun. Tapi, panggil aku noona!"
Menolak tua.."Apa yang eommoni lakukan di kantor? Ini sudah malam.."tanya Minho mengeluarkan seluruh pertanyaan yang terlintas dalam pikirannya sekarang.
"Aku tidak akan kemari jika saja kau tidak mengulah!"jawabnya.
Mengulah? Apa yang Minho lakukan? Seingatnya, dia tidak pernah melakukan satu pun kesalahan selama ini di kantor. Dia juga tidak pernah merugikan perusahaan. Apa yang dimaksud wanita yang sudah duduk di sofa ruangannya ini?
"Tolong blockir semua credit card milik Jisoo!"
HUH?! Blockir? Apakah telinga Minho sedang bermasalah? Apakah dia salah dengar?
"Apa?"
"Kau tidak mengerti ya? Blockir semua credit card milik Jisoo!"
Minho terdiam sebentar. Menatap kedua mata wanita yang dia panggil eommoni dengan bingung. Memblockir kartu kredit Jisoo? Itu salah satu hal yang sangat dia hindari. Bagaimana tidak? Memblockir kartu kreditnya sudah sama seperti memulai perang. Dan siapa yang jadi korbannya? Tentu saja dirinya. Bukan wanita yang menyuruhnya yang menjadi korban. Tapi Minho! Dia sudah pernah melakukannya beberapa tahun yang lalu. Dan apa yang terjadi?
"Eommoni, apakah dia melakukan suatu kesalahan?"tanyanya memastikan. Setaunya, wanita yang dia panggil eommoni itu tidak akan tega memblockir semua fasilitas milik Jisoo. Termasuk credit card.
"Dia tidak menghubungi ku sejak dia tiba di Korea!"
Eoh. Itu alasannya? Bukankah terlalu berlebihan jika dia memblockir kartu kredit milik Jisoo kalau alasannya adalah Jisoo tidak menghubunginya sejak dia tiba? Yah, emang keterlaluan sih... Pulang tanpa kesepengatahuan siapa pun. Tidak mengabari keluarnya. Jangankan keluarga, ibunya sendiri aja tidak dia kabari.
"Baiklah, aku akan memblockirnya."ujar Minho pasrah. Lebih baik dia mengalahkan sama orangtua? Dari pada nanti kualat.
~~~
"Maaf nona Kim, kartu ini tidak bisa dipakai."ujar seorang kasir yang mengembalikan kartu kredit yang baru saja Jisoo berikan padanya.
Kedua gadis yang mendengarnya langsung terkejut. Siapa lagi kalau bukan Jisoo dan Seulgi? Mereka saling melirik. Seulgi mengendikkan bahunya menandakan dia tidak tau dan tidak ikut campur dalam urusan ini. Sedangkan Jisoo? Dia sudah sangat kebingungan sekarang. Dia tidak ada uang cash untuk membayar makan siang mereka.
"Kang Seulgi, aku rasa kartu ku diblockir."bisiknya pelan agar sang kasir tidak mendengar bisikannya kepada Seulgi.
Seulgi langsung menatapnya dengan kesal. Dia sudah menduga hari ini akan terjadi. Bagaimana tidak? Jisoo mematikan ponselnya selama 2 hari ini dan memilih untuk pergi membeli ponsel baru. Dia bahkan menukar nomornya di ponselnya yang baru itu.
"Hyaaa.. terus ini gimana?"tanya Seulgi kesal. Jisoo sudah janji akan mentraktirnya hari ini. Dan, dia memenuhi janjinya. Tapi masalahnya, kartu kreditnya gak bisa dipakai!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES
FanfictionKeduanya harus berpisah karena alasan mereka sendiri. Jinyoung yang merasa dirinya tak pantas untuk Jisoo dan Jisoo yang tidak ingin Jinyoung semakin tersakiti. Masa lalu memang tak kan bisa terlupakan Tapi, masa depan sedang menanti mu. Semua ora...