15| mencoba

235 20 3
                                    

masih jinyoung..
enjoy :v

-------------------------------

Suara heels terdengar di telinga Jinyoung yang sedang sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Padahal, sekarang sudah lewat waktu jam kerja. Terlihat jelas sekarang pukul 08:21 p.m. Ini sudah sangat larut untuk berada di kantor. Seharusnya, dia sudah pulang jam 5 tadi. Bareng dengan rekan-rekannya yang lain. Tapi dia malah memilih untuk lembur menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk ini. Belum lagi ditambah memeriksa hasil pemotretan tadi siang. Tanggung jawabnya banyak sekarang..

cklek.

Dia melirik ke arah pintu yang sudah terbuka. Terlihat Nayeon yang sudah berdiri di ambang pintu, menatap kedua mata Jinyoung dengan kesal.
"Ku pikir kau ingin nginap di sini."ujarnya saat melihat Jinyoung mengemas barang-barangnya.

"Untuk apa aku menginap di kantor? Aku bisa saja menginap di tempat mu kan?"balas Jinyoung yang masih mengemas barangnya.

Pertanyaan itu membuat Nayeon terdiam dan menatap lelaki itu dengan heran. Tak biasanya Jinyoung akan membalas ucapannya. Dia pun tersenyum. baguslah, aku masih ada kesempatan untuk mendekatinya..
"boleh kalau kau mau."

Gerakan tangan Jinyoung terhenti ketika mendengar balasan darinya. Dia menoleh melihat Nayeon yang tersenyum padanya. "apa yang baru saja kau katakan?"tanyanya sekali lagi untuk memastikan pendengarannya.

Nayeon tersenyum dan melangkahkan kakinya untuk mendekati namja itu. Dia hanya menyisakan satu langkah di antara mereka. Tangannya meraih lengan Jinyoung yang kekar itu yang biasanya akan langsung menepis tangannya. Tapi, sepertinya tidak dengan hari ini. Jinyoung tampak biasa saja.
"Asal kau tau saja, aku menganggap serius ucapan mu tadi."bisik Nayeon pas di telinga Jinyoung berkat menjinjit untuk menyesuaikan tingginya.

Jinyoung tiba-tiba merinding dibuatnya. Apakah Nayeon sedang bercanda?
"apa maksud mu?"

Nayeon melangkahkan kakinya lebih dekat lagi dengan Jinyoung, sedangkan Jinyoung terus mundur. Sekarang, mereka sudah sangat dekat. Dia tidak bisa maju lagi. Jika dia maju, tubuhnya akan bertabrakan dengan Jinyoung. Begitu juga dengan Jinyoung. Dia tidak bisa mundur karena sudah terhimpit oleh tembok dan gadis yang berdiri di depannya ini. "Ini sudah malam Jinyoung. Kau pasti kelelahan. Ah, aku dengar rumah mu jauh dari dari sini.."

"Terus? Apa aku peduli? Mundur!"

Nayeon tersenyum lagi. Sekarang, dia menjinjit lagi dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Jinyoung.

cup.

Satu kecupan singkat di pipi Jinyoung. Matanya langsung menatap gadis di depannya dengan tajam. "apa yang kau lakukan?"

"aku yakin kau juga menginginkannya."

"Nayeon."

"Kau ingin menginap di tempat ku bukan? Aku mengizinkan kau menginap di apartemen ku. ayo pulang."

"Im Nayeon!"

Gadis itu seketika terdiam. Dia menatap kedua mata Jinyoung yang sudah kembali. Kembali dingin.
"Jin-jinyoung.."

Jinyoung langsung meraih bahu Nayeon dengan kedua tangannya. "kau. kau benar-benar mencoba untuk menggoda ku ya?"tanyanya membuat Nayeon merinding.

"Jin-jinyoung-ah.."

"Kau yang memancing ku, Nayeon. Apakah kau lupa aku sudah punya kekasih."ucap Jinyoung tersenyum tipis.

Senyuman yang membuat Nayeon merinding ngeri. Sepertinya dia benar-benar sudah memancing emosi Jinyoung..

MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang