23| Mornin..

251 27 1
                                    

Sinar matahari berhasil masuk melalui celah-celah gorden, mengusik tidur Jisoo yang nyenyak. Ditambah lagi suara-suara gaduh dari luar membuatnya semakin terusik. Dia menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya dan bantal yang dia   gunakan untuk mengalas kepalanya itu untuk menutup telinganya. Entah apa yang dilakukan staff hotel sampai membuatnya terusik dari tidurnya. Seingatnya, kamar yang dia tiduri ini kedap suara. Dia akan komplen ke manager hotel nanti siang.

Heran, kenapa tubuhnya kesakitan? Kasur yang dia tiduri juga tidak begitu empuk..

Dia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Perlahan, matanya mulai terbuka menyesuaikan cahaya kamar.

Ini bukan kamarnya...
Dia tidak berada di hotel.

Dia bangkit dari tidurnya.
Matanya menerjab beberapa kali mencoba untuk memperjelas penglihatannya lagi.
Kasur yang dia tiduri, queen size?!!
Yang benar saja?! Dia memesan kamar yang kasurnya berukuran King size!!
Tidak ada toleransi lagi, dia akan menurunkan rating hotel bintang lima ini.

Tapi..
Matanya mulai memperhatikan sekeliling kamar. Kamar bernuansa biru..
Ini jelas bukan hotel..

"arghh.."dia memegang kepalanya sakit, dia sedikit pusing..

Sebuah bingkai foto yang terletak di sisi ranjang menarik perhatiannya. Dia mengambilnya dan melihat foto itu.

Dia terdiam seketika.
Foto itu...

"Jin-jinyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jin-jinyoung..…?"

cklek..

Pintu kamar terbuka.
Dia langsung menangkap sosok pria yang baru saja dia panggil.

Jinyoung, dia hanya diam menatap Jisoo yang sedang memegang bingkai foto yang berisi foto mereka.

"Good morning.."sapa Jisoo canggung, bagaimana dia bisa berada di kamar? lebih tepatnya rajang Jinyoung?!! Dia benar-benar kehilangan akalnya.
Dia terus mencoba untuk mengingat kejadian tadi malam. Apa yang sudah dia lakukan?!!

Jinyoung tersenyum, "Good morning.."balasnya.
"Bersihkan diri mu dulu, setelah itu kita sarapan. Aku sudah memasak sop untuk mu.."lanjutnya canggung.

Jisoo pun tersenyum dan mengangguk. Kepalanya masih terasa pusing. Mungkin efek dia kebanyakan minum tadi malam. Tapu dia lupa dia minum dengan Jinyoung!! Dia hanya mengingat dia mengajaknya untuk minum. Benar-benar, Jisoo yang bodoh!!

Saat Jinyoung ingin melangkah keluar,
"Young-ah.."panggilnya yang membuat Jinyoung menoleh.
"A-apa yang aku katakan kemarin..?Kenapa aku bisa ada disini?"

Jinyoung tersenyum, "Bersihkan diri mu dulu. Aku menunggu mu di luar.."balasnya menutup rapat pintu kamar.

Selesai dengan rutinitas paginya di kamar mandi, Jisoo pun keluar dari kamar Jinyoung.
Dia langsung mendapati pria itu yang sudah duduk di meja makan. Sepertinya dia sedang menunggunya sambil menonton berita..

MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang