jangan pergi atau aku tiada

887 52 0
                                    

Aku segera bergegas ke kamarku mencari cari kunci mobil yang ku simpan di laci tapi kunci itu tidak ada

"dimana sih kuncinya" kesalku sambil menutup keras laci itu

"di sini elias" teriak mamah yang tiba tiba muncul

"mah-" ......

"mau kemana kamu malem malem gini" tegas mamah memotong ucapanku yang berniat meminta kunci yang ia genggam

"mau cari mba sati mah please" mohonku pada mama

"mamah gak tau ya apa yang sudah terjadi antara kalian, tapi mamah mohon elias jika ada masalah apapun dengan siapapun mamah mohon sama kamu, kamu kasih tau mamah jangan di simpen sendiri dan tolong berhenti menyakiti diri kamu" ucap mamah panjang lebar menasehatiku

"ok mah elias akan turutin kata kata mamah tapi nanti sekarang elias mau cari mba sati dulu please mah kali ini aja mah" pintaku pada mamah berharap dia mengizinkanku

"memang kamu tau mba sati kemana? " tanya mamah, seketika aku ingat bahwa aku tidak pernah tau mba sati berasal dari mana yayasan atau penyalur biasa, pertanyaan mamah membuatku semakin takut

"mamah kasih tau kemana mba sati tapi kamu bersihin dulu kepalamu itu" tegas mamah akhirnya aku turuti saja kemauan nya

"elias kenapa sih sama mba sati" tanya mamah saat sedang membershikan lukaku

"gak papa mah elias cuma gak mau mba sati pergi elias kan udah ngusir dia mah elias takut nyakitin mba sati" ucapku menutupi apa yang terjadi

"terus kenapa kemarin elias gak nahan mba sati pas keluar, kan mba sati sempet ngomong sama el" tanya lagi mamah tetap berusaha mengungkit masalah kami

"itu urusan kita mah maaf ya elias gak bisa kasih tau" jawabku sambil menunduk

"urusan anak muda maksudnya" seru mamah

Apa maksud mamah bicara begitu? apa dia pikir kami ada rasa, ah pikiran orang tua kalo tentang anak muda pasti begitu.
Aku tak menjawab pertanyaan mamah aku hanya saling tatap dengan mamah dan kemudian mamah kembali berkata

"mba sati di terminal, tadi sih mamah nelpon dia terus dia bilang masih nunggu bis Mungkin sekarang dia masih di sana atau udah pulang ke kampungnya" jelas mamah aku langsung berdiri, tidak jika dia sudah pulang bagaimana? Maka aku langsung bergegas

"mah elias harus nyusul mba sati sekarang" pamitku pada mamah yang langsung memberikan kunci mobilku

Aku menyetir dengan gelisah aku tidak tahu caranya mengusir pikiran itu tapi aku harus segera menemuinya, ...
Dalam perjalanan mataku seperti buram pandanganku kabur perlahan semuanya gelap namun mobil tetap tidak mau berhenti saat ku injak rem akhirnya ku rasakan benturan keras terjadi pada bagian depan mobilku entah dengan apa aku tidak tahu kemudian terdengar suara jeritan banyak orang dan ada bau gosong yang menyengat, aku tidak tahu apa yang terjadi Mungkin mobilku menabrak sesuatu dan terbakar tapi badanku mulai tidak bisa bergerak dan aku tidak ingat lagi apa yang terjadi....

Perlahan ku buka mata, ada Seorang perempuan dan laki laki berjas putih aku berada di ruangan dengan banyak infus tanpa pertanyaan klise "aku dimana" aku sudah langsung tahu ini rumah sakit

"sepertinya pasien mulai siuman" ucap pria itu

"iya dokter makasih ya" sahut perempuan di depannya

Dia mengusap kepalaku pelan, ada beberapa balutan perban di tangan, kaki dan kepalaku.
aku masih diam sambil berpikir kenapa denganku tadi dan ibu ini siapa, dan ku tatap wajahnya
Sepertinya aku kenal dia


"ka, kamu siapa? " tanyaku heran

"kamu ngga ingat saya ya" ucap wanita itu melontarkan senyuman

"eh, siapa ya" aku pernah melihat dia sekali tapi -

"tapi pasti kamu ingat dia" sambung wanita itu, lalu munculah Seorang gadis dari luar

Dia hanya menunduk, ku lihat Langkahnya tidak bersemangat bahkan kian ragu ketika hampir mendekatiku

SATI (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang