Tragedi malam hari

410 34 3
                                    

Malam ini Sati benar benar tidak bisa tidur, pikirannya selalu mengingat wajah Elias, perasaan takut dan khawatir yang berkecamuk tak bisa dihilangkan begitu saja, rasa rasanya sebelum memastikan Elias baik baik saja setidaknya untuk malam ini dia tidak akan bisa tenang.

"Apa aku tengok aja ya?". Pikir Sati, tanpa peduli bahwa hari sudah mulai malam, akhirnya Sati turun dan mengetuk pintu kamar Elias

Tok.... Tok.... Tok.....

Beberapa saat kemudian Elias membuka pintu, ia terkejut melihat Sati ada di depan kamarnya

"Mba, mau ngapain?" tanya Elias mengerenyitkan dahi

Sati tidak menjawab, rasanya melihat Elias baik baik saja sudah sangat cukup  untuk membuat Sati tenang.
Tiba tiba saja Sati memeluk Elias erat membuatnya tambah heran tetapi ada hasrat yang akhirnya mendorong Elias untuk membalas pelukan Sati, ketika itu Sati sadar bahwa perbuatan nya keterlaluan ia tidak bisa menahan ego nya dan tidak melihat siapa yang ia peluk, namun saat hendak melepaskan pelukan nya Elias malah memeluknya lebih erat sampai membuat Sati sulit bernafas.

"Jangan lepasin aku Sati, aku pengen terus kaya gini" ucapan yang dilontarkan Elias membuat Sati kaget, apa maksud dari kata katanya?.
Tidak lama setelah mengatakan itu Elias membekap mulut Sati dan membawanya masuk ke kamar, Elias mengunci pintu dan mendudukkan Sati di ranjangnya.
Sati yang masih shock dengan apa yang Elias perbuat hanya bisa meronta saat Elias hampir menelanjanginya meskipun saat itu badan nya lemas ia berusaha mengumpulkan tenaga untuk membuat pria di depannya tersungkur

"Kamu mau ngapain aku" tanya Sati dengan suara yang bergetar ketakutan Sati menatap Elias tidak percaya, kini mata mereka saling beradu pandang.

"Aku suka kamu" singkatnya, Sati tambah kaget dan tak percaya bahwa Elias, pria yang ada di depannya yang ia lindungi justru ingin merusak masa depannya dengan alasan ia mencintai nya.

"Ngga, kalo kamu suka sama aku bukan begini caranya" sahut Sati dengan nada meyakinkan, namun Elias hanya tersenyum sinis dan menatap Sati penuh Nafsu.
Saat itulah Sati menyadari bahwa yang ada di depannya bukanlah sepenuhnya Elias, ia adalah si Brajah sialan itu.

"Ngga, kamu bukan Elias. Pergi kamu, jangan ganggu dia!" usir Sati namun Elias tidak menghiraukan ia justru semakin mendekati Sati lalu dibelailah lengan Sati dengan penuh kasih sayang, Sati yang hampir terlarut nafsu kembali sadar dan mendorong Elias sekuat tenaga sambil matanya mencari cari keberadaan kalung yang ia berikan pada Elias. Ketemu! kalung itu ada di sebelah kotak obat, ia harus melewati ranjang terlebih dahulu untuk mengambilnya namun Elias menghalangi nya.

Sati menyerah, ia tidak bergerak sampai Elias kembali mendekatinya lalu membelai pipinya rambut hingga turun ke pundak, Sati membiarkan Elias memeluknya dan membaringkan tubuhnya di ranjang, seketika itu dengan sigap tangan sati meraih kalung itu dan menggantungkan nya di leher Elias.
Hal itu sukses membuat Elias meronta kesakitan kemudian tubuhnya mengeluarkan sinar merah sebelum akhirnya tak sadarkan diri. Sati lega akhirnya mahkluk itu pergi, ia kemudian membenarkan posisi Elias menyelimuti nya dan keluar dari kamar Elias tetapi sebelum nya ia membenarkan pakaian nya dahulu agar tak ada yang curiga dengan kejadian malam ini.

Hiii lagi semangat update nih author, yo'i karena Reader's banyak vote juga lumayan jadi inshaallah aku akan cepet update ya. Maaf nih di part kali ini ada yang kurang pantas mohon di maklumi yah 🤗🤗

SATI (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang