03.Perubahan

46 10 0
                                    

Selamat membaca!

Perubahan yang dulu memang terasa sangat berbeda.
Tapi berbedaan apa yang membuat nya berubah?

×××

Istirahat berbunyi tiga menit yang lalu,sosok gadis berkepang satu sedang membaca buku tebal, lebih tepatnya ia tidak membaca hanya membolak balik bukunya saja tatapan nya kosong,hati terlalu banyak luka perlu kekebasan untuk ditambal pengalihan.

Adella sudah dua hari ini dirinya tak bergabung dengan temannya,ia lebih menikmati suasana sepi tepat seperti hatinya.Adella hanya akan menghabiskan istirahat di perpustakaan,jalan satu satu untuk menghindar dari segala luka.

Adella mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan perpustakaan,hanya ada dua anggota osis,jika saja semua nya belum terbongkar mungkin adella sangat berharap lelaki itu menjaga dan duduk dekat pintu,untuk memastikan peminjaman buku.Namun,sekarang bertemu saja rasanya adella tidak sanggup.

Pintu tiba tiba terbuka,seorang lelaki baru saja berbicara pada kedua anggota osis,dari salah satu anggota osis menunjukan ke arah kanan rak perpustakaan,mungkin lelaki itu menanyakan buku yang ia perlukan.

Saat mata mereka tidak sengaja bertemu,adella pura pura membaca buku.

"Haii...".Adella melirik sebentar mendapati Muhammad Dion Wijaya sedang ada di hadapanya,lelaki dengan segudang prestasi namun punya muka ngeselin bikin rese semua orang.

"Ko ga di jawab del?mubajir dong sapaan lelaki ganteng kaya gue dikacangin".Bener kan adella ga bohong!liat mukanya sekarang pengen di tambok.

"Eh dion,dikira hantu yang ganggu.Berasa ada yang ngomong tapi ga ada orang!
".Ucap adella dengan senyum terpaksa,dan kembali ke aktivitas yang pertama.

"Enakan aja muka ganteng dibilang hantu,jangan karma bisa bisa yah dimasa depan lo nangis kejer cinta sama gue".

"Duh dateng dateng udah halu,pergi jauh jauh deh gue mau belajar".Adella bergeser lebih tiga jengkal karena dion tiba tiba duduk di samping nya.

"Gue mau belajar,emang perpustakaan milik lo".

"Ya udah,mending gue yang pergi!".Adella yang akan siap membereskan peralatannya,tangan adella keburu di pegang oleh dion.

Adella terkejut bukan main,ia melotot kearah dion,yang hanya di bales dengan cengiran tampang dosa,hanya beberapa detik lelaki itu melepaskan tangan adella.

Adella kembali membereskan peralatanya dengan sigap ia beranjak pergi meninggalkan dion yang sedang menatapnya.

×××

"Dil,pr fisika udah belum?".Thalia menyenggol pelan bahu nadila.

Nadila yang sedang bermain game berbie shopping ,menatap horor."Makanya princes thalia jangan pacaran mulu,jadi bego kan,Pr aja lo lupain!".

Thalia menyengir lebar,dia hanya perlu pasang telinga saat bersama nadila,definisinya masuk ke telinga kanan keluar di telinga kiri ."Iya gue lupa aja,kemarin chatan sama aldi seru banget,masa sih dil dia pengen punya anak sebelas!bayangin dil sebelas!,gue kan cape kalau tiap hari harus gituan buat memenuhi nafsunya dia".

Nadila bergidik ngeri."Yaallah thalia lo masih SMA udah mikirin yang kaya gituan,gimana negara ini mau maju kalau semua anak remaja kaya lo.Dan lo pr aja ga pernah lo isi,gimana mau ngajarin anak sebanyak sebelas gitu kalau lo bego".

"Mulut ga pernah di saring yah kalau ngomong,bilang aja lo irikan sama gue!".

"Gue iri sama lo!mimpi!".Sarkas nadila kembali ke aktivitas semula.

"Ya udah ngijem buku fisika".Thalia menyodorkan tangannya meminta secara paksa.

"Ga mau!".Nadila tetep pada pendirian nya,biar tahu rasa bucin tidak akan membawa pada kesuksesan.

"Ih pelit!".

"Bodo yang penting gue hidup di bidang kepintaran anti pacaran,karena di dunia ini ilmu harus di nomor satukan jodoh di tangan allah!".Bijak sekali nadila,thalia saja memutarkan bola matanya malas."Semua manusia kan cari jodoh butuh ikhtiar, masa sambil rebahan jodoh datang gitu aja yah kaga mungkin cupang"

"Justru itu doa-

"Ni punya gue tha".Mereka berdua sontak menoleh adella memberikan buku catatan bersampul terbalut plastik dengan tertera buku fisika itu pada thalia.

"Lo waras del,".Tanya nadila, tidak biasa nya adella sebaik itu memberikan buka pelajaran segampang itu.

Dia tidak pernah memberikan contekan pada siapapun,tapi untuk hari ini entah ada angin dimana segampang itu adella memberi contekan pada thalia-gadis dengan seribu alasan pemalas.

Thalia sama kaget tapi karena haus contekan,perilaku adella ia hiraukan sejanak.Pelajaran fisika akan di mulai jika tidak secepatnya di kerjakan bisa-bisa dirinya di hukum sepuluh kali keliling lapangan.Membayang kan nya saja membuat thalia bergidik ngeri,melihat reputasi dirinya sebagai pacar aldi-ketua fotografer yang sudah mengikuti beberapa kali perlombaan untuk mengharumkan nama sekolahnya,bisa hancur sudah.

"Waras dong, makanya gue baik sama lia".Adella terkekeh,matanya masih berfokus pada buku yang tadi ia bawa di perpustakaan.

Nadila hanya mengangguk,kejadian kemarin membuat nadila geleng geleng kepala.

Ada apa dengan adella?

×××

Alhamdulillah update..
Semoga suka:*

L A N G K A H  A D D E L L A  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang