×××
Dion dan adel sudah berdiri di sebuah taman bunga kecil,untuk menikmati pemandangan kembang api. Akan terlihat indah jika dimalam hari.
Salah satu tempat keramaian di ibu kota,menjadi tempat untuk menghibur diri dari segi lelah sekaligus patah hati atau penat karena terlalu banyak belajar.
Karena sabtu malam,banyak orang berlalu lalang di sekitar taman bunga.Pernak pernik lampu terhias di sekeliling tanaman bunga,tidak lupa bangku sebesar lima belas meter terjajar rapi di pinggir jalan kecil.
Setelah puas melihat kembang api dan bersepeda sewa di malam hari, dion dan adel meng istirahat diri di bangku itu.
Adel beberapa kali menghirup udara segar,kini mata nya terpejam sekaligus menyenderkan bokongnya.
Tidak salah adel menyetujui ajakan dion,karena gadis mana yang tidak mau dibawa ke tempat indah seperti ini."Tahu tempat kaya gini dari siapa?".
"Mamih sering ajak gue kesini,katanya tempat dimana semua orang bisa mengistirahatkan hati nya".
"Cocok banget dong, sama gue".Aku adel diakhiri tawa renyah.
"Lo seneng diajak gue kesini?".
Adella membuka kelopak matanya, menatap dion."malah gue banyak berterima kasih,karena beban gue berasa di angkat gitu aja".
"Bagus dong,itu arti gue engga salah tempat.Tadi nya gue mau ajak lo ke pinggir sungai,biar lo kesel lonjat aja sekalian".
Adel melirik sekilas." Ga lucu!".
"Setidak nya, hati lo tertawa".
"Makasih yah, karena lo gue-
Dion memotong." Engga perlu del, keharusan gue buat jagain lo".
"Kenapa sih,lo harus banget jagain gue sejak awal?".Karena adel tahu dion tiba tiba mendekati dirinya,pasti suatu alasan.
Dion menunduk pelan"Soal ka satria gue minta maaf",seketika adel terdiam kaku,tidak tahu harus bereaksi apa saat dion mengatakan itu."Gue pengen lo jadi satu satu nya gadis,yang engga akan menyesal dilepaskan satria".Lanjut dion.
"Bahkan gue baru sadar lo adik ka satria".Adel tertawa kecil sebagai bentuk untuk menghiasi suasana yang tiba tiba menjadi canggung.
"Dengan begitu lo mau jauhin gue?".Dion sekilas merasa khawatir dengan ucapan adel,pikiran yang berubah menjadi negatif.
"Engga lah apaan,gue engga gitu dion.Karena tidak semua bunga tumbuh dan mekar secara bersamaan, lo bukan ka satria dion.Lo dion yang berniat menjaga agar gue tidak sakit hati".
Dion menghela napas lega mendengarnya.
" Tapi dion,kenapa lo harus bertanggung jawab atas sikap ka satria?".
"Yang gue bilang tadi,gue engga mau lo menyesal karena di lepas satria".
Adel terdiam sejenak,dada nya merasa sesak mendengar dion berkata seperti itu,"mungkin kemarin kemarin gue begitu terobsesi oleh perasaan cinta,seolah perngorbanan ini alasan satu satunya gue terluka.Tapi dion,terluka gue bukan hanya disitu saja,dimana ka zella bener bener berubah sama gue,ternyata itu luka yang sebenarnya ".
Dion semakin geram kala banyangan satria kembali muncul dipikirannya,karena satria juga zella menjaga jarak dari adel."Sekali gue minta maaf soal satria".
"Engga perlu dion,engga perlu.Gue bahkan menganggap bahwa masalah ini menjadikan pelajaran agar gue lebih dewasa".
"Situasi kaya gini,apa yang menurut lo engga adil?".
"Adil?",adel terdiam sejenak",tapi dunia ini menurut gue udah adil,keluarga yang selalu ada terus menyayangi gue udah lebih dari cukup.Tapi balik lagi,sekarang dunia gue lagi engga adil dion ka zella bukan lagi yang gue kenal".Lanjut adel.
"Ka zella ber hak engga sih memiliki satria,tapi zella mulai berubah sama lo?".
Adel berdiri lebih pokus melihat ke atas langit."Siang sama malam bahkan mempunyai setiap pasangannya masing masing,matahari punya siang dan malam punya bulan bintang,bukan hak lagi tapi pencipta sudah menjadi kan itu sebuah takdir,soal ka zella seperti di beri kesempatan dekat dengan orang, lo menghindari orang lain hanya untuk fokus pada orang yang lo cinta.Dan mungkin gue bukan salah satu nya lagi orang yang di cintai ka zella".
Dion berdiri sesekali menarik napas panjang,langkah kaki membawa untuk bersejajarkan diri dengan adel."takdir adalah takdir yang bisa aja kita Terima kapan pun,dan hak lo yang ingin mendapatkan apa yang lo mau,dengan hak lo cukup berusaha del"
"Lo menyimpulkan bahwa gue harus ambil ka satria?".Entah kenapa adel begitu tidak percaya dengan ucapan dion,pasalnya kenapa hati adel bisa panas begitu saja.
Dion mengangguk spontan,meskipun perasaan menolak keras untuk kapan saja,adel tidak boleh menerima lagi bajingan seperti satria.
"Dia kakak gue dion,engga mungkin lah!".Tawa bercampur tanduk saat adel menjawab.
"Meskipun itu konyol,tapi ka zella sebagai kakak dia pasti akan berkorban sama lo".
" Untuk apa ka zella berkorban,kalau ka satria sendiri engga cinta sama gue?!".Adel menatap dion tajam.
Dion mengubah posisinya menghadap adel,sekaligus menatap halus adel."Del hati manusia engga ada yang tahu,sedikit perhatian seseorang pasti ada muncul sepuncuk bunga di dalam hati nya".
"Jadi menurut lo gue harus ngejar lagi ka satria?nikung ka zella?terus apa kabar percakapan barusan kalau lo engga mau lihat gue menyesal karena dilepas ka satria".Adel begitu banyak penekanan dalam setiap kata kata nya,dion terlalu plin plan".Lo mau nya apa sih?".Lanjut adel bertanya.
"Setelah gue pikirin del,gue ingin lo bahagia.Setidak nya dengan merebut satria dari ka zella".
"Ingin gue bahagia?lo menjaga gue agar engga tersakiti lagi?",napas adel memburu ingin berkata kasar namun dia urungkan.Dengan mata tajam adel berkata penuh penekanan lagi,"Buat apa semua itu?seharusnya lo engga ngomong kaya gitu.Cukup dion,cukup menghibur gue dari detik,menit,jam, hari bulan,tahun bahkan seterusnya".
"Gue takut gagal del,gagal dalam kebahagiaan lo".Dion berusaha agar adel tidak salah paham,lelaki itu hanya ingin adel bahagia tapi dalam diri dion berkata,apa diri nya sanggup membahagiakan adel?.
Adel menghindar kala tangan dion akan memegang pundaknya,detik itu juga air bening keluar dari mata adel."Lo salah,bahkan gue udah anggap perihal tadi sebagai bentuk gue bisa mempercayai lo.Percaya bahwa lo satu satu nya orang luar yang bilang gue ga boleh tersakiti,kenapa bisa berubah pikiran kaya gitu sih?satu hal lagi lo tahu apa yang membuat gue bahagia?".Orang berlalu lalang dalam bersorak bahagia kala kembang api dibunyikan ke atas dengan indah,tapi adel kini berdiam sejenak setelah mengatakan sebanyak kata agar dion mengerti,"kebahagiaan ka zella lebih utama dari segi mana pun yang gue punya".
Sepatah kata pun dion tidak mampu berbicara lagi,terdiam salah satu yang lelaki itu lakukan.Pertanyaan tadi apa begitu menyinggung adel,dion merasa paling brengsek di hadapan gadis yang kini sedang menangis, karena nya.
"Del gue-
" Gue mau pulang".
"Ayo,gue anterin".
" Makasih dion,tapi gue naik taksi aja".
Dion tidak bisa mencegah adel untuk,sekedar membujuknya pun dion seolah kaku.Beberapa kali menghela napas,dion terduduk lemas menatap kepergian adel membuat dada nya begitu sesak. "Maaf del, seharus nya gue percaya bahwa lo bahagia sama gue".
×××
Duh banyak debat,hingga lupa sudah beribu kata.Btw, aku revisi ulang yup ini cerita,ilangin dulu lalu publis lg jika sudah selesai.
18.agst.21 rebahan pakai mukena,berapa menit kemudian molor<3
KAMU SEDANG MEMBACA
L A N G K A H A D D E L L A √
RandomTerlalu sulit untuk melupakan hal yang sudah terjadi,tapi terkadang hal untuk pergi dari sebuah kenyataan harus adel lakukan. Adel melangkah dalam keadaan sendiri, namun ada satu semesta bilang. "Gue pengen lo jadi satu satu nya gadis,yang engga ak...