12.Cerita Dion Wijaya

17 5 0
                                    


Karena mencintai yang tulus, tidak butuh alasan.

×××

Orang jatuh cinta itu tidak sadar akan apa yang di perbuat,sekalipun sudah di kecewakan terkadang tidak bisa memberi lupa.Patah hati akan menjadi rumit jika kita tidak langsung menghindar dari segala cara.

Ucapan mungkin bisa berbohong,tapi soal mata tidak pernah ada kebohongan.Lewat mata dion bisa menyimpulkan gelagat sakit hati seperti adel,dan yang membuat dion yakin adel belum sepenuhnya melupakan satria-lelaki berengsek yang menyebabkan adel terluka.

Demi menghindari segala cara agar tidak bertemu,adel rela tidak makan selama istirahat.Bahkan sekarang adel selalu menolak ajakan ketiga temannya.

Dion berusaha untuk mendekati adel,menjadi tempat tanggung jawab lewat seorang bajingan seperti satria.Memaksa adel menjadi keharusan dion untuk ka kantin bersama, namun adel menolak untuk pergi ke kantin bawah demi sebuah menghindari kecanggungan zella.

Melihat sorot mata adel,dimana zella lebih menikmati kebahagiaan nya bersama satria, ketimbang harus membela adel karena dipaksa dion.

Dion tahu zella, seorang kakak yang selalu membela adel ketika tersakiti,tapi cinta memang merubah segalanya.

Sebenarnya dion tidak ingin terlibat dalam urusan adel,balik lagi dion bertanggung jawab atas rasa sakit hati adel.

Tentu dengan perasaan yang selama ini dia sembunyikan.

Dion mengenal adel saat kelas sepuluh,di ruangan Olimpiade untuk mengikuti seleksi bersama.Berjabat tangan pertama kali,saat adel menjadi juara pertama di bidang fisika dan pertama kali adel bersuara saat dion menjadi juara pertama di bidang matematika. "Selamat dion,semoga bisa kerja sama di perlombaan nanti".Saat itu dion hanay membalas dengan senyuman tipis.

Dion selalu cuek kala bertemu
Apalagi saat melihat adel selalu mengekori satria,membuat dion ingin sekali manjadi diposisi satria saat itu.

Adel mempunyai senyum ramah pada semua orang,seburat pipi merah selalu saja menghiasi wajah adel saat berhadapan dengan satria.

Gadis itu selalu menggemaskan kala dion menyaksikan tertawa adel dari kejauhan,karena terlalu sering melihat dari arah jauh bersama satria,cinta dion mulai tumbuh untuk adel.

Namun sampai sekarang dion tidak pernah mengungkap perasaan nya, karena seperti yang selalu dia lihat gadis itu sudah bersama satria, otomatis dion akan merelakan cinta dalam diamnya.

Tapi melihat kejadian beberapa hari terakhir ini,dion perlahan akan memberani kan diri untuk mengungkapkan perasaan nya.

Satria lelaki bajingan yang sudah menghianati adel begitu saja,jika tidak mencintai adel kenapa harus memberi perhatian lebih seolah satria memberi peluang untuk membuka hati nya.

Dan membuat adel jengkel,dari seribu perhatian adel kenapa satria tidak peka bahwa adel begitu mencintai dia?kenapa harus menyakiti adel untuk mencintai zella?

Jika satria memang mencintai zella dari awal,kenapa tidak menolak secara halus agar adel menjauh dari nya.

Saat mengetahui satria lebih parah menyakiti perasaan adel,rasa nya dion ingin memaki kasar.Siapa rela gadis yang dion cintai tersakiti begitu saja,apalagi saat dion bener bener ingin menyerah kala itu.

"Apa gue telepon adel yah?!".Dion bertanya sendiri,dengan cekatan merogoh handphone didalam saku celana pendeknya.

sesaat sebelum menekan tombol panggil,dia menimbang-nimbang kembali apakah itu ide yang bagus atau tidak.

Jika adel bertanya."Apaan telepon,lo aneh!" Itu akan membuat dion kaku di tempat,pasalnya memang dion tidak pernah menelepon adel ataupun mengirim pesan.

Pernah waktu kelas sepuluh,itu pun balasan chat di grup Olimpiade.

Dan sekarang jika menelepon gadis itu,bisa bisa dia di tanya berturut-turut oleh adel.Kembali memasukan handphone ke dalam saku celananya,dengan pasrah dion menahan diri ternyata gengsi dan rindu tidak akan memuatkan hasil.

×××

L A N G K A H  A D D E L L A  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang