21.Ekspresi Dion

21 5 0
                                    

Bukan tidak mengerti
Namun keadaan memaksa untuk tidak mengerti.

×××

Tepukan tangan meriah dari gedung aula sekolah Sma Metro Jaya berlangsung riuh,sorot kamare terpasang dengan baik untuk tertuju pada enam orang anak yang menduduki juara olimpiade fisika tahun ini se- jaboditabek.

Mendali emas ,perak ,perunggu ,telah terpasang dengan baik dileher mereka,sesuai dengan tingkat juara.

"Kami persilahkan kepada Dewan juri,untuk menyerah piala kemasing masing peserta!".

Dewan juri menyerahkan piala ke peserta.Dengan sesi poto bersama setelahnya .

Sambutan protokol kembali terdengar."Kita sambut,ini dia juara pertama olimpiade tahun ini diraih oleh Sm Sriwijaya!".

Tepukan tangan kembali riuh,senyum terukir diwajah adel dan dion.Mereka maju bersama diatas panggung,mengangkat piala berukuran besar itu dengan penuh rasa bangga.

Acara telah selesai,jam dua belas siang.Adella yang belum sarapan sedaritadi,nyatanya lapar.Namun melihat wajah teman sekolah sekaligus gurunya ingin mengabdikan momen yang berharga ini untuk berpoto bersama,adella tidak keberatan.

Jika bukan karena mereka,mungkin adella dan dion tidak sampai titik dimana,bisa berhasil karena dengan bara semangat dari mereka.

Beberapa orang mengucapkan selamat,adel dan dion seperti  artis terkenal dadakan.Terutama bunda dan ayah saat adel sudah tidak di kerumuni oleh yang lain,langsung saja memeluknya.

Mengucapkan kalimat yang membuat adel merasa terharu.

Tiba tiba bi ninah datang.

"Nyonya...ini".

Bunda mengurangi pelukannya,tersenyum ramah.Mengambil tas beruukuran besar dari tangan bi ninah."Makasih yah,bi jadi ngerepotin".

"Nyonya,bisa saja.Ini sudah tugas saya".Jawab bin ninah dengan senyum,seraya menunduk.

Setelah itu bi ninah pergi,katanya di tunggu ojek langganannya dipangkal perumahan.

"Ayo,kamu belum makan kan?".

Adel mengangguk saja,dia lagi males ngomong pikiranya hanya satu.

Segitu marahnya kak,sampai engga datang ke acara penting adel.Batin adella.

🍭🍭🍭

Setelah tiba dikantin Sma Metro Jaya,ayah dan bunda pergi begitu saja,tanpa tahu alasan nya.Adella ditinggal berdua dengan dion.

Adella heran,untuk apa makanan sebanyak ini jika orang tua nya tidak ikut bersantap.Sengaja,biar kamu tambah gendut.Dion,nanti suruh bunda temanin yah,biar makanan ini habis.

"Jangan bengong,makin cantik tau".

Adel melihat makanan dion sudah tandas,orangnya kini sedang menompang dagu menatap adel dengan wajah penuh jail.

Mendengar itu,adel memutar bola matanya."Gombal lo gaada kemajuannya!".

"Selangkah kemajuan gue itu cuman dapetin lo".

Wow adel dia tidak merasa melampung jauh dengan terbang setinggi angkasa,ataupun merasa senang dengan jatung berdetak karena perkataan dion barusan.

L A N G K A H  A D D E L L A  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang