24.Cinta Yang salah?

18 4 0
                                    

Apakah salah mencintai sahabat sendiri?

×××

"Untuk diskusi hari ini, mungkin bisa di mengerti.Semangat, untuk beberapa minggu kedepan kita akan sibuk.Saya satria, Terima kasih atas waktu luang kalian".

Satu persatu anggota OSIS meninggalkan ruangan rapat,menyiasakan dua mahluk yang kini sibuk membereskan berkas berkas penting untuk ditumpuk sekaligus dirapikan.

"Lo jadi pulang sama adel?".Satria mengangguk semangat,melihat itu zella berdecih sekaligus tertawa." Emang yah, jatuh cinta bisa merubah muka dingin jadi bunga mekar".Lanjut zella.

"Harus dong, karena di hadapan orang yang cinta.Lo bisa menampilkan beberapa ekpresi, dibanding sama orang biasa".

Mulut zella meledek,"Gimana lo aja, yang penting jaga baik baik adik gue yah.Kurang apa gue ngizinin lo, jangan lupa jam delapan malem harus udah di rumah".

"Siap kakak ipar!".Satria tersenyum dengan tegap seperti menghormat ke bendera.

"Oiya setelah lo pulang date sama adel, mampir ke cafe deket perumahan yah.Gue mau ngomong, tanpa sepengetahuan adel".

" Mau ngapain?".Satria dibuat heran.

"Dateng aja".

"Gue ga bisa,zel".Ucap satria tegas.

Disini zella hanya bisa menunduk menahan malu sekaligus tangis didepan satria,bagi nya ini permintaan buruk yang dia ingin apa daya ini hanya satu satu nya cara." Gue mohon sat, bantu gue.Sebagai sahabat lo".

Satria mengalihkan pandangannya kearah pintu keluar cafe mengamati setiap inci orang yang berlalu lalang.Tidak terlalu mengamati pikirannya antar dua,memilih adel gadis yang ia cintai dan memilih zella sahabatnya.

Satria terkejut antara dilema,jika posisi ini bener bener harus dirinya pilih, antar-bersaudara itu akan saling menjauh.Keputusan apapun satria harus memilih, baik buruk nya biarkan waktu yang menjawab.

Satria memegang minuman dingin nya beberapa kali menghela napas, menatap zella yang sedang menunduk."Seberapa lama gue harus jadi pacar pura pura lo? ".

Zella yang awalnya tertunduk,kini jantung seolah menompa dengan cepat."Selama adel benci gue!"

×××

Bermula bisa berada di titik teguh menyikapi rasa sakit,hanya bisa berdiam menikmati senja yang mungkin tidak lagi berkesan.

Kalau saja satria tidak memilih zella,mungkin Tuhan tidak akan menjauhkan dirinya dengan adel.Senja adalah kenangan terkahir bersama adel dulu,kesan kebahagiaan bisa satria rasakan di saat jantung berdegup kencang mengingat adel dalam pikirannya.

"Kalau senja membuat pergi disaat keindahan, membuat yang mengaggumi nya merasa kesal.Tapi bagi adel senja adalah tepat menikmati cara romansa saling mencintai, apa lagi kaya gini bener bener dibuat nyaman oleh keadaan".

"Keadaan saat lo jatuh cinta sama laut del?".Satria bertanya dengan nada serius.

Adel cemberut."Apaan sih kak, ga nyambung tahu ga sih".

L A N G K A H  A D D E L L A  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang