Kata mu,membuat ku menjadi sulit berucap,aku berikan satu hadiah singkat.
-adella
×××
Bel pulang baru saja nyaring sekitar tiga menit,adel belum saja keluar karena catatan hari ini terbilang sangat banyak,terpaksa adel harus menyelesaikan nya hari ini--karena kalau ditunda bisa lupa,hari ini pasti sibuk merawat ka zella.
Nadila kebagian piket hari ini,saat menyapu lantai sampai ambang pintu.Melihat kedatangan dion,menjerit hitres."Mimpi apa gue semalem?adel otw mantan jomblo!".
Yang merasa nama nya terbawa,adel melihat kearah nadila dengan raut tidak mengerti."Dion,nungguin lo tuh!".Kata ragil tanganya tidak lepas untuk mengangkat bangku,dengan nada menggoda.
Adel berdiri sebentar,melihat kearah jendela dan bener saja dion sedang menyender dibalik tembok luar sambil memasang earphones, dasar cowok bermuka dua (so cool).
Tanpa sadar adel tersenyum tentu saja tertangkap basah oleh nadila yang semakin menjerit hitres,adel mengejek lalu tanpa babibu dia segera membereskan pelaratannya untuk ia masukan kedalam tas.Setelah selesai,adel beranjak melewati nadila begitu saja.
"Sombongnya,mantan jomblo.Jangan lupa pajak jadian nya gue tunggu! ".
Wh, nadila bergurau saja.Membuat adel tertawa." Mimpi apa gue semalem,punya temen halu parah! ".
Adel berjalan secepatnya--mengajak dion pergi.
"Dion?",kedua mahluk yang baru saja melangkah,menoleh kearah sumber suara menyembul diambang pintu." Pajak jadian,cukup gratis makan di cafe taiwon,oke!".Nadila membulat kan ibu jari dan telujuknya dengan wajah centil.
Dion membalas dengan senyuman tangannya melakukan hal sama seperti nadila,apa yang dipikiran adel sekarang?tentu saja detak jantung kurang piknik banget,gitu aja baper what? What? Sejak kapan adel mulai menyukai di-- tidak, ini hanya perasaan biasa.
"Omongan nadila gausah didengar,dia kurang makan".Sahut adel,berjalan beriringan melewati lorong kelas.
"Gue mau denger,biar dia dapet gratis makan di cafe taiwon".Balas dion sekenanya,membuat pipi adel memerah.
Segera adel memalingkan pandangan nya kearah lain,dan bener ini perasaan memang tidak biasa.Sejak kapan perasaan ini timbul?saat dion mengatakan isi hati nya kala adel tidak sadar diri.Tidak,awal nya adel hanya mendengar samar tapi tika melihat itu semua.Hingga adel ingin belajar untuk mencintai dion,karena lelaki itu banyak membantu adel saat saat terpuruk.
Adel gadis gengsi,tidak mungkin kan dirinya bersikap seolah dia suka dion.Kalian tahu kan?dion adalah mahluk geer banget jika berhadapan dengan adel.
"Tumben bawa mobil?".Kata adel saat sampai diparkiran.
Dion menjawab dengan jahil."Jarak antara sekolah sama rumah sakit itu jauh banget del,gue ga mau adel cantik ini kepanasan gara gara gue!".
" Ke gombalan lo gaada kemajuan,jadi berhenti bikin gue muak!".Sarkas adel lalu tanpa minta izin dia segera masuk kedalam mobil dion.
Dion malah senyum gajelas,lalu ikut masuk mobil."Inget del kata kata gue,selangkah lagi gue dapetin hati lo!".
"Ups!--adel pura pura menutup mulutnya dengan raut terkejut-- maaf dion lo bukan tipe gue!".Ledek adel disusul dengan tawa.
Dion terkekeh,bener saja adel pasti membawa kata itu untuk dijadikan gurauan.Tawa adel membuat perasaan dion begitu hangat,seminggu kemarin lebih tepatnya beberapa bulan kemarin tidak ada tawa adel yang selepas di hadapan nya ini,apa dion berhasil membuat suasana hati adel kembali terbuka?
Tawa adel berhenti saat melihat deretan kalimat diponselnya.
𝔸𝕪𝕒𝕙❤.
𝔻𝕖𝕝, 𝕜𝕖 𝕣𝕦𝕞𝕒𝕙 𝕤𝕒𝕜𝕚𝕥 𝕔𝕖𝕡𝕒𝕥.
Perasaan adel mulai tidak enak."Kata ayah,kita ke rumah sakit ion cepat".Kata adel dengan panik.
"Ada apa del?".
" Gatau cepat ion!".Adel mulai gelisah,keringat didahi semakin timbul,setetes air mata nya keluar.
Dion sudah masuk ke area perjalanan macet,tangan satu nya ia biar mengenggam adel dengan kuat."Tenang del,ka zella ga akan kenapa kenapa,lo cuman disuruh cepat kesana doangkan?jadi harus tenang".
Adel melepaskan genggaman itu,tatapan nya beralih pada kaca mobil,menyaksikan berlalu lalang orang mengendarai kendaraan.Laju mobil semakin cepat semakin tertinggal gedung jakarta.
Hampir dua puluh menit,akhirnya sampai juga dirumah sakit.Adel tidak menunggu untuk beriringan dengan dion,ia melangkah panjang lebar untuk sampai rumah inap kakak nya.
Dengan napas memburu,tibalah adel di ambang pintu sambil mengatur napas membuka knop pintunya.Dan sungguh terkejut yang ada didalam,ka zella dengan senyum hangat nya kini sedang duduk dikursi roda.
"Kalian mau kemana?".Heran adel,diluar dugaan kini bunda dan ayah siap akan pergi.
" Pulang del,kakakmu kata dokter semakin membaik".
Adel terkejut bahagia,segera berlari untuk memeluk zella menangis sejadi jadinya.
Adel tahu zella akan sembuh,dia tidak akan mungkin meninggalkan semua keluarga terutama adel.Zella kuat akan selalu kuat,meskipun rambut indah nya kini sudah tidak ada satu helai pun zella bener bener sudah tidak mempunyai rambut.
Tapi meskipun begitu zella tetap cantik.
"Seneng banget ka zella bisa pulang".Pelukan hangat diberikan adel untuk zella,mereka sama sama dalam kehangatan. Tidak ada lagi ketidak bisuan,hanya ada kasih sayang yang semakin nampak.
Ayah dan bunda kini melihat mereka dengan haru,adegan kecil itu membuat sebagai orang tua merasa bahagia karena anaknya kini kembali rukun.
***
"Makasih dion,gue bener bener udah ngerepotin lo sampai sejauh ini".
Karena adel tidak ikut di mobil bersama ayah bunda dan zella,adel ikut dion bukan karena gadis itu mau tapi dion ingin sekaligus membantu mengantar zella sampai rumah.
Sekarang adel banyak Terima kasih saat gadis itu mengantar dion sampai halaman depan.
"Santai,gue engga merasa di repotin malah".
Adel tersenyum,sekaligus melangkah lebih mundur untuk menghindari kontak mata dion, di saat mereka saling berhadapan dalam suasana sunyi di malam hari.
"Del?".
Adel menatap mata ketulusan itu.
"Berhenti nangis ataupun sedih,gue akan selalu ada.Apapun,gue adalah rumah untuk menjadi keluh kesah lo".
Banyak senyum yang adel harus tampilan kan,entah apa ini?adel tidak lagi bisa bicara.Berapa kali dion akan mengatakan itu itu saja.
Dalam dua detik pertama adel menarik baju dion,mengecup bibir dion singkat.Dua insan itu sama sama terkejut,terutama dion matanya seakan keluar.
Adel mematung ditempat,setelahnya berlari meninggal dion dengan hati berdebar seakan mati ditempat.
×××
𝙆𝙚𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙖𝙟𝙖? (𝙎𝙚𝙧𝙞𝙪𝙨 𝙣𝙖𝙣𝙮𝙖)
𝙏𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙚𝙟𝙖𝙠....
KAMU SEDANG MEMBACA
L A N G K A H A D D E L L A √
De TodoTerlalu sulit untuk melupakan hal yang sudah terjadi,tapi terkadang hal untuk pergi dari sebuah kenyataan harus adel lakukan. Adel melangkah dalam keadaan sendiri, namun ada satu semesta bilang. "Gue pengen lo jadi satu satu nya gadis,yang engga ak...