Hidup ini tidak semuanya tentang cinta.
×××
Banyak orang mengira bahwa mempunyai kakak kandung itu rumit,mereka selalu se mena mena terhadap adiknya.Menyuruh ini itu seenaknya,selalu bertengkar dan tidak ingin kalah dari sang adik.
Mungkin itu hanya sebagian orang saja,namun dibalik semua itu terkadang sang kakak kandung mencintai kita,terkadang mereka salah mengekspresikan.
Tapi semua itu tidak ada dalam kamus adella,dia selalu menggap bahwa azella adalah malaikat kedua setelah bunda.
Saat kecil azella bahkan rela mainannya diambil adel,menemani tidur disaat bunda ikut keluar kota bersama ayah.Hingga remaja mereka menjadi sosok yang rukun,tidak pernah berantem.
Disekolah,azella selalu mengawasi adella dimana pun.Makan bersama dikantin jika zella tidak sibuk dengan kegiatan sekolahnya,membela sang adik jika dijahati orang.
Adella tersenyum,mengingat momen yang tidak akan terlupakan olehnya.Adella sangat berhutang budi pada kakaknya,hingga tidak tahu harus membalas dengan apa.
Namun semesta menunjukan cinta,datang memberikan luka.Menganggap bahwa sebuah penghargaan dihati adella harus dia relakan.
Adella sudah menganggap ini hanya sebagian masa lalu .Cinta nya kandas sebelum dirinya memulai.
Sikap azella akhir akhir ini membuat adella harus bagaimana lagi agar kakaknya bahagia,agar tidak ada lagi tatapan tajam kepada adella,agar tidak ada lagi adella berbicara tanpa dijawab.
Bunda dan ayah menyadari ketidak akur kedua gadisnya,tidak seperti biasa mereka selalu berisik jika sedang memgadakan acara ber-empat
Seperti hal nya sekarang.
Meja makan mungkin sunyi,suara sendok piring yang beradu.
"Kalian baik baik saja kan?".Ayah berbicara dengan pelan agar tidak ada yang mencurigakan bahwa orang tua sangat khawatir.
Adella menatap kakaknya yang berseberangan sedang menikmati hidangan dimeja merasa tidak terganggu dengan ucapan ayah.
"Aku baik,jika ka zella aku tidak tahu".Adella mengangkat bahu,seraya tersenyum seolah ini lelucon.Karena adella tidak ingin kakaknya semakin marah hanya karena satria.
Mereka tersenyum,tidak dengan azella mempercepat makan.
"Zel,apa kamu sakit?".Bunda bertanya dengan nada khwatir.
Azella mendongrak,mata sayu dengan bibir pucat dipaksa kan tersenyum."Engga bun,aku baik seperti adel".
Adella tersenyum,kakaknya mungkin sekarang tidak marah lagi padanya.Mengingat ditaman tempo hari,saat satria mengucapkan aku juga sayang adel zel.Saat itu juga azella tidak banyak bicara terhadap adel.Gadis mana yang tidak merasa sakit hati saat kekasihnya mencintai adik kandung sendiri.
Dengan situasi seperti ini adel mengerti,bahwa kakaknya butuh ruang.Adella berangkat sendiri ke sekolah dengan bus,meninggalkan sarapan dimeja.kala bunda bertanya adella mempunyai alasan logis,minggu depan aku lomba bun jadi aku harus belajar pagi.Terkadang memang tidak masuk akal,adella selalu menyakinkan pada bunda.
Derit kursi terdengar,adella kembali ke realita melihat zella beranjak telah selesai dengan makan malamnya.Beranjak pergi membawa langkah kakinya untuk menuju kamar sendiri.
"Apa emang perasaan bunda kali yah,zella kaya berubah jadi diem kaya gitu ".Volume suara bunda setengah berbisik hanya terdengar adella dengan ayah saja.
"Mungkin ka zella lagi banyak tugas,seinget adel bentar lagi pemilihan ketua osis.Jadi kelas dua belas osis harus sibuk mempersiapkan menjadi panitia nanti bun,aku sih kurang tahu kaya begituan tapi yang jelas osis lagi sibuk banget".
"Terus kenapa kamu saling diam sama zella?del".Kini ayah bertanya.
Adella membeku ditempat,suapan terakhir ia urungkan untuk dimakan.Akhirnya ia memilih minum air putih sebelum menjawab dengan tepat."Itu perasaan ayah mungkin,adel merasa hubungan sama ka zella baik baik aja".
Bego!kenapa bohong sih.
Ayah mungkin percaya hanya mengangguk sajah,menghabiskan makanannya terlebih dahulu, beranjak katanya ada urusan kantor yang harus dikerjakan.
Tersisa dimeja makan hanya adella dan bunda.
Adella mendorong pelan kursinya ke belakang untuk beranjak pergi,suara bunda memanggil namanya membuat adella urungkan dengan menatap sang bunda dengan alis terangkat."kenapa bun?".
"Bunda tahu kalian lagi saling diam,feeling seorang ibu itu ga pernah salah del.Tingkah kalian buat bunda khawatir kenapa kalian yang dulu,tidak bunda lihat hampir dua minggu kalian begini.Ada masalah apa del?seorang ibu bukan hanya dianggap yang melahirkan dan mengurus tanggung jawab anak.Tapi seorang ibu inging mendengara keluh kesah anaknya.Apa adel bisa ceritakan semua masalah ini pada bunda?mungkin bunda bisa membantu menyelesaikan semua ini".
Dengan ragu adella bercerita,berawal dari adella mencintai laki laki sama dengan sang kakak hingga perubahan sikap azella terhadap adella.
Tanpa sadar adella menangis didepan bunda,hanya karena cinta yang tidak ada faedahnya bagi gadis berumur tujuh belas tahun,kenapa bisa serumit ini?
Hingga bunda menjawab."cinta memang sangat rumit del,namun dari rumitnya sebuah hubungan kalian bisa belajar untuk selalu sadar bahwa hidup bukan semua tentang cinta,bunda bangga sama kamu.Demi kakak mu,adel bahkan rela mengubur hati sendiri.Tetap seperti itu nak,namun tidak semua harus kamu lakukan jika itu menyakiti hati kamu sendiri".
"Bunda adel harus bagaimana?".Di sela tangisan.
Bunda tersenyum."Azel butuh waktu sayang,dia hanya ingin sendiri.Kamu hanya butuh menunggu,ini tidak sepenuhnya salah kamu".
Ternyata bunda adalah pendengar yang baik,hingga merasa malam ini beban adella merasa sedikit ringan.
×××
A.n
Jangan lupa tersenyum hari ini.Lebaran bentar lagi.
Jadi,Mohon maaf lahir batin yah!
Next part +»
KAMU SEDANG MEMBACA
L A N G K A H A D D E L L A √
RandomTerlalu sulit untuk melupakan hal yang sudah terjadi,tapi terkadang hal untuk pergi dari sebuah kenyataan harus adel lakukan. Adel melangkah dalam keadaan sendiri, namun ada satu semesta bilang. "Gue pengen lo jadi satu satu nya gadis,yang engga ak...