Biasakan sebelum membaca vote dulu ya ^^.
Happy Reading!
Author pov
Seorang gadis berlari tergesa gesa dengan seragamnya yang masih terlihat berantakan. Ia kesiangan, sebab ia semalam tidak bisa tidur dan baru bisa tidur pukul 2 pagi.
Gadis itu bernama Mina, Kang Mina.
Melewatkan sarapannya dan taksi yang di tumpanginya terhambat macet. Jadilah dia berlari ke sekolah. Deru nafas tak beraturan cukup membuktikan bahwa ia berusaha untuk sampai tepat waktu.
Namun, gerbang sekolahnya sudah tertutup.
"Pak! Tolong buka dong, saya cuma telat 5 menit kok" ujar nya dengan nafas tersengal."Tapi non, kalo saya bukain nanti saya kena marah sama pihak sekolah" tolak satpam sekolah nya.
"Please pak! Kalo ga, saya manjat!" Gadis itu menaikkan kaki nya di salah satu lubang gerbang, pak satpam sontak membulatkan matanya lalu membuka gerbang itu.
"YAH PAK! JANGAN DI BUKA" teriak Mina panik dan wajah pak satpam pun tak kalah panik dari nya.
"Loh katanya tadi minta di bukain non?!" kesal sang satpam.
"YA TAPI SAYA BELOM TURUN LAGI! TUNGGU SAYA TURUN BARU DI BUKA. BAPAK GIMANA SIH?!" Mina emosi bukan tanpa alasan, hanya saja ia takut terjatuh karena masih dalam posisi kakinya yang menginjak salah satu lubang gerbang.
"Eh iya non, maaf" Mina mendengus, lalu turun dari gerbang dan berlari menuju kelas.
Sial, Mina mengumpat dalam hati saat mendapati sudah ada guru dikelasnya. Dengan memasang tampang tak berdosa, Mina memasuki kelas dengan percaya diri.
"Kenapa terlambat?"
Mina meringis, "Em anu, tadi macet" Mina tak berbohong, memang begitu ada nya.
"Ya sudah, sekarang jangan masuk kelas saya" ujar guru yang diketahui bernama Bae Irene.
"Yah, kok gitu bu?" Rengek Mina, Irene menggeleng pelan.
"Kalo kamu bangun lebih pagi dan berangkat lebih cepat pasti tidak akan terjebak macet. Ibu benar, kan?" Irene menunjukkan senyum tipisnya, namun sangat terlihat menyebalkan bagi Mina.
Mina mengangguk meng-iyakan, lalu permisi untuk keluar. Mina membenarkan letak dasi di lehernya, merapikan pakaiannya.
Bruk
"Hati hati dong kalo jalan! Liat liat pake mata!" kesal Mina. Mina melihat seragamnya, basah dengan cairan berwarna orange yang ia tebak adalah jus jeruk.
"Sorry, gue buru buru. Permisi" Mina mendengus saat lelaki berperawakan tinggi itu melewatinya tanpa memberinya solusi.
"Sinting" umpatnya samar.
Sekarang, bagaimana ia akan bersekolah dengan seragam yang basah dan―menerawang seperti ini?. Pasalnya, pakaian nya berwarna putih dan kini pakaian dalam nya pun dapat terlihat.
Pilihan terakhir, ia harus membeli seragam baru di koperasi sekolah nya. Lagi lagi mendengus, saat uang jajan nya harus terpakai namun tidak mengenyangkan perutnya.
Lekas mengganti pakaiannya setelah beberapa waktu lalu ia membeli nya dari koperasi sekolah.
***
Bel istirahat pun berbunyi. Mina tak henti hentinya mengucapkan syukur. Dengan ransel berwarna tosca kesayangannya, ia berjalan menuju kelas untuk menaruh tas nya.
"Wes ibu negara baru masuk kelas" ucap salah seorang temannya―Hana.
"Berisik" desis Mina.
"Yeu apa sih lu galak bener, PMS?" Sejeong menaikkan sebelah alisnya. Mina hanya menggeleng lalu mendudukkan bokongnya.
"Lagian lo kenapa bisa dateng telat sih?" Nayoung ikut ikutan bertanya membuat Mina menghembuskan nafas nya kesal.
"Ga bisa tidur" jawab Mina singkat.
"Lo ga merem kali, makanya susah tidur" celetuk Mimi sembari mengemut permennya.
Mimi mengaduh saat mendapat jitakan dari Soyee. "Udah gausah melotot gitu, nanti mata lo keluar. Serem" ujar Soyee mengelus pundak Mina.
"Lagian lo dateng dateng masang muka kusut, kenapa sih?" kini Sejeong kembali bertanya. Rasa penasarannya mengalahkan rasa takut diamuk oleh Mina.
"Gue kesel, tadi ada cowok nabrak gue terus baju gue basah karena jus yang dia bawa" ujar Mina berapi api.
"Sekarang kok udah kering lagi Na?" celetuk Mimi, Mimi kembali mendapar jitakan dari Soyee.
"Sakit ih Yi" rengek Mimi sembari mengusap kepalanya.
"Dahlah gue males. Kita ke kantin aja, gue laper" kawan kawannya bersorak senang, pasalnya jika Mina yang duluan mengajak ke kantin pasti mereka akan mendapat traktiran.
"Gue mau beli apa ya? Lo mau beli apa Mi?" tanya Hana semangat.
"Apa aja, yang penting makan" Mimi nyengir menunjukkan sederet gigi rapihnya lalu kembali mengemut permennya.
Setelah Nayoung memesan makanan dan makanan pun datang. Mereka makan dengan lahapnya, tak terkecuali Mina yang memakan 3 jenis makanan sekaligus dan 2 gelas minuman.
Mina lalu berdiri berjalan kembali ke kelas.
"Makasih makanan nya guys!" Mina melambaikan tangannya, semua menatap kepergian Mina."Ini makanan, semua udah dibayar belom?" tanya Sejeong curiga.
Semua menggeleng, Mimi bangun dari duduknya dan berjalan untuk membayar makanan yang ia makan sendiri, lalu lekas berlari.
"Dah, Mimi duluan ya! See you di kelas" kini semua terasa hambar, perut mereka mendadak kenyang. Ingatkan mereka untuk memarahi Mina di kelas nanti.
Tbc.
Kang Mina
Hallo! Selamat membaca fanfict pertama ku ya!. Maaf kalo masih banyak kekurangan, and jangan lupa Vote. Kritik dan sarannya juga boleh di ketik di komen. Terimakasih^^.
Kam, 2 januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Unendlieche Liebe [Sudah terbit]
FanfictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!! "Ikuti saja alurnya. Bersatu atau tidak nya kita, biar Tuhan yang menentukan." -Mark lee "Awalnya aku tak percaya ada seseorang dengan senyuman yang menawan. Namun kini aku percaya dan itu nyata. Tuhan mempertemukan ak...