23. Pilihan

196 25 0
                                    

Sebelum membaca dibiasakan vote dulu ya^^

Happy Reading!

"Mina" panggil Daniel, Mina dengan cepat berlari menemui Daniel. Ia baru saja selesai dengan acara mandi nya yang bisa dibilang cukup lama.

"Kenapa pa?" Daniel menarik tangan Mina, memerintahkan putrinya untuk duduk disampingnya.

"Gapapa. Papa cuma mau ngajak kamu ke acara ulang tahun anak dari salah satu kolega papa, kamu mau kan?" Mina tersenyum, tanpa basa-basi ia mengangguk.

"Papa sengaja bawa kamu, bukannya mama" Mina tertawa, ia kira mereka sekeluarga akan pergi bersama, ternyata hanya Mina dan Daniel saja.

"Kenapa gitu pa?"

"Papa pengen ngenalin kamu sama temen-temen kolega, nanti kalo papa bawa mama terus temen-temen kolega papa ada yang tertarik sama mama, terus ngajak yang iya-iya―"

"Yang ngga-ngga papa" ralat Mina, Daniel terkekeh. "Iya, yang ngga-ngga. Nanti mama ninggalin papa, terus papa sakit hati, gimana?"

Tawa Mina pecah, "Papa apaan sih, drama banget tau ga? Mama mana mungkin kaya gitu" Daniel mengelus surai putrinya, "Iya, papa tau"

"Tapi pa, yang ulang tahun kan anaknya, kok yang di undang kolega orang tuanya?" ujar Mina menimang-nimang, agak aneh pikirnya.

"Mana papa tau, infonya sih bukan cuma kolega yang ada di sana. Temen dari anaknya juga pasti ada, mungkin kolega cuma tambahan. Maka dari itu, ini sebab nya papa bawa kamu, supaya kamu juga bisa memperbanyak temen dari kalangan anak-anak Ceo, direktur, sekretaris kantor dan semacamnya. Papa pengen kamu terjun buat ngurusin perusahaan keluarga kita" jawab Daniel sekena nya, ia juga tak tau mengapa seperti itu.

"Pa, yang ada ancur nanti kalo Mina yang ngurus" Mina menjeda ucapannya dengan tawa, "Ada bang Minhee kan, kenapa harus Mina?"

"Bukan gitu Na, kamu ga bisa ngitung apa gimana deh? Perusahaan keluarga kita bukan cuma satu atau dua, emang Minhee bisa ngurus sendirian?"

"Yah si papa mah, papa yang gimana. Kenapa ga bisa? Papa aja bisa sendirian ngurus" dengus Mina.

"Papa ga ngurus sendirian, ada mama kamu juga yang ikut ngurus"

Mina mencium pipi Daniel, "Iya deh pa iya, udah ya, Mina mau skincare-an dulu. Acaranya jam berapa?"

"Nanti malem, jam 7"

"Nanti jam 6.30 Mina turun, oke?" Daniel mengangguk, Mina berjalan menaiki tangga.

"Disana ada Mark juga!" teriak Daniel, tanpa berbalik Mina hanya mengacungkan jempol nya.

***

Mina terus menggandeng tangan Daniel. Beberapa pasang mata terlihat terpaku kepada mereka berdua. Dengan mengenakan dress bermotif kotak-kotak dan baju dalaman berwarna putih tipis, tak lupa high heels berwarna putih yang semakin memperlihatkan keindahan dan kejenjangan kaki Mina.

Rambutnya dibiarkan terurai bebas, Mina berjalan dengan dagu terangkat, memberi kesan bahwa ia sangat percaya diri. Langkah kaki nya terus mengikuti jejak Daniel, meski terlihat percaya diri, namun sebenarnya Mina benar-benar gugup saat ini.

[1] Unendlieche Liebe [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang