Dibiasakan sebelum membaca vote dulu ya^^
Happy Reading!
Author pov
"PAPA" kesal Mina, Daniel menyernyit, "kenapa? Itu pacar kamu kan? Ga usah bohong" goda Daniel, Mina mengeraskan rahangnya.
"Dia bukan cowok aku" tegas Mina.
"Mama kamu kemarin cerita sama papa, katanya anak gadis papa lagi jatuh cinta. Udah jangan ngelak" lagi, Daniel pun tak mau kalah.
"Yang mama bilang itu ga bener Pa" Mina keukeuh dengan jawabannya.
"Yaudahlah papa iyain aja omongan kamu. Sekarang masuk kamar, tidur" titah Daniel, ia tak mau ambil pusing dengan jawaban putrinya. Putrinya itu mewarisi sifat istrinya―jihyo yang keras kepala.
"Yaudah aku tidur, papa juga harus istirahat. I love you dad! Good night" Mina mengecup pipi Daniel sayang, dibalas kecupan oleh Daniel di kening Mina.
Mina memasuki kamar nya, perasaan nya campur aduk. Tubuhnya merosot membelakangi pintu, perlahan tapi pasti pandangannya mengabur.
***
"Dek, lo nangis semalem?" Mina terdiam saat kakak laki lakinya Minhee merebahkan tubuhnya di ranjang nya. Mina melanjutkan aktivitasnya, yaitu mengeringkan rambutnya.
"Dek? Mendadak bisu? Aw―" Minhee memegangi kepalanya saat sebuah sisir melayang mengenainya.
"Galak amat sih anjing" Mina menatap Minhee tajam, "Gue anjing lo babi" teriak Mina kesal.
Minhee berlari mengejar adiknya yang pasti akan mengadu pada orang tua mereka.
"Dek nanti gue beliin es krim! Jangan ngadu" ujar Minhee panik, Mina berhenti berlari lalu membalikkan tubuhnya mensejajarkan tingginya dengan Minhee.
"Abang, beliin gue es krim, kopi juga. Jangan lupa rasa vanilla latte" Mina melenggang pergi memasuki kamarnya lagi setelah menuntaskan ucapannya. Minhee membuang nafas lega, namun sedetik kemudian mengumpati Mina.
"Dasar adek pinter, cantik, tinggi, baek. Untung gue sayang" begitulah umpatan Minhee pada Mina, bukan umpatan seperti sebelumnya―jika yang sebelumnya ia mengumpat kasar itu hanyalah khilaf semata.
Karena biasanya ia selalu mengumpati Mina yang baik baik saja, karena kata orang tuanya ucapan adalah doa. Ia tak ingin adiknya menjadi hal yang ia umpati dengan kata buruk.
***
"Mark" lirih Mina, ia menatap foto anak kecil. 3 laki laki dan 1 perempuan.
"Apa lo masih ga inget gue? Bang Minhee, atau pun kak Seongwoo?" Mina tersenyum miris, ia sadar jika Minhee dan Seongwoo tidak tau akan kembalinya Mark. Begitu pun Mama dan Papa nya, mereka tak mengetahui bahwa Mark kembali hadir di kehidupan nya.
"Maaf, gue gabisa bersikap biasa aja di samping lo Mark" kristal bening menuruni pipinya, ia menunduk dalam sembari menangis sesenggukan.
Flashback on
10 tahun yang lalu~
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Unendlieche Liebe [Sudah terbit]
FanfictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!! "Ikuti saja alurnya. Bersatu atau tidak nya kita, biar Tuhan yang menentukan." -Mark lee "Awalnya aku tak percaya ada seseorang dengan senyuman yang menawan. Namun kini aku percaya dan itu nyata. Tuhan mempertemukan ak...