18. Prince-ss

236 31 0
                                    

Sebelum baca dibiasakan vote dulu ya^^

Happy Reading!

Jihyo kembali membiarkan putrinya berada jauh dari jangkauan, namun kabar tetap didapat. Memang rindu berada jauh dari anak, tapi hal itu akan membuat Mina jadi lebih mandiri lagi.

"Na, cowok yang waktu itu sebenernya siapa?" rasa penasaran membuat Jaemin berani menanyakan hal itu kembali.

"Cuma kakak aja, temenan dari kecil" Jaemin ber-oh ria. Sedangkan Mina menyandarkan kepalanya pada bahu Jaemin. Jaemin tak peduli perasaan Mina padanya bagaimana, memang benar-benar menyukai nya atau tidak, itu urusan Mina. Jaemin hanya tau, bahwa hati nya benar-benar menyayangi Mina.

Jaemin tau, tak mudah melupakan seseorang. Apa lagi jika sudah sesayang itu, ia yakin hati gadisnya masih belum sepenuhnya menjadi miliknya. Tak apa, karena Jaemin sudah memiliki raga Mina, biar saja Jaemin terus berjuang untuk memiliki hati Mina sekarang.

"Na" Mina berdeham saat namanya disebut oleh Jaemin, sementara matanya terus berfokus pada layar ponsel dengan kepala yang masih menempel dibahu Jaemin.

"I love you" Mina tertawa, lalu mencubit pelan pinggang Jaemin. "Too" jawab Mina bersamaan dengan pipinya yang bersemu. Jaemin tersenyum menatap gadis disampingnya. Ada keraguan akan jawaban dari gadisnya itu, tapi Jaemin memilih diam.

Biarlah masa lalu menjadi masa lalu, Tuhan telah memasangkan setiap insan didunia dengan sempurna dan saling melengkapi.

***

Ting!

Markeu!

Marklee
Halo, princess

Mina terdiam, memilih untuk tak membalas pesan dari Mark dan membiarkan ponselnya tergeletak begitu saja diatas nakas. Mina sulit tidur malam ini, padahal kekasihnya sudah tidur dengan wajah yang sangat damai. Suara dentingan notif masuk membuat Mina tergoda untuk kembali membuka layar ponselnya.

Markeu!

Marklee
Mau ice cream?

Marklee
Atau coffee?

Marklee
Atau? prince?

Marklee
Haha, goodnight princess

Oh, ayolah. Mina menggaruk tengkuknya, memiringkan kepalanya, lalu berguling dua kali. Princess, Ice cream, Coffee, Prince, ya semua itu hal yang Mina sukai. Mina menghela nafas malas, mematikan daya ponselnya dan menchargernya.

Ia menatap wajah Jaemin, hati nya terus memaksa untuk berbelok ke jalan lain. Meninggalkan jalanan sepi yang kini sudah tergantikan oleh jalanan yang lebih ramai, namun Mina merasa kurang akan hal itu. Hembusan nafas Jaemin membuat Mina menutup wajahnya dengan telapak tangan, rasa geli bercampur perasaan aneh muncul.

"Tidur, bukannya malah ngeliatin gue tidur" Mina langsung berpura-pura tidur, ia tak tau jika Jaemin belum tidur se-nyenyak yang ia pikirkan.

"Lo ga pinter bohong" Mina merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya, memberikan sensasi lebih hangat dari selimut. Jaemin menepuk nepuk pelan bahu Mina, menidurkan sang gadis yang ia pikir Mina mendapatkan masalah kesulitan tidur malam ini.

[1] Unendlieche Liebe [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang