Dibiasakan sebelum membaca vote dulu ya^^
Happy Reading!
Hari ini pembagian rapor, Mina menyempatkan diri untuk mempertemukan Minhee dan Mark sebelum acara pembagian di mulai. Walaupun siswa atau siswi tak diwajibkan untuk datang, namun Mina tetap datang karena ingin mengetahui hasil pembelajarannya secara live.
Kini Mina sudah bersama dengan Mark. Minhee hanya diam menatap Mark dengan ekspresi yang tak dapat di baca.
Mark menatap laki laki yang tinggi nya tak jauh dari nya. Di samping laki laki itu, ada Mina. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir Mina, untuk menjelaskan apa maksud dari pertemuan mereka kali ini.
"Ada apa?" tanya Mark setelah merasa bosan menunggu Mina mengeluarkan suaranya.
"Ga ada" Mina menggeleng, Mark merasa sangat tak nyaman saat pria di samping Mina terus menatapnya lekat-lekat. Itu bukan Seongwu, tapi Minhee. Namun Mark tak mengenali Minhee, tak juga tau bahwa itu adalah kakak dari gadis yang di sukai nya.
"Kalo gitu, gue mau tanya sama cowok disamping―"
"Nama lo siapa?" ucapan Mark terpotong oleh suara serak Minhee.
"Mark"
"Marga lo" singkat Minhee.
"Mark lee" Minhee terdiam, bak tersambar petir. Tak percaya bahwa yang ada di hadapannya kini adalah seorang pria yang dulu pernah menjadi bagian dari hidupnya juga.
Pria yang berumur 3 tahun di bawahnya, yang seumuran dengan adiknya. Tentu nya, pria yang disukai adiknya.
"Gue Kang Minhee, abang kandungnya Mina" ucap Minhee setelah berpikir beberapa saat. Mark menganggukkan kepalanya, rasa penasaran nya kini sudah terbayar tunai dengan ucapan yang jelas dari mulut Kang Minhee.
"Kapan pulang dari Kanada?" Mina mencubit pinggang kakak nya, tapi Mark menatap tanpa ekspresi ke arah Minhee.
"Gimana bisa lo tau kalo gue pindahan dari Kanada? Apa Mina yang bilang?" ucap Mark dingin, Minhee tertawa pelan dan menundukkan kepalanya, tak berselang lama tawanya hilang juga mengangkat kembali wajahnya.
"Gue tau aja" ujar Minhee tak kalah dingin.
"Apa kita pernah ketemu sebelumnya? Atau kenal? Dimana? Kanada?" pertanyaan beruntun dari Mark, sudah bisa Minhee pastikan bahwa Mark belum kunjung mendapatkan kembali ingatannya.
"Cih, masih ga inget rupanya" cibir Minhee. Mark menegaskan rahangnya, ia tak mengerti apapun yang dikatakan Minhee.
"Bang, udah yuk ke kelas temuin mama" Mina menarik tangan Minhee. Setelah kepergian mereka, Mark kembali menyernyit bingung karena ada secarik kertas saat ia berbalik untuk meraih ponselnya.
"Selamat, akhirnya petunjuk selanjutnya datang sendiri tanpa perlu susah susah gue kasih clue lagi. Semoga next level lu bakal inget"
Oh oke, kali ini otak Mark bergerak dengan cepat. 'K2LO' dia tak salah mengira jika itu adalah sebuah marga.
"Kang Mina, Kang Minhee, Mark Lee, and Ong Seongwu? Lah emang kenapa sama marga?" otak Mark kembali berputar, memproses sesuatu yang sekilas berdatangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Unendlieche Liebe [Sudah terbit]
FanfictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!! "Ikuti saja alurnya. Bersatu atau tidak nya kita, biar Tuhan yang menentukan." -Mark lee "Awalnya aku tak percaya ada seseorang dengan senyuman yang menawan. Namun kini aku percaya dan itu nyata. Tuhan mempertemukan ak...