Sebelum membaca di biasakan vote dulu ya^^
Happy Reading!
MARK memperhatikan Minhee yang tengah duduk tak jauh dari nya. Ia berusaha mengingat apa yang sudah terlupakan, ia mencoba mengenali wajah teman temannya saat kecil. Namun hasilnya nihil, Mark tak kunjung mendapatkan cuplikan yang diinginkan.
"Demen lo sama gue?" Mark melotot mendengar pertanyaan yang meluncur dari bibir Minhee yang mana matanya tak berpaling dari layar ponsel.
"Gue? Suka sama lo? Dih, masih normal gue" jawab Mark sedikit bergidik, Minhee terkekeh.
"Abang, kak Seongwu kok belom dateng ya?" Mina datang menghampiri Minhee dengan ice cream di tangannya. Di pikiran Mark hanyalah ada beberapa pertanyaan yang ingin ia lontarkan, seperti misalnya 'Mina, kok lo jadi lebih kalem?' Atau 'Na, udah tobat?'.
Entahlah, menurutnya Mina menjadi lebih pendiam. Di hari pertama mereka bertemu, Mark sangat ingat bagaimana bawel dan ganas nya ucapan Mina. Namun sekarang? Bahkan nadanya saja 10x lipat lebih lembut.
"Gatau, tadi bilangnya udah sampe. Gue udah kasih lokasi kelas lo disini, biar gue ga perlu capek jemput dia" ucap Minhee santai, Mina mengangguk-anggukkan kepalanya.
Mina menjilati ice cream dengan tenang, seolah olah sangat sangat takut ice cream nya akan habis. Mark memperhatikan Mina yang sangat cantik disaat seperti ini. Pandangan Mark beralih ketika manik nya bertubrukkan dengan gadis pemilik surai kecoklatan itu.
"Mau?" Mark menggeleng, Mina mengendikkan bahunya tak masalah.
"Nanti temenin Mina beli ice cream lagi ya bang" pinta Mina pada Minhee, Mark mengerjap saat mendapatkan cuplikan yang beberapa saat lalu ia harapkan.
'Mark, nanti temenin Mina beli ice cream ya!' Kepala Mark sakit bagaikan tertusuk ratusan atau bahkan ribuan pisau.
'Iya, nanti aku temenin' Mark memegangi kepalanya dengan mata yang turut memejam. Mina dan Minhee menatap Mark tak mengerti, Mark kenapa? pikir Mina.
Matanya yang terpejam kini terbuka, ia menatap Mina.
'Awas Mina!' BRAK
Mark terdiam seribu bahasa ketika cuplikan Film yang muncul adalah ketika seorang anak kecil yang tubuhnya melayang terlempar jauh setelah dihantam mobil.
Itu jelas dirinya, dirinya yang sudah tertabrak, dirinya yang terlempar beberapa meter dari lokasi kejadian. Rasa sakit kembali menyerang, Mark memejamkan matanya dengan bibir yang mendesis sakit.
"Mark? Lo gapapa?" tanya Mina, pasalnya Mark hanya diam menutup matanya, lalu membuka mata dan menatapnya.
"Kang Mina, Kang Minhee, Mark Lee, Ong Seongwu" tutur Mark sembari menatap kosong ke arah bawah. Tubuh Mina menegang saat mendengar Mark menyebutkan nama Ong Seongwu.
"Na, sebenernya kita ini apa?"
***
"Nak" lamunan Mina buyar saat Jihyo sedikit mengguncangkan tubuhnya, sudah kesekian kali nya Jihyo memanggil putrinya, namun Mina tetap tak bergeming.
"Iya ma, kenapa?" tanya Mina merasa tak enak.
"Gapapa, kamu kenapa sih?" Jihyo to the point menanyakan keadaan putrinya, merasa khawatir kalau-kalau putrinya itu sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Unendlieche Liebe [Sudah terbit]
FanfictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!! "Ikuti saja alurnya. Bersatu atau tidak nya kita, biar Tuhan yang menentukan." -Mark lee "Awalnya aku tak percaya ada seseorang dengan senyuman yang menawan. Namun kini aku percaya dan itu nyata. Tuhan mempertemukan ak...