24. Luruh

177 22 3
                                    

Sebelum membaca dibiasakan vote dulu ya^^

Happy Reading!

Mina terus mencoba menelpon Jaemin, nada terhubung selalu terdengar, namun selalu tidak diangkat. Mina mengirimkan beberapa pesan pada Jaemin. Ia merasa tak tenang malam ini.

Na😣

Mina_kang
Jaemin, kalo lo udah baca chat ini, langsung hubungi gue

Mina_kang
Gue tunggu


Mina menyimpan ponselnya di atas nakas. Mina lalu berjalan mengambil pakaian tidurnya, Mina mengganti pakaian juga menghapus riasan tipis di wajahnya. Beberapa waktu lalu, kebersamaannya dengan Mark cukup membuatnya senang, karena dapat meminum minuman yang di sukainya tanpa harus memohon seperti dengan Jaemin.

Mina berjalan meraih ponselnya, baru saja Mina akan mengetikkan pesan lagi, namun dering telpon membuat jari Mina refleks berhenti. Tertera nama Jaemin di sana, Mina menggeser ikon hijau untuk mengangkat telpon itu.

“Halo Na, dimana?” tanya Mina to the point. Jaemin menjawab, ia sedang di rumah. Mina kembali bertanya, “Dimana Na Jaemin?” Mina mendengar sayup-sayup suara musik juga sedikit suara ramai. “Na? Jawab, dimana?” Mina bertanya dengan tak sabaran, Jaemin lantas memutuskan sambungan secara sepihak.

Jaemin.na
Gue di rumah Na, lo kenapa sih?!

Jaemin.na
Lo mau nuduh gue?

Mina_kang
Lo yakin di rumah?

Mina_kang
Terus yang di cafe xxx itu siapa? Setan?

Mina_kang
Gini ya, gue bukan mau nuduh lo. Tapi gue yakin, itu lo. Mark ngobrol sama cewek dan ga lama lo ada,lo dateng dari dalem, ada yang kalian sembunyiin dari gue.


Jaemin.na
Lo halu? Gue di rumah

Jaemin.na
Oh, jadi lo ketemu Mark? Lo jalan sama Mark? Iya?. Bagus

Mina terdiam, ia teringat bahwa dirinya tak bilang pada Jaemin. Mina membasahi bibirnya, bingung akan mengetik balasan apa.

Jaemin.na
Jawab, jangan diem

Mina_kang
Kita cuma minum kopi, ga lebih

Jaemin.na
Banyak ngeles

Mina_kang
Angkat telepon

Mina membuang nafas lega saat panggilan telepon nya di angkat oleh Jaemin.

"Sayang?" Mina tanpa sadar menelan salivanya, ini pertama kalinya Jaemin bersikap seperti ini, Mina jadi bingung bagaimana mengatasinya.

"Maaf ya, padahal biasanya lo biasa aja Jae, tapi sekarang―"

"Yang ini beda Na, lo pernah punya perasaan sama dia, lo juga tau percis dia suka sama lo" Mina tak mengerti, mengapa jalan pikir Jaemin sedangkal itu, Mina tau hal itu namun Mina juga tau bahwa Mark tak ada niat sedikit pun untuk melakukan hal yang macam-macam.

Lagi pula, Mina terlanjur bucin banget sama Jaemin. "Yaudah, gue salah, gue minta maaf. Jangan marah lagi" Mina mendengar helaan nafas berat diseberang sana, Mina merasa bersalah karena pergi bersama Mark tanpa sepengetahuan Jaemin.

[1] Unendlieche Liebe [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang