"bisa ga sih Ra kita lebih dari ini?"
"engga bisa kak."
"kenapa ga kita coba dulu,Ra?"
"hubungan ga bisa di coba coba kak, emang pada dasarnya kita emang ga bisa buat bersatu bagaimana pun caranya."
"kalo gitu, biarkan aku pindah ke ag–"
"jangan duakan tuhanmu demi aku kak, jangan biarkan Tuhanmu membenci umatnya sendiri."
"yasudah, bilang ke Tuhanmu Ra, maaf, aku tidak bisa menjaga umatnya yang ada dihadapanku sampai akhir."
"coba saja kalo masjid dan gereja diberi nyawa, keduanya pasti akan merasakan hal yang sama, mempunyai perasaan."
lantas, bagaimana perasaan Tuhanmu jika umatnya mencintai seseorang yang bukan umat Tuhannya?
"semesta tidak pernah ingkar janji, kak. Ia pasti akan mempertemukan mu dengan ku lagi, walaupun dengan situasi yang berbeda."
"4 tahun ini bukan tahun yang sia sia, kamu mampu membuat hidup menjadi lebih ber–"
"engga kak, kamu yang mampu membuat hidup ku lebih penuh banyak warna."
"aku akan terus menyimpan memori romansa yang telah kita buat sendiri, walaupun nanti, bukan aku yang selalu ada di sisi mu."
"kak, mungkin nanti jika kita dipertemukan kembali, kamu dengan calon istrimu, dan aku dengan calon imamku."
"kalo aku ga kenal kamu, mungkin sampai saat ini, aku ga ngerti apa apa tentang islam, maaf sudah membuat mu berdosa dengan bersamaku."ucapnya.
"khilaf ya kak."
entah kamu yang akan masuk kedalam masjidku, atau aku
yang akan berdoa bersamamu di dalam gerejamu.
–kita sama sama percaya
bahwa, semesta tidak pernah
ingkar janji.“kalo pun masjidmu dan gereja ku
dikasih nyawa, percaya, bahwa
mereka pun akan jatuh cinta, Ra.”©Januari,2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
religion
Fanfiction[SLOW UPDATE] "hei,kita ini dipertemukan dengan cara yang beda sama tuhan." "kamu ga bosen ngejalin hubungan yang setiap harinya melibatkan tuhan?"