01

1.8K 146 2
                                    

Tubuh mungil itu terus menyamankan posisi dalam rengkuhan pria kekar yang sama-sama tidak memakai atasan. Hanya saling menggunakan celana pendek yang tertutup selimut hingga ke pinggangnya.


Hanya deru nafas yang terdengar. Berpacu dengan detak jantung keduanya yang beriringan dengan detik jam dinding. Pukul 22.30.


Yang lebih muda, terus menyesap aroma keringat yang menguar dari tiap jengkal kulit putih pucat yang lebih tua. Menenangkan. Dia sangat menyukainya. Jika keduanya sudah saling beradu tatap dan bersentuh tubuh, rasanya tidak ingin berpisah, barang sedetik pun.


"Sayang...ini sudah malam. Aku harus pulang," ucap yang lebih tua.


Yang lebih muda justru semakin mengeratkan pelukan tangannya di pinggang sang kekasih. Bahkan kini dia mulai menggigit kecil leher dan tulang selangka. Menimbulkan kekehan kecil dari bibir yang lebih tua.


"Aaahh...Hyunjin, jangan terlalu menggemaskan. Aku jadi tidak ingin pulang,"


Hyunjin mencebikkan bibir tebalnya, memandang wajah kekasihnya yang kini tengah tertawa, "Chris jahat...setiap kita dalam suasana nyaman pasti bilang ingin pulang. Hyunjin tidak menyukainya,"


"Baiklah...baiklah...maafkan aku Hyunjin,"


Hyunjin pun bangun, duduk sambil tangannya terus memainkan selimutnya. "Aku tahu, aku memang bukan prioritasmu. Aku sadar posisiku siapa. Jadi aku tidak akan melarangmu, Chris..." kini Hyunjin tersenyum manis sekali.


Bangchan merasa bersalah. Dirinya ikut duduk. Tangannya mengelus pucuk kepala Hyunjin. Menarik tubuh yang selalu terasa harum di indra penciumannya.


Bisakah waktu berhenti di sini ?


Bisakah takdir ini dia ubah ?


"Maafkan aku Hyunjin...."


"Maaf kenapa ?"


"Maaf karena membuatmu mencintaiku,"

"Maaf menempatkanmu dalam posisi yang sulit..."

DI ANTARA -CHANJIN- ☑️Where stories live. Discover now