26

403 60 0
                                    

Seakan surganya telah kembali. Menciptakan kebahagiaan di hari-harinya, membuat senyumnya selalu terlukir di bibirnya, membuat suara gelak tawa mengalun indah terdengar di telinga. Kecemasan seakan tidak terasa lagi di hatinya. Seakan, kepastian masa depan benar-benar ditakdirkan indah untuknya.

"Mau kemana lagi ?"

"Aku capek, Chris. Kita pulang aja ya. Pengen mandi bareng,"

Tangan besar itu terulur untuk memberikan usapan lembut pada surai hitam kekasihnya, "Baiklah. Aku juga sudah tidak sabar untuk menggosok punggung mulus menggodamu itu," ucap Bangchan dengan jilatan sensual di bibirnya di akhir kalimatnya.

"Chris ! Dasar pria mesum !"

"Hahahaha...kenapa baby ??" Bangchan tertawa, tidak memperdulikan Hyunjin yang mukanya benar-benar merah.

"Ayo pulang, Chris...." Tawa Bangchan mereda setelah mendengar rengekan Hyunjin. Dirinya pun segera melajukan mobilnya, menuju rumah Hyunjin. Rumah yang ia tinggali selama 4 hari ini.

Sesampainya di rumah, Hyunjin bergegas ke kamar dan menutup pintu kamarnya dengan kencang. Mereka sedang tidak berdebat. Terbukti dengan Bangchan yang tertawa lirih sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Padahal sudah sering tidur bareng, telanjang bareng, apalagi mandi bareng. Masih aja kekasihku malu,"

"CHRIS, KALAU KAMU TIDAK JUGA MANDI AKU BAKAL KUNCIIN PINTUNYA !!!"

Teriakan Hyunjin sukses membuat Bangchan kaget, "Baru aja mau buka pintu. Astaga, jantungku,"

Bangchan benar-benar menggosok punggung Hyunjin. Bukan dengan lidah, tapi dengan telapak tangannya. Hening. Hanya suara gemericik air yang mengucur.

"Chris, kenapa ? Apa ada yang mengganggu pikiranmu ?" tanya Hyunjin hati-hati. Dia tidak berbalik, hanya melirik melalui ekor matanya.

Bangchan bimbang. Apakah dia tega mengatakannya di tengah suasana keduanya yang begitu bahagia seperti sekarang. Apakah dia tega mematahkan tawa dan senyum Hyunjin selama beberapa hari ini ? Bahkan, baru tadi pagi dirinya membelikan kaos couple untuknya dan Hyunjin.

"Chris...kenapa diam ?"

Ya. Bangchan tetap harus mengatakannya.

Gosokan di punggung Hyunjin terhenti. Bangchan menuntun Hyunjin untuk berbalik menghadapnya. Senyum tipis sendu milik Bangchan yang kini Hyunjin lihat. Sungguh, setelah seharian tertawa, bahagia terpecahkan oleh kecemasan hanya dari selukis senyum tipis nan sendu yang Bangchan perlihatkan.

"Hyunjin...dengarkan baik-baik,"

Hyunjin diam tak bergeming. Hanya air matanya yang merespon semua ucapan Bangchan.

"Setidaknya kita harus berpakaian dulu, Chris," ucapnya meninggalkan Bangchan yang terdiam di bawah shower yang masih mengguyur.

DI ANTARA -CHANJIN- ☑️Where stories live. Discover now