03

818 106 1
                                    

Kedua tangan itu melingkar mesra di pinggang hingga ke perut pria yang nampak gagah dengan motornya. Memutuskan untuk berjalan-jalan ke puncak.

Dingin. Tapi Hyunjin menyukainya. Apalagi tubuhnya bisa menempel erat dengan punggung kekasihnya.

“Aku lebih suka naik motor daripada naik mobil jika pergi denganmu Chris. Apalagi jika ke tempat dingin seperti ini,”

“Aku suka kemanapun asal itu bersamamu, sayang…”

Ucapan Bangchan yang mungkin terdengar sedikit keju namun berhasil membuat hati seorang Hyunjin merekah begitu hebatnya.

“Bisa tidak Tuhan memberi kita waktu yang sangat lama untuk berdua ? Tanpa ada rasa khawatir, tanpa ada rasa bersalah, tanpa pernah berpikir bahwa suatu saat ini pasti akan berakhir,”

“Jangan memikirkan apapun. Nikmati saja waktu kita masih bisa bersama seperti ini. Selama aku bersamamu, aku adalah milikmu. Aku mencintaimu Hyunjin…”

“Aku juga mencintaimu Chris…”

Bangchan menghentikan laju motornya dan berhenti di sebuah café outdoor yang menyuguhkan panorama indah. Menarik lembut tangan Hyunjin agar mengikutinya.

Menuntunnya menuju tempat duduk paling sudut, sebelum akhirnya menarik kursi untuk tempat duduk Hyunjin.

“Aku pesankan cokelat panas agar kamu tidak kedinginan. Anginnya sedikit dingin,” ucap Bangchan sambil melepaskan jaket kulitnya dan memasangkan di tubuh Hyunjin.

“And your favourite, strawberry cheese cake…”

Bangchan berlalu setelah menyempatkan mengecup kening Hyunjin. Membuat si manis tersenyum.

Namun pada kenyataannya hatinya begitu sedih. Memikirkan bagaimana akhir dari hubungan yang dijalaninya ini.

Yah...meskipun Hyunjin tahu akan seperti apa nantinya.

“Mencintai yang bukan sepenuhnya milikku…Tapi aku terlanjur mencintainya..” gumam Hyunjin.

DI ANTARA -CHANJIN- ☑️Where stories live. Discover now