11

411 71 0
                                    

Tubuh keduanya sudah beradu dalam pelukan. Meskipun tanpa berucap, keduanya saling mengerti jika diantara keduanya enggan untuk melepaskan. Rindu di antara keduanya begitu besar. Tak peduli bahwa yang mereka lakukan itu adalah kesalahan.

"Maaf...aku minta maaf....Seandainya dulu aku tidak egois untuk mendekatimu, kamu tidak akan tersiksa dengan perasaanmu, Hyunjin. Maafkan karena telah membuatmu mencintaiku,"

"Ini bukan salahmu Chris. Akulah yang memilih untuk mempercayaimu, aku yang memutuskan untuk mencintaimu. Maka bukan salahmu, ini semua pilihanku. Aku yang dengan lancangnya membalas perasaanmu,"

"Sayang..." tangan besar Bangchan mengusap lembut pipi Hyunjin.

"Tak apa Chris. Aku tak apa. Aku harus menerima semua resiko yang telah aku ambil. Merelakanmu misalnya...."

Pelukan itu makin mengerat. Jujur. Bangchan sama sekali tidak berniat untuk melepaskan Hyunjin. Katakan bahwa dia serakah. Tapi Bangchan tidak mampu untuk sekedar memilih salah satu.

"Aku tidak akan melepaskanmu Hyunjin. Tidak akan.....tidak akan....tidak akan melepaskanmu....." gumam Bangchan, memejamkan matanya erat. Mencegah agar air matanya tidak menetes.

Hingga bunyi dering ponsel terdengar. Tangan Hyunjin terulur untuk meraih ponsel Bangchan yang ada di nakas.

"Chris...istrimu menelfon,"

Mau tak mau, Bangchan mengangkat panggilan telfon itu. Dan mau tak mau Hyunjin harus mendengar percakapan mesra dari pasangan suami istri itu.

"Iya sayang...ada apa ?"

".................................."

"Aku sedang ada urusan di kantor. Ada apa ?"

".................................."

"Baiklah. Nanti akan aku belikan untuk istriku tercinta,"



Dan Hyunjin, hanya terdiam. Menggigit bibir bawah, menahan isakannya.





"Aku yang salah. Tapi kenapa aku yang menangis ? Kenapa aku yang sakit di sini ??? "

DI ANTARA -CHANJIN- ☑️Where stories live. Discover now