Happy Reading
𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🍁
Kini Chesilya berada di toilet untuk mengganti seragamnya yang basah. Alfa yang mengantar Chesilya hanya bisa menunggunya di depan toilet sampai gadis itu selesai mengganti pakaiannya. Untungnya, ia membawa uang lebih sehingga ia bisa membelikan seragam baru buat Chesilya yang tidak membawa seragam lagi.
"Nih." Chesilya menyodorkan uang berwarna merah pada Alfa yang menatapnya bingung. "Uang yang tadi," ucap Chesilya memperjelas perkataannya.
Alfa yang mengerti pun langsung menggeleng cepat. "Nggak usah."
"Why?"
Alfa menghela napasnya. " Karena gue, lo jadi kena masalah. Anggap aja itu seragam tanda permintaan maaf dari gue."
"Tapi lo gak salah, yang salah itu gue sama cabe itu, Fa."
"Ambil , Fa!" Alfa masih diam dan tidak mau mengambil uang yang Chesilya sodorkan ke arahnya. "Am—"
"Nggak usah, Sil," potong Alfa cepat.
"Tap—" Chesilya langsung bungkam saat telunjuk tangan Alfa menempel pada bibirnya, pria itu menyuruhnya untuk diam—tidak melanjutkan perkatannya lagi. "Ssstt!"
Tak sadar, sedaritadi ada seorang gadis yang memperhatikan mereka. Tangannya mengepal kuat, napasnya pun memburu menahan amarah. "Awas aja lo Chesil, gue akan buat hidup lo menderita!" gumam gadis itu yang masih menatap Chesilya dengan tajam.
****
"Astaghfirullahh Chesill, dari mana aja sih?!" heboh Vega saat melihat Chesilya yang baru saja masuk ke kelasnya pada jam istirahat. Chesilya menghembuskan napasnya malas. "Sssttt, gue lagi pusing nanti lagi aja ceritanya!"
"Hm, it's ok!"
"Tumben makan di kelas?" tanya Chesilya pada Vega.
"Sssttt, gue lagi laper nanti aja ceritanya!" jawab Vega membuat Chesilya melongo. "Ngikutin lo!" Vega terkekeh pelan.
"Cepetan habisin makanannya." Vega menautkan alisnya bingung. "Kenapa gitu?"
"Ck, gue laper Ga. Temenin ke kantin!"
"Yaelah, Sil. Cuma ke kantin aja harus di anterin. Sendiri aja sana, gue masih makan, nih."
"Ya lo habisin dulu aja makanannya."
"Nanti keburu bel, Sil. Mending sendiri aja dah."
Chesilya menghembuskan napasnya kesal. "Bilang aja nggak mau nganter." Chesilya pun langsung berdiri dan pergi meninggalkan Vega yang masih makan.
Tetapi, gadis itu membalikkan badannya dan duduk di kursinya kembali. Ia mendengus kesal. Kenapa coba tadi ia tidak mendengarkan perkataan pria itu yang tadi menyuruhnya makan dan kenapa ia tidak mengajak pria itu kembali lagi ke kantin setelah pulang dari toilet? Dasar bodoh!
"Loh loh? Kok balik lagi, Sil?" tanya Vega.
"Lo budeg?!"
"Hah?"
"Udah masuk bambank!" kesal Chesilya pada Vega, apa gadis itu tidak mendengar suara bel yang baru saja berbunyi?
"Oh udah masuk, terus lo nggak jadi pergi ke kantinnya?" Chesilya menepuk dahinya, bagaimana bisa ia berteman dengan manusia yang telmi seperti Vega? Tunggu deh telmi apa bego?!
"Yakali gue ke kantin saat udah masuk jam pelajaran. Pikir neng!" Vega meringis mendengar ucapan yang Chesilya lontarkan. "Ya maap, Sil!"
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay in Here [TERBIT]
Teen Fiction𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! ** [SUDAH TERBIT DI SUARA SASTRA PUBLISHER, SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS :)] Siswi baru yang memiliki sifat jutek bisa menarik perhatian seorang pria badboy s...