Hai, ini cerita pertama Ara. Jangan lupa vote + comment-!
𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🍁
Seorang gadis yang sedang tertawa langsung terhenti ketika seorang pria memanggil namanya. "Sil?"
Gadis itu menatap datar pria yang kini berada di sampingnya. "Sil jangan pergi," ujar pria itu seraya menggenggam kedua tangannya. "Gue harus pergi," jawabnya cepat, ia tersentak kaget saat pria itu menghampiri dirinya ke bandara.
"Maaf, Sil. Maafin gue. Gue nyesel banget, Sill," lirih pria tersebut membuat Chesilya memutar bola matanya malas.
"Maaf lo gak bakal ngehilangin rasa sakit gue, Fa," ucap Chesilya, membungkam pria yang ada di hadapannya itu.
"Iya gue tau, tapi sekiranya lo jangan pergi dari sini, Sil. Stay in here and with me, because i love you!" mohon Alfa dengan mengeratkan genggaman tangannya pada gadis itu yang kini menghela napasnya sabar.
"Gak bisa, Fa. Keputusan gue udah bulat, nggak bisa diganggu gugat," tegas Chesilya, ia melepaskan tangan Alfa membuat pria itu menatapnya kecewa.
"Segitunya lo benci sama gue, Sil? Sampe mau pergi dari sini hanya untuk ngehindar dari gue aja? Lo gak perlu ngelakuin itu, Sil. Lagian lo tau kan, gue ngelakuin itu bukan kemauan hati gue, tapi karena ego gue aja, Sil. Gue sayang sama lo," ucap Alfa jujur. Mata pria itu terlihat berkaca-kaca, menahan air matanya untuk tidak keluar.
Chesilya memalingkan wajahnya, tak kuat menatap mata sendu Alfa yang membuat hatinya teriris sakit. "Maaf, Fa. Tapi gue tetap bakalan pergi dari sini. Tapi, gue pergi bukan karena mau ngehindar dari lo, gue ada alasan lain untuk pergi dari sini," jelas Chesilya, ia meyakinkan hatinya bahwa keputusannya ini sudah benar.
"Apa? Alasan lain apa, Sil??" tanya Alfa, ia penasaran rahasia yang di sembunyikan oleh Chesilya selama ini. "Cukup masalah kemarin yang gak pernah lo cerita ke gue, masalah sekarang gue mohon banget sama lu buat cerita ke gue, Sil."
"Gue gak bisa kasih tau lo. Lo bakalan tau dengan sendirinya," ucap Chesilya seraya tersenyum tipis.
"Tapi, gue pengen tau langsung dari lo, Sil," paksa Alfa.
"Gue gak bisa, Alfa! Yaudah gue pergi dulu ya, tolong jaga Michelle. Jangan sakiti dia, gue mohon sama lo!" mohon Chesilya seraya menatap Alfa dengan pandangan memohon.
"Tapi gue gak sayang sama Michelle! gue sayangnya sama lo!!" ucap Alfa tegas, ia tak percaya dengan perkataan gadis yang di depannya ini. Bagaimanapun juga nama Chesilya sudah tersimpan begitu kuat.
"Lo pasti bisa sayang kok sama Michelle, seperti lo sayang ke gue!" yakin Chesilya.
"Gak! Gue gak bisa, sampe kapanpun juga gue cuma sayang sama lo!!" tegas Alfa, nada pria itu naik satu oktaf.
"Lo gak boleh egois dong, Fa. Kasihan Michelle, dia juga nunggu lo. Dia berharap lo bisa sayang ke dia," ucap Chesilya.
"Terus lo gak kasihan ke gue, Sil? Gue sakit saat lo nyuruh gue buat sayang sama Michelle," jujur Alfa, tak sadar cairan bening mengalir di pipi pria itu membuat Chesilya merasa bersalah.
"Maaf, Fa!" Hanya itu yang bisa Chesilya katakan. Dia tak bisa lagi membendung air matanya. Chesilya menangis, tak menyangka akan seperti ini.
Alfa langsung membawa Chesilya ke dalam pelukannya. Mungkin ini pelukan terakhir baginya. Ia mengelus-elus rambut Chesilya dengan lembut dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Maaf, Fa. Gue pergi yaaa, bye!" pamit Chesilya sambil meninggalkan Alfa yang masih diam di tempat dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipi pria itu.
"ARRRGGHHH!!" teriak Alfa frustasi.
"Lo kenapa harus pergi sih, Silll??? Kenapa gak Michelle aja coba?!"
Jujur, kini ia sangat membenci Michelle, entah kenapa tiba-tiba rasa benci ini menyelimuti dirinya. Andai saja waktu bisa berputar kembali, pasti ia tidak akan pernah melepaskan Chesilya begitu saja, pasti ia akan berpikir 2 kali untuk melakukan tindakan bodoh itu. Ia juga pasti bakal menghancurkan rencana busuk Michelle. Tapi apa? Itu hanya kata andai dan pasti tidak bisa di putar kembali. Kecuali, ada keajaiban yang diberikan Tuhan padanya.
"Gue cinta sama lo, Sil. Gue tetap bakalan nunggu lo. Mau sampe kapan pun juga, lo hanya milik gue!!" ucap Alfa tegas, ia yakin, sangat yakin bahwa Chesilya akan kembali pada pelukannya. Ia tak akan membiarkan Chesilya pergi begitu saja.
𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🍁

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay in Here [TERBIT]
Fiksi Remaja𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! ** [SUDAH TERBIT DI SUARA SASTRA PUBLISHER, SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS :)] Siswi baru yang memiliki sifat jutek bisa menarik perhatian seorang pria badboy s...