Baca nya bisa sambil putar lagu yang ada di mulmed yaa 👆
Happy Reading
𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🍁
"Gimana lo udah dapet tanda tangannya belum?" tanya Rara.
Chesilya mengangguk. "Udah! Gue berhasil."
"Mana gue pengen liat," ujar Rara, jiwa keponya langsung keluar.
Chesilya menghembuskan napasnya, ia membuka tasnya dan mengambil surat itu lalu menyodorkannya pada Rara.
"Emang tanda tangan bokap lo kayak gini, Sil?" tanyanya.
Chesilya menjitak dahi Rara. Ia merasa gemas pada gadis itu. "Iyalah bego banget sih, lo!"
"Gimana caranya tuh?" timpal Vega, ia juga ikut kepo.
"Emang harus cerita gitu?" tanyanya malas.
"Harus dong!" Seru Karin.
Semenjak kemarin, hubungan Karin dan Chesilya menjadi lebih baik, tidak ada yang perlu di jelaskan lagi. Walaupun ada beberapa pertanyaan yang Chesilya ingin tahu jawabannya. Tetapi, jika di pikir-pikir itu pun tidak penting baginya, jadi ia urungkan niatnya itu untuk tidak bertanya pada Karin.
"Gue masuk ke ruangan kerja bokap gue. Gue tau bokap gue lagi ada di luar kota, jadi gue lebih gampang buat masuknya, apalagi gue kan alone di rumah," jelas Chesilya.
"Terus, gue cari tuh di berkas-berkas penting perusahaan bokap gue, gue pikir pasti ada tuh tanda tangannya. Pas gue liat, eh bener dah di situ ada tanda tangan bokap gue, yaudah gue langsung copas aja tuh tanda tangan bokap gue."
"Mirip lah dikit-dikit mah, hehe," kekeh Chesilya.
"Hebat lo, Sil," sahut Rara.
"Of course, gue gitu lo!" ucap Chesilya bangga.
"Btw kalian mau pada belanja gak buat keperluan di Bali?" tanya Karin.
"Wahhh boleh tuh, lagian gue belum siap-siap buat bawa apa aja," seru Rara.
"Gue juga deh, sekalian belanja baju baru," kekeh Vega.
"Lo Sil? Ikut kan?" tanyanya pada Chesilya.
Chesilya nampak sedang berpikir, tak lama ia langsung menganggukan kepalanya. "Tapi pulang sekolah aja, ya? Kalo besok gue takut gal bisa," ujar Chesilya.
"Emang besok lo ada acara?" tanya Vega.
"Nggak sih, tapi besok bokap gue udah pulang, takutnya gue gak boleh keluar." Vega, Karin dan Rara pun mengangguk mengerti.
"Btw bayar pendaftaran kapan?" tanya Chesilya.
"Gue sih follow kalau kalian sekarang ayok, besok atau kapan juga ayok."
"Nah, gue sepemikiran sama Karin," timpal Rara.
"Yaudah sekarang aja gimana?" ajak Chesilya.
"Boleh, ayok!" balas Vega yang langsung di angguki oleh Rara, Chesilya dan juga Karin.
****
"Sil, ayok pulang," ajak Alfa.
Beberapa hari ini, mereka sering pulang dan berangkat bareng. Makin lama Chesilya semakin yakin dengan perasaannya apalagi saat Karin menjelaskan semuanya.
"Eh, sorry Fa. Hari ini gak pulang bareng dulu, ya?"
Alfa mengerutkan dahinya. "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay in Here [TERBIT]
Novela Juvenil𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! ** [SUDAH TERBIT DI SUARA SASTRA PUBLISHER, SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS :)] Siswi baru yang memiliki sifat jutek bisa menarik perhatian seorang pria badboy s...