19. 🍁Rumah pohon🍁

254 119 179
                                    

Happy Reading

𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🍁

Malam ini Chesilya berada di belakang rumahnya Alfa. Belakang rumah yang bisa di sebut sebagai halaman yang begitu luas, terdapat tanamam yang di tata rapi di setiap pojok halaman, ada rumah burung yang lumayan besar, serta di sudut paling belakang halaman ada rumah pohon yang membuat Chesilya berdecak kagum.

"Faaa?" Alfa menengok ke arah Chesilya saat gadis itu memanggilnya dan menarik-narik bawah bajunya, layaknya anak kecil.

"Apa, Sil?"

"Fa, naik ke rumah pohon itu, yukk!"

"Hayu." Mata Chesilya langsung berbinar dan ia langsung berlari ke rumah pohon itu.

Alfa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Hati-hati Sil naiknya!"

"WAW, INDAH BANGETTT!" ucap Chesilya saat ia sudah berada di atas rumah pohonnya.

Rumah pohonnya sangatlah tinggi, sehingga terlihat lingkungan rumah pria itu dan jalan serta rumah yang lainnya pun terlihat.

"Tutup tuh mulut, nanti ada lalat masuk tau rasa," sahut Alfa.

"Ish, rese lo!"

"Sini Sil duduk."

Chesilya ikut duduk di samping Alfa, tetapi wajahnya itu masih menatap sekeliling rumah pohon yang banyak sekali di pasang poto-poto Alfa, mulai dari bayi sampai sekarang.

Mata Chesilya berhenti saat melihat poto Alfa dengan seorang perempuan.

Siapa itu? batin Chesilya.

"Fa, lo dipoto sama siapa?" tanya Chesilya

"Yang mana? Yang itu?" tunjuk Alfa benar.

"Iya."

"Cindy, sahahat gue."

"Oh ini Cindy Cindy tuh," ucap Chesilya saat ia melihat potonya.

"Cantik, ya" ujar Chesilya sambil duduk kembali.

"Iya, cantik banget."

"Lo suka sama Cindy?" tanya Chesilya tiba-tiba, ia merasa sedikit kesal?

Alfa menggelengkan kepalanys. "Nggak, gue malah sayang banget sama dia."

"Tapi sebagai sahahat," lanjut Alfa.

"Oh gitu." Chesilya merasa lega.

"Kenapa gitu?"

"Gapapa, nanya aja."

"Terus, lo sama suka gak sama Devan?" tanya Alfa.

Chesilya tersentak kaget, ia menyipitkan matanya. "Lo udah tau?"

Alfa mengerutkan dahinya. "Tau apa?"

"Kalo gue sama Devan cuma pura-pura pacaran??"

Alfa mengangguk seraya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Dari siapa?"

"Ck, nebak doang," bohong Alfa.

Yakali gue harus jujur sama lo? Yang ada Vega di terkam sama lo, Sil, batin Alfa terkekeh.

"Jadi lo suka gak sama tuh orang?" tanya Alfa lagi.

Stay in Here [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang