Happy Reading
𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🍁
"Makasih, Fa!" ucap seorang gadis yang baru saja ia anter pulang ke rumahnya.
"Iya, sama-sama."
Gadis itu tersenyum tipis. "Mau masuk dulu?" Alfa menggelengkan kepalanya singkat. "Gue pulang aja, Rin."
Gadis itu langsung menganggukkan kepalanya pelan. "Hati-hati, ya!"
Kemudian, Alfa naik ke atas motornya dan membelah jalanan yang sedang sepi. Perjalanan dari rumah gadis itu sampai ke rumahnya hanya membutuhkan waktu selama 10 menit. "Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam, eh udah pulang?" seru mamahnya Alfa—Lia. "Udah, mah," jawab Alfa sambil mencium punggung tangan Lia. Tak lupa ia juga mencium tangan papahnya—Bayu.
"Yaudah sana gih mandi dulu, nanti turun ya buat makan malam," ujar Lia.
"Iya, Mah," balas Alfa seraya mengambil handuk miliknya. Hanya menghabiskan waktu 15 menit, Alfa langsung duduk di balkon kamarnya dan membuka ponselnya. Tiba-tiba, ia jadi teringat pada perkataan Vega tadi pada saat di toko buku.
"kalo suka cepetan nyatain, ntar keburu di ambil orang tau rasa loh."
"Apa Vega udah tau kalo gue suka sama Chesilya? Tapi apa maksudnya dari kata 'keburu diambil orang tau rasa, lo'? Emang Chesilya lagi suka sama someone??" tanya Alfa pada dirinya sendiri.
"Eh ... eh? Tapi bukannya Chesilya kan pacaran sama Devan?? Terus yang dimaksud dari perkatan Vega apa, ya??" Alfa semakin bingung. "Chesilya itu pacaran sama Devan? Atau nggak, sih?" Pikiran Alfa langsung buyar saat Lia memanggilnya untuk makan malam bersama. "Faaaa, cepetan turun, Nak!"
"Iya, Mah. Alfa turun!" jawab Alfa sambil keluar dari kamarnya.
****
"CHESILYAAAAAA!!" teriak Vega di ambang pintu kamarnya dan membuat Chesilya tersentak kaget dan bangun dari tidurnya.
"ADUHHH PAGI-PAGI UDAH TERIAK-TERIAK AJA. APA SIH, GA?! MASIH PAGI TAU NGGAK AKAN TELAT, KOK!!" kesal Chesilya seraya teriak.
Vega melemparkan bantal ke arah wajah Chesilya membuat gadis itu semakin kesal. "PAGI DARI MANA BAMBANK?! UDAH JAM 9 NIH!!" ucapan Vega barusan membuat Chesilya bangun dari tempat tidurnya dan mengambil handuk yang ia simpan di atas meja.
"ADUHH TELAT DONG GUE?!!" heboh Chesilya membuat Vega mengerutkan dahinya. "Telat apa, Sil?"
"Telat ke sekolah lah, bego. Eh kok lo di sini, sih? Gak ke sekolah lo? Atau sama kayak gue telat juga??" tanya Chesilya membuat Vega tertawa terbahak-bahak.
"HAHAHA!, CHESIL ... CHESIL ... LO NGELINDUR?? APA LUPA, SIH?!" Chesilya tak mengerti apa yang di katakan oleh Vega. "Maksud, lo?"
"Sekarang itu libur, Sill. Tanggalnya merah. Lo nggak punya kalender atau nggak liat, sih?! Hahaha!" jelas Vega yang masih tertawa terbahak-bahak.
Chesilya terdiam, ia mencerna perkatan Vega, lalu ia mengambil ponselnya dan melihat kalender, apakah bener sekarang tanggal merah?
"Terus lo ngapain disini??" tanya Chesilya bingung. "Mau ngajak lo maen, lah. Ke mall yukk, kita shopping!" ajak Vega.
Chesilya menghembuskan napasnya sebal, lalu ia langsung membaringkan tubuhnya lagi ke atas kasur kesayangannya. "Loh kok tidur lagi, sihh??" tanya Vega.
"Iyalah, males gue belanja ke mall, panas! mending tidur," ujar Chesilya.
"Lah kok gitu?? Hayolahhh, gue bela-belain kerumah lo, cuma buat ngajak lo ke mall doang, Silll. Ayokk!!" ajak Vega, memaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay in Here [TERBIT]
Teen Fiction𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! ** [SUDAH TERBIT DI SUARA SASTRA PUBLISHER, SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS :)] Siswi baru yang memiliki sifat jutek bisa menarik perhatian seorang pria badboy s...